JAKARTA-- Asap rokok yang mengepul dalam rongga mulut dan terkena lidah dapat memicu kanker lidah. Waspadai bercak putih pada sariawan yang juga tidak kunjung sembuh. Hal tersebut juga bisa menjadi pemicu timbulnya kanker lidah.
Lidah merupakan organ yang sangat penting pada tubuh yang sama pentingnya dengan bagian tubuh lainnya. Nyatanya lidah dapat terkena kanker (tumor ganas).
Menurut dokter gigi Klinik Bakti Asih, Pondok Kacang Ciledug Tangerang, drg Tuti Octavira, berdasarkan anatominya, lidah dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu 2/3 depan (anterior) yang dapat digerakkan (termasuk dalam bagian dari rongga mulut) dan 1/3 belakang (posterior) yang tidak dapat bergerak (termasuk dalam bagian orofaring).
“Mereka merupakan satu kesatuan, walaupun berasal dari perkembangan jaringan embrio yang berbeda,” ujar dokter Tuti.
Lebih lanjut dia menjelaskan, insiden kanker lidah meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Umumnya terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi saat ini telah terjadi pergeseran usia sehingga banyak ditemukan pada usia lebih muda.
Kebanyakan perokok adalah pria. Tak heran jika pria lebih banyak menderita kanker lidah dari pada wanita dimana perbandingannya adalah 2:1. Tapi kondisi tersebut, kata dokter Tuti juga mulai bergeser karena sudah banyak wanita merokok.
"Kasusnya pun menjadi banyak juga terjadi pada wanita," ungkapnya.
Faktor predisposisi utama terjadinya kanker lidah ini adalah alkohol dan tembakau, selain itu pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan genetik.
Kanker lidah yang paling sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa, jelas dokter Tuti. Sedangkan untuk jenis yang lainnya jarang terjadi. Kanker lidah umumnya terjadi pada bagian tepi lateral, bisa berbentuk eksofitik, infiltratif, dan ulkus
Gejala kanker lidah, dijelaskan Tuti, biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri lokal, nyeri yang menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, pergerakan lidah menjadi semakin terbatas.
"Pada stadium lanjut terjadi kesulitan untuk membuka mulut (trismus) dan adanya pembesaran kelenjar leher," imbuhnnya.
Tuti menuturkan, pencegahan kanker lidah ini, tentunya dengan menghindari faktor-faktor resiko yang bisa mencetuskan timbulnya kanker lidah tersebut. Menurut beberapa penelitian, dapat diberikan retinoid untuk pencegahan kanker lidah dari premalignant (awal dari keganasan) menjadi malignant (keganasan), dan juga untuk mencegah timbulnya tumor kembali di tempat yang berbeda (second primary tumor) dengan cara menstabilisasikan membran mukosa.
Asap rokok yang mengepul dalam rongga mulut dan terkena lidah ternyata memicu kanker. Lidah bisa mengering karena paparan asap rokok.
“Kalau itu terpapar bolak balik mekanismenya akan bekerja berlebihan. Akhirnya orang yang berbakat untuk kanker, sel-selnya berubah menjadi ganas yang akhirnya akan menjadi kanker lidah,” ucap dokter kelahiran Medan, 6 oktober 1981.
Bukan hanya asap rokok, anda yang malas menjaga kebersihan mulut dan gigi memiliki resiko terkena kanker lidah, karena kuman yang berjangkit lama-lama menjadi jamur, akhirnya berkembang menjadi kanker juga bisa menjadi pemicu dari kanker lidah. (cr1/ri)
http://republika.co.id/berita/22533/Perokok_Terancam_Kanker_Lidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.