Selasa, 22 Desember 2009

Ibu Temperamental Janin Berisiko Jantung

Penulis : Ikarowina Tarigan
IBU yang sering marah-marah selama kehamilan membuat bayi mereka berisiko lebih besar mengalami gangguan jantung. Menurut peneliti, bayi-bayi yang lahir dari ibu yang cenderung bertingkah agresif dan hanya mengikuti kata hati memiliki variasi detak jantung yang lebih sedikit setelah lahir. Variasi detak jantung diyakini sebagai pertanda sehat karena mengindikasikan kalau tubuh fleksibel dan bisa menyesuaikan diri dengan perubahan. Sebagai contoh, terang peneliti, pola bernafas yang berbeda seharusnya mempengaruhi detak jantung.

Pernyataan ini dikuatkan oleh temuan para peneliti dari University of Sussex, Inggris. Menurut mereka, tingkah laku seperti membanting pintu, berteriak keras, melempar piring dan bahkan makan berlebih bisa mengganggu perkembangan jantung janin di dalam rahim.

Tetapi jika jantung tidak menyesuiakan diri dengan perubahan maka risikonya mengalami gangguan dan infeksi juga semakin besar. Orang dewasa yang memiliki viarasi detak jantung yang lebih rendah, lanjut peneliti, terbukti berisiko lebih besar mengalami gangguan jantung.

"Kecenderungan bertingkah sesuka hati dan marah tanpa terkendali mempengaruhi perkembangan psikologis janin. Hal ini membuat bayi lebih berisiko mengalami penyakit kardiovaskular," tutur peneliti, seperti dikutip situs dailymail.

Selain itu, terang peneliti lagi, perubahan hormon di dalam tubuh yang memicu tingkah laku agresif kemungkinan bisa melewati plasenta menuju janin. Hal ini juga mungkin turut mempengaruhi perkembangan sel-sel.

Detail studi

Dalam studi ini, para peneliti melibatkan 49 perempuan hamil berusia antara 22 dan 39. Para partisipan diminta menjalani pemeriksaan untuk melihat kecenderungan mereka marah tanpa terkontrol. Dalam sebuah interview, mereka diminta menggambarkan cara mereka mengatasi kemarahan. Selain itu, aktivitas otak mereka dimonitor untuk melihat respon mereka terhadap suara-suara dan gambaran-gambaran yang didisain untuk memicu reaksi negatif. Peneliti menemukan 22 partisipan (hampir setengah dari partisipan total) termasuk dalam 'kategori marah'.

Setelah melahirkan, aktivitas elektrik jantung bayi diukur dengan menggunakan electrocardiogram atau ECG. Mereka menemukan, bayi dari ibu yang termasuk dalam 'kategori marah' memiliki variasi detak jantung yang lebih rendah.

"Variasi detak jantung rendah merupakan hal yang buruk, meskipun belum pernah dipelajari sepenuhnya, karena menggambarkan kurangnya kelenturan dan kemampuan beradaptasi di dalam tubuh kita. Pada orang dewasa, variasi detak jantung yang rendah dikaitkan dengan penyakit jantung," terang kardiolog Profesor Nick Peters dari Imperial College London. (OL-08)
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/10/10/1724/2/Ibu_Temperamental_Janin_Berisiko_Jantung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.