Meskipun kerap menjadi penyebab penyakit-penyakit menahun, bukan berarti tubuh tidak membutuhkan kolesterol sama sekali.
Penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2008 menyebutkan, penyakit jantung koroner telah membunuh 7,2 juta orang di seluruh dunia.
Di Indonesia, berdasarkan data Yayasan Jantung Indonesia, penyakit jantung juga masih menjadi pembunuh nomor satu, baik bagi pria maupun wanita. Bila sebelumnya pria lebih berisiko menderita sakit jantung, kini wanita berisiko sama besarnya dengan pria.
Jumlah penderita jantung pada wanita lebih banyak daripada laki-laki, dengan persentase satu banding setengah. Diperkirakan, perbandingan ini akan meningkat menjadi dua banding satu.Tingkat stres yang tinggi pada wanita bekerja, banyaknya wanita merokok, dan kesibukan yang tinggi sehingga kekurangan waktu untuk berolahraga, diperkirakan menjadi faktor semakin banyaknya wanita yang menderita penyakit jantung.Penyakit jantung, khususnya jantung koroner, masih menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia.
WHO memperkirakan angka kematian akibat penyakit ini akan terus meningkat hingga 2020, terlebih di negara berkembang seperti Indonesia. WHO juga memprediksi, pada 2020 pasien kardiovaskular yang meninggal dunia akan mencapai 18 juta orang, khusus di negara berkembang saja.
Sedangkan di negara-negara maju, angka kematian akibat penyakit jantung 'hanya' sembilan juta orang.`'Salah satu penyebab seseorang menderita penyakit jantung adalah terlalu banyak mengonsumsi kolesterol yang dapat menyumbat pembuluh darah di jantung,'' ujar dr M Ikhsan Mokoagow M Med Sci, dari FKUI.
http://koran.republika.co.id/koran/61/91322/Sayangi_Jantung_Awasi_Kolesterol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.