Selasa, 22 Desember 2009

Cegah Osteoporosis Sejak Dini

Penulis : Ikarowina Tarigan
OSTEOPOROSIS bukan hanya penyakit orangtua tapi juga banyak dialami generasi muda akibat gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini dibenarkan oleh Zivanna Letisha Siregar, putri Indonesia 2008 yang sekaligus juga merupakan duta osteoporosis Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (PERWATUSI) ini. Zizi, nama dia biasa dipanggil, mengaku sempat membuat kesalahan dengan melakukan diet ketat."Saat itu saya masih SMA, pengen kurus jadi ikut diet ketat ditambah dengan olahraga yang kuat," terang, mahasiswa semester IV fakultas ekonomi Universitas Indonesia ini.

Akibatnya, terang gadis yang bercita-cita mempunyai usaha sendiri ini, badannya jadi tidak fit. Saat diperiksa ke dokter, lanjut dia, ternyata zizi mengalami kekurangan gizi. Hal ini, menurut Zizi, adalah satu kesalahan yang bisa memicu terjadinya osteoporosis. Usia muda, menurut Zizi, merupakan masa emas pembentukan kepadatan tulang. Jadi, bukan saatnya diet ketat."Justru harus menjaga asupan makanan." Zizi sendiri mengaku mulai terbuka dengan makanan setelah divonis dokter mengalami kekurangan gizi.

Kepada kaula muda, Zizi mengingatkan untuk mencegah osteoporosis dengan gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat ini, menurut dia, meliputi pengaturan asupan makanan, berolahraga teratur serta menghindari alkohol."Rokok dan alkohol merupakan 2 racun paling berbahaya yang bisa menghancurkan tulang," terang Zizi. Selain itu, tambah dia, ada baiknya juga menambah asupan kalsium dan vitamin D dengan terpapar cahaya matahari.

Pengalaman Zizi ini dibenarkan oleh dr Predy Setiawan, Head of Medical Management PT Roche Indonesia. Predy menyatakan kalau osteoporosis bukan cuma masalah orangtua."Penyakit osteoporosis bukan penyakit orangtua, jadi harus dicegah sejak muda dengan gaya hidup sehat, olahraga, serta menambah asupan vitamin D," terang Predy dalam acara seminar bertema Pengobatan Tepat dan Senam Osteoporosis Tingkatkan Kepadatan Tulang Lebih Baik, di Jakarta, Jumat (29/5).

Terapi osteoporosis

Menurut Predy, penderita osteoporosis rentan mengalami patah tulang. Karena itu, lanjut dia, jika sudah mengalami gejala seperti nyeri di pinggang, ada baiknya langsung melakukan pemeriksaan tulang. Dan kalau terdeteksi osteoporosis, terang dia lagi, harus dilakuan kombinasi pengobatan dengan perubahan gaya hidup termasuk memperbaiki asupan nutrisi, melakukan olahraga seperti senam rehabilitasi osteoporosis, menggunakan obatan-obatan untuk osteoporosis, serta mengurangi risiko patah tulang dengan mencegah kejatuhan.

Senam osteoporosis, menurut Predy, bisa membantu penderita osteoporosis dengan meningkatkan kepadatan tulang, menguatkan otot, memperbaiki kelenturan, serta mengurangi rasa sakit."Para penderita osteoporosis disarankan untuk melakukan senam 3 kali per minggu," terang Predy.

Selain senam, lanjut dia lagi, penderita sebaiknya menghindari risiko jatuh."Patah tulang seringkali terjadi akibat jatuh."Dan untuk mencegah jatuh, terang dia, penderita sebaiknya memperhatikan semua hal termasuk hal-hal yang sederhana di rumah. Jika rumah dilengkapi tangga, terang dia, sebaiknya dipasang pegangan, hindari alas kaki yang licin, hindari kabel-kabel atau sepatu berserakan, serta jangan naik ke atas kursi saat hendakmeletakkan atau menjangkau sesuatu dari tempat yang tinggi.

Perawatan ketiga, lanjut Predy, adalah mengikuti terapi dengan obat-obatan osteoporosis. Ketiga cara ini, terang dia, bukanlah pilihan. Tetapi, sebaiknya dikombinasikan untuk mendapatkan hasil yang maksimal."Sebuah studi di tahun 2008 menunjukan, hasil kombinasi olahraga dengan terapi obat jauh lebih baik." Selain itu, imbuh Predy, untuk mendapatkan hasil masksimal, penggunaan obat osteoporosis ini paling tidak harus dilakukan selama 1 tahun.
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/06/06/1233/2/Cegah_Osteoporosis_Sejak_Dini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.