Rasanya, hal pertama yang dilakukan oleh hamper semua orang tua saat kelahiran bayinya adalah melihat apakah si jabang bayi sempurna atau cacat. Untuk wanita yang merokok selama hamil, sebaiknya memiliki persiapan mental ekstra. Pasalnya, bisa jadi mereka memperoleh kejutan yang kurang menyenangkan. Menurut sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery, wanita yang merokok selam hamil memiliki peningkatan risiko melahirkan bayi dengan cacat jari tangan atau kaki.
"Merokok mempengaruhi penghantaran oksigen ke sel. Jika sel kekurangan atau tidak memperoleh oksigen, maka proliferasi sel tidak terjadi sebagaimana seharusnya sehingga berpotensi terjadinya kelainan tungkai atau lengan," jelas Dr. Manuel Alvarez, Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi Hackensack University Medical Center, New Jersey.
Sekitar 1 dari 9 calon ibu merokok, demikian yang ditemukan oleh March of Dimes. Bila tidak ada wanita merokok, maka angka kelahiran mati bisa berkurang hingga 11% dan kematian bayi baru lahir turun sekitar 5%. Merokok juga meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur, bayi lahir dengan bobot badan rendah, dan serebral palsi pada bayi.
Cacat tungkai atau lengan bukannya hal yang tidak umum. Sekitar 1 dari 600 bayi lahir dengan jari tambahan, biasa disebut juga dnegan polydactyly. Seorang bayi lahir dengan selaput di sela jari, syndactyly, terjadi pada 1 dari tiap 2.000-2.500 kelahiran. Bayi lahir dengan jari kurang disebut adactyly. Jari berselaput lebih umum dijumpai pada bayi kulit putih, sementara jari berlebih lebih umum pada bayi kulit hitam. Biasanya, cacat ini terjadi pada bayi tanpa riwayat keluarga seperti cacat lahir. Hal ini mengiring penelitian yang mengarah pada kecurigaan kecacatan terjadi karena pengaruh lingkungan.
Setelah menyaring sekitar 7 juta bayi yang lahir dari tahun 2001-2002, peneliti dari University of Pennsylvania menemukan hampir 5.200 bayi lahir dari wanita yang merokok, mengalami cacat jari tangan atau kaki. Tak satu pun dari wanita yang merokok tersebut memiliki gangguan kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.
Penelitian ini menemukan, semakin sering wanita merokok, semakin besar kemungkinan melahirkan bayi dengan cacat jari kai atau tangan. Wanita yang merokok lebih satu bungkus sehari mengalami peningkatan 78% mempunyai bayi dengan cacat jari kaki atau tangan, sementara wanita yang merokok 11-20 rokok tiap hari mengalami peningkatan risiko 38%. Mereka yang merokok sekitar 10 atau lebih sedikit per hari meningkatkan risiko sekitar 29%.
Temuan ini menjadi satu alasan tambahan lain agar wanita hamil menghindari merokok. Masalah lain dengan merokok selama hamil adalah meningkatnya pendarahan, keguguran, kelahiran bayi prematur, atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Bayi yang lahir dari wanita yang merokok lebih banyak yang mengalami gangguan pernapasan dan memiliki tingkat intelengensia (IQ) lebih rendah. Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi menaglami SIDS. Dan kini, kita punya bukti bahwa mereka memiliki peningkatn risiko cacat tungkai atau lengan hingga 30%. Selain menghindari rokok aktif, wanita hamil sebaiknya juga berupaya jangan sampai jadi perokok pasif.
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_finenews.asp?IDNews=69
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.