Kamis, 24 Desember 2009

Inisiasi Menyusui Dini, Langkah Awal Selamatkan Penerus Bangsa

“Dimulai dari kelahiran. Langkah pertama kita setelah lahir adalah mengisap susu ibu. Ini adalah perilaku kasih saying dan cinta. Tanpa itu, kita tidak dapat bertahan. Itu sangat jelas. Itu adalah langkah kehidupan. Itu kenyataan.” (Dalai Lama and Howard C. Cutler, The Art of Happiness: A Handbook for Living, 1998).



Pernyataan ini mendukung tindakan inisiasi menyusui dini yang terbukti secara ilmiah bisa mencegah 22% kematian bayi baru lahir. Inisiasi menyusui dini dilakukan dengan meletakkan bayi di dada ibu, segera setelah bayi dilahirkan agar bisa langsung menyusui. Sebagai makanan tunggal terbaik, air susu ibu (ASI) memenuhi semua kebutuhan tumbuh kembang bayi sejak lahir hingga berusia 6 bulan. ASI yang pertama keluar berwarna kuning yang berjumlah sedikit, disebut juga kolostrum, mengandung zat-zat yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi, yang tidak dapat diperoleh dari susu formula. Nah, tindakan inisiasi dini ini akan membantu bayi mendapatkan kolostrum tadi, meningkatkan produksi ASI, serta membangun jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi.



Bertepatan program 100 hari kerja Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo yang peduli pada kesehatan, khususnya ibu, bayi, dan anak, sekitar 1001 ibu hamil dari wilayah Provinsi DKI Jakarta bersama menyatakan komitmen melakukan insiasi dini. Pernyataan komitmen 1001 ibu hamil ini diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC), pada 23 Januari 2008. Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat komitmen ini sebagai bentuk kesadaran kolektif ibu hamil melakukan inisiasi menyusui dini dalam skala besar yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi perempuan Indonesia yang sejak awal bertekad hanya memberikan yang terbaik bagi putra-putrinya sejak lahir.

http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_finenews.asp?IDNews=97

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.