Percobaan terhadap rokok elektronik atau electronic cigarettes yang biasa disingkat e-cigagrettes menunjukkan, memiliki risiko yang hampir serupa dengan kandungan kimia beracun pada rokok konvensional. Meskipun rokok jenis itu tidak mengeluarkan asap sebagaimana rokok pada umumnya.
Rokok elektronik yang dijalankan dengan peralatan baterai itu terdiri dari cartrige yang diisi dengan nikotin, perasa dan kandungan kimia lainnya. "Alat itu mengubah nikotin yang membuat kecanduan menjadi uap yang diisap," seperti dituturkan US Food and Drug Administration (FDA). Produk itu juga ditengarai dapat mendorong orang untuk merokok.
Pejabat berwenang dari FDA, Dr. Joshua Sharfsteun mengatakan pada sebuah konferensi yang dihadiri para ahli kesehatan, mengkhawatirkan keamananan dari produk tersebut dan risiko yang ditimbulkan dari rokok elektronik tersebut terkait dengan kecanduan nikotin pada generasi muda. Terutama, mendorong anak-anak untuk mencoba rokok biasa.
FDA menganalisa kandungan dari contoh cartride dari dua merek terkenal rokok elektronik yang dipasarkan oleh perusahaan asal AS yaitu NJOY dan Smoking Everywhere. Demikian diungkapkan Benjamin Westenberger.
Meskipun rokok elektronik itu dijual oleh perusahaan AS, namun produksinya dilakukan sebagian besar di Cina.
Analisa pada salah satu contoh mendekteksi adanya kandungan diethylene glycol sebgai komponen bahan anti beku. Sementara itu, pada contoh produk lainnya, analis menemukan zat pemicu kanker atau karsinogen seperti nitrosamines.
"Semua hasil penelitian itu mengindikasikan kurangnya kontrol kualitas produk. Hasil tersebut mengindikasikan pentingnya keamanan dan perhatian kualitas pada rokok elektronik," ujar Westenberger.
Asosiasi Paru di Amerika atau American Lung Association memberikan dukungan terhadap penelitian yang dilakukan FDA tersebut. "Para produsen rokok elektronik telah menjuaal peralatan mengandung nikotin itu tanpa persetujuan dan pengamatan FDA terlalu lama," ujar mereka dalam pernyataannya.
Generasi Muda
Perhatian yang besar diberikan oleh para ahli kesehatan, pasalnya rokok elektronik itu banyak dipasarkan pada generasi muda. Peralatan tersebut banyak dijual secara online, pusat perbelanjaan dan dapat menjadi gerbang menuju rokok konvensionak.
"Tampaknya seperti rokok dan dogunakan seperti rikok. Juga dipasarkan sebagai rokok dan memiliki potensi untuk membiasaakn terhadap perilaku merokok," ujar dokter Spesialis Anak dari American Academi of Pediatric, Dr. Jonathan Winickoff.
Dia menekankan, cartrige pada rokok elektronik tersedia dalam berbagai rasa termasuk coklat, mint dan permen karet. "Pengalaman terdahulu menyarankan, produk-produk tersebut sangat menarik terutama bagi anak dan remaja. Rokok elektronik ini dapat mendorong mereka untuk mengambil langkah selanjutnya menuju rokok konvensional," ujarnya.(healthday/rin)
http://republika.co.id/berita/64329/Rokok_Elektronik_Sama_Berbahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.