By Republika Newsroom
JAKARTA--Berbagai usaha telah dilakukan guna menekan kebiasaan merokok. Salah satunya melalui peringatan keras yang diperlihatkan pada bungkus rokok. Ironisnya, dari setiap usaha yang dilakukan tidaklah sukses menekan jumlah perokok.
Sebuah riset di Inggris, yang diterbitkan Journal of Experimental Social Psychology beberapa waktu lalu menyebutkan peringatan keras yang ditunjukan pada bungkus rokok tidaklah berhasil menekan jumlah perokok tetapi justru menambah keinginan perokok melanjutkan kebiasaan buruk mereka.
"Secara umum, ketika perokok diperlihatkan pesan yang menyebut "merokok menyebabkan kematian" pada setiap bungkus rokok, mereka justru merefleksikan apa yang dilihat untuk kembali meneruskan kebiasan merokok," tulis peneliti dalam jurnal, seperti yang dikutip Telegraph, Kamis (10/12).
Peneliti juga menuliskan, untuk mendapatkan hasil maksimal dari penyampaian pesan anti merokok pada bungkus rokok, sebaiknya disampaikan pesan yang menyatakan kematian merupakan alasan yang menyebabkan masyarakat merokok.
"Disisi lain, peringatan keras tidak bertalian erat dengan efisiensi usaha untuk mengurangi kematian yang disebabkan kebiasaan merokok melainkan keyakinan diri untuk mengatakan tidak untuk rokok," ungkap peneliti.
"Penemuan ini bisa menjadi semacam penjelasan dimana merokok membawa anda dan masyarakat menuju kerusakan, dan merokok membuat anda tidak peduli dengan lingkungan sekitar," tambahnya.
Riset sendiri dilakukan di 3 negara seperti AS, Swiss dan Jerman, dengan dipandu universitas New York (AS) dan Universitas Basel (Swiss). Riset menanyakan 39 perokok dengan rentang usia 17-41 tahun.
Masing-masing sukarelawan diberikan pertanyaan yang fokus pada seberapa jauh peran diri mereka terhadap kebiasaan merokok sebelum disetiap bungkus rokok menampilkan pesan anti merokok. Hasilnya, setengah dari sukarelawan mengaku membaca peringatan tersebut seperti misal, merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru, sementara setengah yang lain mengaku memperhatikan peringatan daya pikat merokok.
15 menit berikutnya, para perokok ditanyakan prihal kebiasaan merokok dan keinginan mereka untuk berhenti.
Menyikapi hasil riset tersebut, juru bicara Departemen Kesehatan di Inggris menyatakan, peringatan keras pada bungkus rokok memegang peranan penting guna menyadarkan perokok dari resiko mengkonsumsi tembakau dan usaha untuk berhenti.
Riset sebelumnya yang telah dilakukan di berbagai negara di dunia menunjukan perbedaan reaksi dari masyarakat terhadap berbagai tipe pesan memberikan motivasi mereka untuk berhenti merokok.
"Oktober 2009, Inggris merupakan negara pertama di Eropa uang mengenalkan peringatan keras berupa gambar pada bungkus rokok yang menunjukan pesan dampak langsung yang akan diterima perokok terhadap kesehatan meraka," tuturnya.
"Kami sekarang bekerja sama dengan Komisi Eropa intuk mengembangkan peringatan keras anti merokok berupa gambar dalam bungkus rokok, termasuk uji coba berbagai jenis pesan terhadap para perokok," pungkasnya. cr2/rin
http://www.republika.co.id/berita/94951/Peringatan_di_Bungkus_Rokok_tak_Efektif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.