Jika selama ini Anda sering mendengar diabetes tipe 2 yang dipicu oleh pola hidup tidak sehat, apakah Anda mengetahui tentang diabetes tipe 1? Apa penyebabnya dan bagaimana efeknya terhadap penderitanya?
Wanita kelahiran Bronx, Sonia Sotomayor yang menjadi calon Ketua Mahkamah Agung di Amerika Serikat diketahui mengidap penyakit diabetes tipe-1 hampir sepanjang hidupnya. Para Ahli mengatakan, penyakit itu tidak akan mempengaruhi pengabdiannya selama dikontrol dan dimonitor dengan baik seperti dilansir oleh foodconsumer.org, baru-baru ini.
Sotomayor didiagnosa mengidap diabetes pada usia delapan tahun yaitu pada tahun 1960-an. Ketika itu diagnosa semacam itu dianggap akan mengubah kehidupan seseorang. Para pasien tidak diharapkan dapat menjalani hidup produktif atau berumur panjang karena efek samping yang dapat disebabkan penyakit itu.
Namun berbagai perkembangan dan pengobatan selama 30 tahun belakangan, berhasil membuahkan harapan lebih baik untuk para pasien diabetes tipe 1.
Sebuah studi di Prancis yang dipublikasikan pada tahun 2008 lalu pada SpringerLink berhasil mengungkap, gaya hidup dari para pasien diabetes tipe 1 yang berhasil menjalani hidup selama 50 tahun.
"Harapan hidup dari para pasien diabetes tipe 1 terus meningkat. Seiring dengan semakin membaiknya pengobatan sehingga bisa mengurangi terjadinya komplikasi," ujar Dr J.J. Alman dan rekan peneliti.
Diabetes tipe 1 atau seringkali disebut diabetes yang sering dialami anak-anak, menjangkiti sekitar 3 juta orang di Amerika, berdasarkan data dari American Diabetes Association.
Para ahli tidak mengetahui apa penyebabnya dan hingga kini belum ada obatnya. Kemungkinan penyebabnya adalah genetik, virus atau masalah daya tahan tubuh.
Pada diabetes tipe 1, sel pada pankreas memproduksi insulin sangat sedikit bahkan tidak sama sekali. Insulin yaitu hormon yang membuat gula atau glukosa dapat memasuki sel tubuh.
Tanpa insulin yang cukup, glukosa tidak dapat memasuki sel tubuh, justru akan memasuki aliran darah. Padahal tUbuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi sehingga tingkat glukosa dalam aliran darah akan sangat tinggi.
Diagnosa
Beberapa gejala dari diabetes tipe 1 menurut informasi dari National Institute of Health antara lain sakit abdominal atau dibagian perut, tidak mengalami menstruasi, pusing, sering merasa haus, sering buang air kecil, mual, muntah dan menurunnya berat badan yang berseberangan dengan meningkatnya nafsu makan.
Diagnosa diabetes tipe 1 dilakukan dengan menggunakan beberapa macam tes darah pada waktu yang berbeda dengan kondisi yang berbeda, dokter akan melihat kadar gula darah pasien. Tes khusus yang disebut Tes Ketone juga biasa digunakan untuk mengidentifikasi diabetes tipe 1. Ketone diproduksi dari beberapa bagian dari lemak dan otot yagn bisa berbahaya pada tingkat yang sangat tinggi. Hasil dari Tes Ketone bisa dilihat dari sampel urin.
Untuk perawatan diabetes tipe 1 yaitu sesegera mungkin terutama mengobati tingginya kadar gula darah. Pasalnya, diabetes tipe 1 dapat datang tiba-tiba dan gejalanya bisa langsung parah. Untuk yang baru terdiagnosa sebaiknya dirawat sementara di rumah sakit.
Tujuan dari pengobatan diabetes tipe 1 yaitu memperpanjang usia harapan hidup, mengurangi gejal-gejala serta menghindari komplikasi dari diabetes seperti gagal ginjal, serangan jantung hingga amputasi anggota badan.
Rekomendasi yang diberikan oleh para ahli untuk penderita diabetes tipe 1 yaitu melakukan tes gula darah sendiri dengan hati-hati, pengetahuan yang cukup, berollahraga teratur, perawatan kaki, penggunaan insulin, pengaturan makanan dan berat badan.
Untuk penggunaan insulin, para penderita diabetes tipe 1 tak bisa terhindar untuk menggunakannya setiap hari. Insulin akan menurunkan kadar gula darah, dengan membantu glukosa keluar dari aliran darah dan memasuki sel tubuh.
Insulin biasanya disuntikan dibawah kulit. Pada kasus tertentu, sebuah pompa khusus akan mengatarkan insulin secara berkala. Insulin tidak dapat diperoleh dalam bentuk pil.
Lebih dari satu jenis insulin dapat dicampur bersama dalam satu suntikan untuk mengontrol gula darah. Semua itu harus diberikan dalam suntikan sekitar satu hingga empat kali per hari.
Untuk anak-anak yang masih kecil, biasanya penyuntikan dilakukan oleh orangtua atau orang dewasa lainnya. Namun pada usia 14 tahun, sebagian besar anak diharapkan dapat menyuntik insulin sendiri. (rin)
http://republika.co.id/berita/54438/Serba_Serbi_Diabetes_Tipe_1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.