Mioma uteri. Miom atau tumor di dalam rahim adalah sel otot dinding rahim yang berubah menjadi tumor. Sebagian besar tidak berbahaya atau jarang berubah menjadi kanker. Keberadaannya dideteksi lewat pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Gejala: Miom kecil tidak bergejala, tapi bila besar dapat menimbulkan nyeri di perut atau pinggul, perut terasa penuh, nyeri saat sanggama, gejala anemia karena banyak kehilangan darah (bila perdarahan), sering berkemih karena miom menekan kandung kemih, sembelit dan tekanan pada panggul.
Yang bisa dilakukan:
Bila timbul gejala, dokter akan memberi obat analgesik untuk meredakan nyeri dan Anda diminta istirahat.
Periksa rutin ke dokter karena miom dapat membesar dan mengancam kehamilan selama trimester pertama lantaran ia mendorong embrio sehingga tidak menempel dengan baik di dinding rahim.
Bila kehamilan berlanjut, miom dapat mendesak janin sehingga letaknya sungsang atau melintang. Risiko plasenta previa (plasenta yang tumbuh di bagian bawah rahim) serta perdarahan persalinan meningkat.
Kelainan Jantung. Ketika hamil. volume darah meningkat 30% - 50% membuat jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh. Jika kondisi jantung yang sudah terganggu, itu akan membahayakan kesehatan jantung dan ibu secara keseluruhan.
Gejala: sulit bernapas, pingsan, pembengkakan sendi, pertambahan bobot tubuh cepat, jantung berdebar lebih cepat, pusing, nyeri dada, sering lelah dan lemas.
Yang dapat dilakukan:
Pantau kehamilan oleh dokter kandungan dan dokter ahli jantung. Jika perlu, periksa jantung dengan alat pemantau jantung, echocardiogram dan electrocardiogram, pada setiap pemeriksaan rutin kehamilan.
Konsumsi obat-obatan untuk mengatur debar jantung dalam dosis yang aman bagi janin.
http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=001&ar=1162
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.