Plasma
Volume darah yang 5 hingga 5,5 liter pada orang dewasa terdiri dari 42-45% eritrosit, kurang dari 1% leukosit dan trombosit, dan 55-58% plasma. Persentase volume darah total yang ditempati oleh eritrosit dikenal sebagai hematokrit. Plasma adalah suatu cairan kompleks yang berfungsi sebagai medium transportasi untuk zat-zat yang diangkut dalam darah. Semua konstituen plasma dapat berdifusi bebas menembus dinding kapiler kecuali protein plasma, yang tetap berada di dalam plasma dan melakukan berbagai fungsi.
Eritrosit
Eritrosit (sel darah merah) memiliki fungsi khusus mengangkut O2 dalam darah. Eritrosit tidak memiliki nukleus, organel, atau ribosom, tetapi dipenuhi oleh hemoglobin, yaitu molekul mengandung besi yang dapat berikatan dengan O2 secara longgar dan reversibel. Karena O2 sukar larut dalam darah, hemoglobin merupakan pengangkut satu-satunya O2 dalam darah. Hemoglobin juga berperan dalam transportasi CO2 dan sebagai penyangga darah dengan berikatan secara reversibel dengan CO2 dan H+. Karena tidak mampu mengganti komponen-komponennya, eritrosit memiliki usia yang terbatas, yaitu sekitar 120 hari. Sel-sel bakal yang belum berdiferensiasi di sumsum tulang membentuk semua unsur sel darah. Produksi eritrosit (eritropoiesis) oleh sumsum tulang dalam keadaan normal seimbang dengan kecepatan lenyapnya eritrosit, sehingga hitung sel darah merah konstan. Eritropoiesis dirangsang oleh eritropoietin, hormon yang dikeluarkan ginjal sebagai respons terhadap penurunan penyaluran O2.
Leukosit
Leukosit (sel darah putih) adalah unit pertahanan tubuh. Sel ini menyerang benda asing yang masuk, menghancurkan sel abnormal yang muncul di dalam tubuh, dan membersihkan debris sel. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masing memiliki tugas berbeda: (1) Neutrofil, spesialis fagositik, yang penting untuk memakan bakteri dan debris. (2) Eosinofil yang mengkhususkan diri menyerang cacing parasitik dan berperan penting dalam reaksi alergi. (3) Basofil yang mengeluarkan dua zat kimia: histamin, yang juga penting dalam respons alergi, dan heparin membantu membersihkan partikel lemak dari darah. (4) Monosit, yang setelah keluar dari pembuluh kemudian berdiam di jaringan dan membesar untuk menjadi fagosit jaringan yang dikenal sebagai makrofag. (5) Limfosit yang membentuk pertahanan tubuh terhadap invasi bakteri, virus, dan sasaran lain yang telah diprogramkan untuknya. Perangkat pertahanan yang dimiliki limfosit antara lain adalah antibodi dan respons imun seluler. Leukosit terdapat di dalam darah hanya sewaktu transit dari tempat produksi dan penyimpanan di sumsum tulang (dan juga organ-organ limfoid untuk limfosit) dan tempat kerjanya di jaringan. Setap saat, sebagian besar leukosit berada di luar darah di jaringan untuk tugas patroli atau bertempur. Semua leukosit memiliki rentan usia yang terbatas dan harus diganti melalui diferensiasi dan proliferasi sel-sel prekursor. Jumlah total dan persentase setiap jenis leukosit yang diproduksi bergantung pada kebutuhan pertahanan sesaat tubuh.
Trombosit dan Hemostasis
Trombosit adalah fragmen sel yang berasal dari megakariosit besar di sumsum tulang. Trombosit berperan penting dalam hemostasis, penghentian perdarahan dari pembuluh yang cedera. Tiga langkah utama pada hemostasis adalah (1) spasme vaskuler, (2) pembentukan sumbat trombosit, dan (3) pembentukan bekuan. Spasme vaskuler mengurangi aliran darah melalui pembuluh yang cedera, sementara agregasi trombosit di tempat cedera pembuluh dengan cepat menambal defek yang terjadi. Trombosit mulai berkumpul apabila berkontak dengan kolagen di dinding pembuluh yang rusak. Pembentukan bekuan (koagulasi darah) memperkuat sumbat trombosit dan mengubah darah di sekitar tempat cedera menjadi suatu gel yang tidak mengalir. Sebagian besar faktor yang diperlukan untuk pembekuan darah selalu terdapat di dalam plasma dalam bentuk prekursor inaktif. Sewaktu pembuluh mengalami cedera, kolagen yang terpapat kemudian mengawali reaksi berjenjang yang melibatkan pengaktifan suksesif faktor-faktor pembekuan tersebut, yang akhirnya mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin, suatu molekul berbentuk benang yang tidak larut, ditebarkan membentuk jaring bekuan; jaring ini kemudian menangkap sel-sel darah dan menyempurnakan pembentukan bekuan. Darah yang telah keluar ke dalam jaringan juga mengalami koagulasi setelah bertemu dengan tromboplastin jaringan, yang juga memungkinkan terjadinya proses pembekuan. Jika tidak lagi diperlukan, bekuan darah dilarutkan oleh plasmin, suatu faktor fibrinolitik yang juga diaktifkan apabila berkontak dengan kolagen.
Referensi
Renkin, E. M., and C. C. Michel, eds. Microcirculation. New
York: Oxford University Press, 1984.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.