Penyakit diabetes atau dikenal dengan penyakit kencing manis pada masyarakat awam, seringkali menimbulkan komplikasi pada berbagai bagian tubuh. Salah satunya, bagian kaki terutama jari kaki yang mudah mengalami luka.
Diabetes UK kini sedang giat berkampanye untuk meningkatan kewaspadaan perawatan kaki bagi penderita diabetes dalam Diabetes Week yang pekan lalu. Diungkapkan lembaga tersebut, sekitar 240 orang penderita diabetes di seluruh kota Wales, Inggris, harus diamputasi setiap tahunnnya seperti dilansir milfordmercury.co.uk, baru-baru ini.
Salah seorang penderita diabetes yang harus diamputasi, Rowland Rowlands yang mengidap diabetes tipe 2 dan harus diamputasi ibu jari kakinya dua tahun yang lalu. Dia memutuskan untuk membagi kisahnya untuk memperingatkan para penderita diabetes lainnya.
Pria berusia 53 tahun itu mengalami luka akibat menginjak garpu ketika berjalan tanpa alas kaki di dapurnya. "Seringkali kita diperingatkan berulang-ulang agar tidak berjalan tanpa alas kaki. Tapi, saya berjalan di dapur tanpa alas kaki dan menginjak garpu," terangnya.
Dia mengaku, awalnya tidak merasakan apa-apa. Rowland baru mengetahui kakinya berdarah sekitar sepuluh menit kemudian ketika melihat darah di lantai. Lukanya sangat kecil, bahkan dia harus menggunakan kaca pembesar untuk melihatnya.
"Saya tidak berpikir apa-apa, namun beberapa hari kemudian luka tersebut tetap merah. Sehingga saya memutuskan untuk pergi ke dokter yang kemudian memberi saya obat antibiotik," ungkapnya.
Kemudian, Rowland yang telah didiagnosa diabetes sepuluh tahun lalu, pergi berlibur. Namun dia merasa mulai tidak enak badan dan melihat ibu jari kakinya telah berwarna kehitaman. Merasa kondisinya semakin buruk, Rowland memutuskan kembali ke rumah lebih cepat dari liburannya. Kemudian lukanya didiagnosa semakin memburuk.
Keesokan hari, rumah sakit memintanya untuk menyetujui tindakan amputasi pada ibu jarinya. "Pada saat itu saya merasa terlalu sakit untuk memahami apa yang terjadi," ungkapnya.
Selama dua tahun setelah amputasi, Rowland masih harus berlatih keseimbangan dan baru saja selesai untuk cek teratur per dua minggu ke ahli penyakit kaki atau podiatrist. Dia juga harus menggunakan sepatu boot khusus untuk menunjang keseimbangannya.
Tidak Terasa
Sirkulasi tubuh yang buruk dan kehilangan rasa secara ekstrim dapat membuat luka serta borok pada kaki tidak dirasakan oleh penderita diabetes. Jika infeksi tidak bisa dikontrol atau kondisi semakin memburuk, biasanya dokter merekomendasikan untuk mengamputasi anggota tubuh yang terkena tersebut.
Menurut associate Professor bagian bedah di Johns Hopkins di Amerika Serikat, Stanley Minken M.D, pasien bisa saja terkejut oleh perasaan tak berdaya pada saat kehilangan anggota tubuh dan mobilitas. "Namun itu merupakan ketegangan yang berlebihan, terutama jika melihat kenyataannya," ujarnya dikutip dari hopkinshospital.org.
Setiap tahun di Amerika Serikat terdapat 86.000 amputasi yang terkait dengan diabetes, sebagai salah satu penyakit yang komplikasinya sangat ditakuti. Seringkali amputasi terkait diabetes sangat terbatas pada bagian dari ibu jari, ibu jari atau sebagian dari jari kaki.
Pada situasi tersebut, pasien biasanya dapat kembali beraktivitas seperti biasa dan mengenakan alas kaki biasa. Bahkan orang yagn harus diamputasi dibawah lutut atau diatas lutut bisa tetap mempertahankan mobilitas, meskipun tergantung dari keinginan dan kemampuan untuk mengikuti program pemulihan yang dapat membantu. (rin)
http://republika.co.id/berita/57936/Luka_di_Kaki_Berujung_Amputasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.