NEW YORK, KOMPAS.com - Saat ini disarankan agar pemeriksaan atau screening diabetes tipe 2 dilakukan mulai usia 45 tahun, terutama bagi mereka yang kelebihan berat badan. Namun studi terbaru menganjurkan, pemeriksaan diabetes tipe 2 sebaiknya dilakukan lebih dini yakni antara usia 30-45 tahun.
Pemeriksaan bertahap diabetes tipe 2 dinilai lebih efektif dan hemat biaya jika dilakukan pada usia 30 hingga 45 dan diulang setiap tiga sampai lima tahun, demikian laporan yang dimuat jurnal kesehatan Lancet.
Dr. Richard Kahn dari American Diabetes Association, Alexandria, Virginia, dan timnya menggunakan model matematika untuk membandingkan tujuh strategi pemeriksaan (rentang waktu dari usia 30 sampai usia 60 tahun atau berdasarkan diagnosis tekanan darah tinggi, dan diulangi setiap tiga sampai lima tahun sampai usia 75 tahun) dengan tanpa model pemeriksaan atau pemeriksaan maksimal (setiap enam bulan sejak usia 30 tahun).
Dalam studi tersebut, para peneliti mensimulasikan 325.000 responden yang tidak mengidap diabetes berusia 30 tahun. Model tersebut menunjukkan bahwa pemeriksaan diabetes tipe 2 sejak usia 30 atau 45 lebih hemat dari segi biaya dan dapat mencegah terjadinya serangan jantung, kematian dan komplikasi berkaitan dengan diabetes. Dibandingkan strategi tanpa pemeriksaan sama sekali, screening yang dimulai saat terdeteksinya tekanan darah tinggi ternyata kurang efektif.
Secara umum, Kahn merekomendasikan pemeriksaan sebaiknya dimulai orang memasuki rentang usia antara 30 dan 45 tahun, lalu dilanjutkan setiap tiga hingga lima tahun. Sebaliknya, bagi mereka yang obesitas atau memiliki sejarah keluarga diabetes, pemeriksaan sebaiknya dimulai lebih dini, tapi tidak pada usia 25 tahun.
Penulis: AC Editor: acandra Sumber : Reuters
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.03.31.17360945
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.