Minggu, 27 Desember 2009

Imunisasi Juga Untuk Dewasa

JAKARTA-- Seperti halnya bayi dan balita, orang dewasa juga memerlukan imunisasi untuk ketahanan daya tubuh. Terutama orang dewasa yang memiliki faktor risiko penyakit kronis, memiliki sejarah penyakit dan yang berusia lanjut. Hal itu berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terlindungi dari kemungkinan tertular suatu penyakit.

Hanya saja, kesadaran imunisasi di kalangan orang dewasa tidaklah setinggi antusiasme para orangtua untuk memberikan imunisasi pada anak-anak mereka. Hal tersebut disampaikan oleh Spesialis imunisasi dewasa, Prof Dr. dr. Samsuridjal Djauzi pada seminar awam kesehatan mengenai perlunya imunisasi bagi orang dewasa, di Jakarta, akhir pekan lalu.

"Banyak orang dewasa yang lebih gelisah memikirkan imunisasi untuk anaknya ketimbang dirinya sendiri. Padahal, tanpa imunisasi, seseorang baik anak-anak maupun orang dewasa akan lebih mudah terserang penyakit. Hal itu terjadi karena imunitas dalam dirinya rendah," ungkap Samsuridjal.

Selain itu, vaksinasi juga dapat menurunkan resiko kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Penyakit yang dapat menyerang orang dewasa dan dapat dicegah dengan vaksin antara lain influenza dan pneumonia.

Dijabarkan Samsuridjal, influenza merupakan penyakit yang mudah menular. Saat seseorang bersin atau batuk jutaan droplet dan mukus yang terlontar dapat mencapai jarak 200 mil per jam atau 100 meter per detik. Droplet dan mukus yang mengandung partikel virus dan bakteri lah yang dapat menularkan influenza pada orang lain.

Meski sebagian masyarakat menganggap influenza adalah penyakit ringan yang akan sembuh sendiri dengan istirahat cukup pada kenyataannya influenza dapat mengkibatkan berbagai kerugian dan komplikasi pneumonia atau paru-paru basah pada orang usia lanjut.

" Menurunnya produktivitas akibat influenza tentunya berujung pada beban sosial ekonomis. Bahkan WHO menyatakan per tahun angka kematian akibat influenza mencapai 250.000 sampai 500.ooo," paparnya.

Jika imunitas tubuh sedang rendah maka penularan penyakit akan lebih cepat. Orang lanjut usia, jelas Samsuridjal, memiliki resiko tinggi tertular penyakit karena fungsi organ dan imunitas sudah berkurang. Vaksinasi sangat diperlukan agar daya tahan tubuh kuat dan terhindar dari penyakit menular.

Sayangnya perhatian terhadap imunisasi dewasa, menurut Samsuridjal, karena adanya anggapan mengenai rendahnya efektivitas imunisasi tersebut, serta belum ada pedoman mengenai imunisasi dewasa, sebagaimana halnya imunisasi balita.

"Selain itu harga vaksin masih relatif mahal dan layanan imunisasi juga masih terbatas," tutur Samsuridjal.

Cegah Kematian

Rendahnya perhatian masyarakat kita terhadap imunisasi orang dewasa, tentu patut disayangkan. Sebab, menurut hasil penelitian di Amerika Serikat (AS) pada 2001, imunisasi dewasa dapat mencegah kematian 100 kali lipat dibandingkan imunisasi anak-anak. Karena itu, dalam program kesehatan masyarakat 2010, AS mencanangkan 60 persen vaksinasi influenza pada orang dewasa.

Di AS sudah dicanangkan pekan imunisasi dewasa. Di Indonesia, upaya ke arah itu sebenarnya sudah dilakukan dalam rangka Indonesia Sehat 2010. Dalam kaitan itu, imunisasi dewasa diberikan untuk hepatitis B, hepatitis A, tetanus, MMR, tifoid, influenza, pneumokokus, dan meningokokus. Hanya saja, layanan vaksinasi ini belum merata.

Samsuridjal menjabarkan kelompok orang yang wajib diberikan vaksin. Mereka yang memiliki faktor resiko tinggi terhadap satu penyakit dan komplikasinya. Antara lain penghuni rumah jompo atau cacat untuk jangka waktu yang lama dan dianggap mempunyai risiko tinggi terhadap influenza dan komplikasinya.

Orang tua yang tidak tinggal di rumah jompo tetapi menderita penyakit kronis seperti kardiovaskular, pulmoner, penyakit metabolisme termasuk diabetes melitus dan ginjal, serta berbagai jenis penderita imunodefisiensi termasuk penderita AIDS dan penerima transplantasi juga target vaksinasi.

"Petugas kesehatan regular, sering kontak dengan penderita yang berisiko tinggi, Rumah tangga yang kontak dengan orang-orang berisiko tinggi juga harus melakukan imunisasi,' imbuh Samsuridjal.

Mengenai efektivitas vaksin pada orang dewasa, Samsuridjal memberikan sejumlah gambaran. Influenza misalnya, yang diperkirakan mengakibatkan 20 ribu kematian per tahun, dengan vaksinasi dapat dicegah sekitar 9.800 kematian per tahun.

" Dari perkiraan 40 ribu kematian per tahun, sebanyak 20.640 kematian di antaranya dapat dicegah dengan penggunaan vaksin," papar Samsuridjal.

Dibanding tahun-tahun yang lalu, pemberian vaksin influenza saat ini menjadi lebih penting terkait merebaknya kasus avian influenza dan swine influenza. Pemahaman mengenai seasonal influenza setidaknya dapat digunakan sebagai langkah antisipasi menghadapi kemungkinan pandemi avian influenza dan swine influenza.

Mengingat pentingnya imunisasi dewasa, maka perhatian terhadap imunisasi ini mesti ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kepedulian petugas kesehatan dan ketersediaan vaksin yang murah dan mudah dijangkau. Karena itu, diperlukan peranan pemerintah maupun asuransi dalam menyediakan pendanaan.

Seperti halnya di AS dan banyak negara lain, sosialisasi imunisasi dewasa di Indonesia juga harus digalakkan. Salah satunya, dengan memperbanyak layanan imunisasi dewasa sehingga mudah dijangkau.

Dengan imunisasi sejak awal pada orang dewasa dan lanjut usia akan memberikan banyak faedah. Selain produktivitas terjaga dengan baik, biaya pengobatan yang cukup mahal apabila orang dewasa terutama lansia akibat sakit dapat ditekan. Vaksinasi merupakan investasi bagi siapapun yang mempedulikan kesehatan. Karena lebih baik mencegah daripada mengobati. (cr1/rin)

http://republika.co.id/berita/53635/Imunisasi_Juga_Untuk_Dewasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.