Publikasi Penelitian masih Lemah

Penulis : Ikarowina Tarigan
PENELITIAN merupakan salah satu misi kedokteran yang setara dengan pendidikan dan pelayanan. Akan tetapi, peneliti Indonesia, khususnya di bidang kesehatan anak, masih menghadapi berbagai kendala dalam menyusun dan mempublikasikan hasil penelitian mereka.

"Penelitian hanya sedikit sekali mendapat dukungan dari pemerintah," tutur Konsultan Kardiologi Anak dan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Indonesia Sudigdo Sastroasmoro, dalam acara Young Investigator Meeting (YIM) di Bali, Rabu (2/12).

Untuk membantu bidang penelitian tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia bekerja sama dengan Nutricia Indonesia Fund menggelar YIM.

YIM merupakan program pengembangan profesi kepada pada para staf muda dari 14 rumah sakit pendidikan kedokteran di Indonesia. Dalam kesempatan ini, para spesialis anak ini dilatih mengenai cara penyusunan proposal, metodologi, cara mencari dana hingga publikasi hasil penelitian.

"Melalui YIM ini, para peserta diharapkan mendapatkan informasi terkini untuk membantu menulis dam mempublikasikan hasil karya mereka."

Hal ini, lanjut Sudigdo, diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi kesehatan nutrisi anak. Untuk meningkatkan kemampun penelitian merekan terang Sudigdo, para dokter muda ini diminta mengajukan proposal penelitian. "Proposal diseleksi dan kali ini sponsor hanya bisa menampung 33.''

Proposal ini, lanjut dia, akan direview oleh para dokter senior spesialis anak Indonesia maupun dari luar negeri seperti Prof. Hugo S A Heymans dari Universitas Amsterdam dan Prof JB Van Goudoever dari Erasmus Medical Center di Rotterdam.

Dengan cara ini, imbuh Sudigdo, para staf muda ini selanjutnya bisa membagi pengetahuan mereka pada rekan atau calon dokter anak yang sedang mengambil spesialis di institusinya masing-masing.(*/Ol-5)
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/12/12/1896/2/Publikasi_Penelitian_masih_Lemah