JAKARTA-- Hingga kini diketahui, pengobatan bagi penderita diabetes dilakukan dengan memberikan insulin agar dapat mengatur kadar gula darah dalam rentang normal. Namun, pemberian insulin diyakini tidaklah cukup untuk menyembuhkan diabetes. Demikian diungkapkan Ketua Divisi Metabolik dan Endokrin, Departemen Penyakit Dalam FK UI, Prof. Sidartawan Soegondo di Jakarta, awal pekan ini.
Dikatakan Sidarta, insulin hanya bertugas memasukan glukosa ke dalam sel. Disamping memproduksi insulin, tubuh juga memproduksi glukagon. Hormon ini memiliki sifat bertolak belakang dengan insulin. Artinya, ketika tubuh penderita diabetes memproduksi hormon insulin secara terbatas maka keadaan berbalik dimana produksi hormon glukagon meningkat sehingga kadar glukosa dalam darah turut meningkat.
Pada orang normal atau tidak diabetes, insulin bekerja untuk meningkatkan pengambilan glukosa selular, dengan begitu terjadi penurunan kadar glukosa dalam plasma. Sementara itu, glukagon bekerja meningkatkan kadar glukosa plasma dengan cara meningkatkan produksi glukosa hati (hepatic glucose production – HGP) dan glukoneogenesis. Peningkatan konsentrasi glukosa dalam plasma akan memberikan sinyal untuk sekresi insulin dan sekresi glukagon, sehingga terbentuk keseimbangan glukosa normal.
Tak hanya itu, di dalam tubuh juga terdapat hormon inkretin yang berperan dalam mengatur kadar gula darah. Hormon ini terdiri dari GLP-1 (glucagon-like peptide-1) dan GIP (glucose-dependent insulinotropic polypeptide). Dua inti Hormon ini berfungsi untuk mengatur kontrol glukosa darah dan memperbaiki fungsi keseimbangan antara glukagon dan insulin.
"Pada penderita diabetes tipe 2, terjadi kekurangan inkretin sehingga keseimbangan glukagon dan insulin terganggu. Kurangnya jumlah inkretin diibaratkan kunci (insulin) untuk membuka pintu (Glukagon) agar glukosa masuk dalam sel tidaklah pas. Ini yang lebih rumit lagi," tuturnya. Tidaknya pas kunci tersebut, lanjutnya, dikarenakan penghambatan DPP-4 (Dipeptidly Peptidase-4), sejenis Protein yang memecah sistem sel beta dan alfa pada pankreas.
Selain itu, kata dia, kacaunya keseimbangan insulin dan glukagon meningkatkan lipolisis dalam tubuh. Lipolisis merupakan bentuk pemecahan kadar lemak. Sekresi itu mengakibatkan peningkatan kadar asam lemak dalam darah. Apabila efek liposis disertai dengan defisiensi insulin yang berat dapat menyebabkan terjadinya ketosis.
Ketosis merupakan akibat dari metabolisme yang tidak lengkap terhadap asam lemak. Tubuh membentuk fragmen asam lemak menjadi substansi yang disebut keton. Keton merupakan racun bagi sistem tubuh dan tubuh mengeluarkannya melalui urine. "ini yang bisa berbahaya bagi ginjal karena bisa menyebabkan gagal ginjal," tuturnya.
Sidarta lantas menggaris bawahi diabetes tidak hanya sebatas diobati dengan terapi insulin saja. Tapi juga diikuti dengan terapi lain yang berfungsi menyeimbangkan hormon-hormon yang terkait dengan diabetes. "Tentu menjadi pekerjaan rumah bagi kita, banyak hal yang harus kembali dipelajari," kata dia.
Pengobatan menyeluruh diibaratkanya mengatu rpola makanan. Seperti diketahui, bagi penderita diabetes harus memperhatikan tiga hal yakni kadar kolesterol, tekanan darah dan kadar gula, sebab saling berhubungan satu dengan yang lain.
Dia mencontohkan, untuk menjaga kadar gula maka penderita diabetes harus meminimalisir konsumsi makanan yang bersifat manis, lantas turut diperhatikan pula hal bersifat asin untuk mengkontrol tekanan darah. Sedangkan, menghindari makanan berminyak harus dilakukan sebagai upaya mencegah tingginya kadar kolesterol dalam darah."Jika hanya menghindari manis, lantas buat apa" kata dia.
Menurutnya, penderita diabetes bukan mengurangi pola makan melainkan mengatur sedemikian rupa asupan makanan dengan kadar kandungan yang seimbang."Paling tidak itu lebih baik karena masih memiliki takaran yang jelas. Hal lain yang menurut saya berbahaya karena tidak memiliki takaran adalah merokok,"pungkasnya. (cr2/rin)
http://republika.co.id/berita/62411/Hadapi_Diabetes_Tak_Cukup_Insulin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.