- Seorang Arab Badui bertanya, "Kapankah tibanya kiamat?"
Nabi Muhammad SAW menjawab, "Apabila amanah diabaikan, maka tunggulah kiamat."
Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana hilangnya amanat itu ya Rasulullah?"
Nabi Muhammad SAW menjawab, "Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat." (HR. Bukhari)
- Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata, "Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini." (Maksudnya, dia ingin mati saja dan tidak ingin hidup karena beban berat yang selalu dihadapinya). (HR. Bukhari)
- Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut, "Allah.. Allah.." (HR. Muslim)
- Belum akan terjadi kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya dan ayahnya. (HR. Muslim)
- Diantara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga 50 orang wanita berbanding 1 pria. (HR. Bukhari)
- Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari)
- Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dar Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
- Belum akan tiba kiamat sehingga harta banyak dan melimpah, dan orang keluar membawa zakat hartanya tetapi tidak ada yang mau menerimanya, dan negeri-negeri Arab kembali menjadi rerumputan hijau dengan sungai-sungai mengalir. (HR. Muslim)
- Tibanya kimat atas makhluk-makhluk yang jahat. (HR. Muslim). Penjelasan : artinya saat kiamat tiba, tidak ada lagi orang yang beriman. Jadi yang ditimpa azab kiamat ialah orang-orang yang jahat.
- Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat tanpa sandal, telanjang bulat dan tidak dikhitan.
Aisyah bertanya, "Ya Rasulullah, laki-laki dan perempuan saling melihat (aurat) yang lain?"
Nabi Muhammad SAW menjawab, "Pada saat itu segala urusan sangat dahsyat sehingga orang tidak memperhatikan (mengindahkan) hal itu." (Mustafaq'alaih).
- Didatangkan kebaikan-kebaikan (pahala) dan kejahatan-kejahatan (dosa) seorang hamba, lalu saling mengikis dan bila masih tersisa kebaikan (pahala) itu, Allah akan melapangkannya masuk surga. (HR. Bukhari)
- Amal seseorang tidak dapat menyelamatkannya.
Seorang sahabat lantas bertanya tentangg sabda tersebut, "Termasuk engkau juga, ya Rasulullah?"
Rasulullah SAW lalu menjawab, "Ya, aku juga, kecuali dikarunia Allah dengan rahmatNya. Walaupun demikian kamu harus berbuat yang benar (baik)." (HR. Bukhari dan Muslim)
- Yang pertama diadili antara manusia pada hari kiamat ialah kasus pembunuhan. (HR. Muslim)
Kamis, 29 April 2010
Keutamaan Mempelajari Fikih dan Ilmu Agama
Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka, dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar. (HR. Bukhari)
Kamis, 22 April 2010
Keistimewaan Muslimin dan Mukminin
- Sesungguhnya di kalangan hamba-hamba Allah ada orang yang apabila memohonkan sesuatu maka Allah akan menerimanya (mengabulkannya). (HR. Bukhari dan Muslim)
- Mencaci-maki seorang mukmin adalah suatu kejahatan, dan memeranginya adalah suatu kekufuran. (HR. Muslim)
- Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata, "Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu", tetapi katakanlah, "Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti dikerjakanNya." Ketahuilah, sesungguhnya ucapan : "Andaikata" dan "Jikalau" membuka peluang bagi karya setan. (HR. Muslim)
- Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor (HR. Bukhari)
- Mencaci-maki seorang mukmin adalah suatu kejahatan, dan memeranginya adalah suatu kekufuran. (HR. Muslim)
- Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata, "Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu", tetapi katakanlah, "Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti dikerjakanNya." Ketahuilah, sesungguhnya ucapan : "Andaikata" dan "Jikalau" membuka peluang bagi karya setan. (HR. Muslim)
- Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor (HR. Bukhari)
Islam - Iman - Ihsan
- Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah SAW. Lalu muncul dihadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah SAW. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah. Dan kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah SAW, seraya berkata,
"Ya Muhammad beritahu aku tentang Islam."
Lalu Rasulullah SAW menjawab, "Islam adalah bersyahadat bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan Sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan beribadah Haji bila mampu."
Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman"
Rasulullah SAW menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya."
Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu Aku tentang ihsan."
Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihatNya walaupun anda tidak melihatNya, karena sesungguhnya Allah melihat anda."
Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)."
Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya."
Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya"
Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat."
Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata.
Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?"
Lalu Aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui."
Rasulullah SAW lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kalian." (HR. Muslim)
- Sufyan bin Abdullah berkata, "Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang Islam. Aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain." Lalu Rasulullah SAW menjawab, "Ikrarkanlah (katakan): Aku beriman kepada Allah, kemudian berlakulah jujur (istiqomah)." (HR. Muslim)
- Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan disaat orang-orang melakukan pengerusakan." (HR. Muslim)
"Ya Muhammad beritahu aku tentang Islam."
Lalu Rasulullah SAW menjawab, "Islam adalah bersyahadat bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan Sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan beribadah Haji bila mampu."
Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman"
Rasulullah SAW menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya."
Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu Aku tentang ihsan."
Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihatNya walaupun anda tidak melihatNya, karena sesungguhnya Allah melihat anda."
Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)."
Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya."
Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya"
Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat."
Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata.
Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?"
Lalu Aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui."
Rasulullah SAW lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kalian." (HR. Muslim)
- Sufyan bin Abdullah berkata, "Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang Islam. Aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain." Lalu Rasulullah SAW menjawab, "Ikrarkanlah (katakan): Aku beriman kepada Allah, kemudian berlakulah jujur (istiqomah)." (HR. Muslim)
- Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan disaat orang-orang melakukan pengerusakan." (HR. Muslim)
Ketinggian Al-Qur'an
- Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al-Qur'an) dan sunnah Rasulullah SAW. (HR. Muslim)
- Sesungguhnya Allah dengan kitab ini (Al-Qur'an) meninggikan derajat kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain. (HR. Muslim). Penjelasan : maksudnya Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al-Qur'an maka Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada Al-Quran maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya.
- Orang yang pandai membaca Al-Qur'an akan bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-bata maka dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari dan Muslim)
- Sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
- Sesungguhnya Allah dengan kitab ini (Al-Qur'an) meninggikan derajat kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain. (HR. Muslim). Penjelasan : maksudnya Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al-Qur'an maka Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada Al-Quran maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya.
- Orang yang pandai membaca Al-Qur'an akan bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-bata maka dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari dan Muslim)
- Sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
Muhammad Rasulullah SAW
- Kepada Rasulullah SAW disarankan agar mengutuk orang-orang musyrik. Tetapi beliau menjawab : "Aku tidak diutus untuk (melontarkan) kutukan, tetapi sesungguhnya aku diutus sebagai (pembawa) rahmat." (HR. Bukhari dan Muslim)
- Rasulullah SAW melakukan shalat malam sehingga kedua kakinya bengkak. Beliau juga tidak senang bila ada orang berjalan di belakangnya." (Artinya, tidak sejajar dan berjalan dibelakangnya dengan maksud untuk menghormati beliau. (HR. Bukhari dan Muslim)
- Tiada seorang beriman hingga aku lebih dicintai dari ayahnya, anaknya, dan seluruh manusia. (HR. Bukhari)
- Aku Muhammad dan Ahmad (terpuji), yang dihormati, yang menghimpun manusia, nabi (penyeru) taubat, dan nabi (penyebar) rahmat. (HR. Muslim)
- Rasulullah SAW melakukan shalat malam sehingga kedua kakinya bengkak. Beliau juga tidak senang bila ada orang berjalan di belakangnya." (Artinya, tidak sejajar dan berjalan dibelakangnya dengan maksud untuk menghormati beliau. (HR. Bukhari dan Muslim)
- Tiada seorang beriman hingga aku lebih dicintai dari ayahnya, anaknya, dan seluruh manusia. (HR. Bukhari)
- Aku Muhammad dan Ahmad (terpuji), yang dihormati, yang menghimpun manusia, nabi (penyeru) taubat, dan nabi (penyebar) rahmat. (HR. Muslim)
Perihal Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul
- Tiada Allah mengutus seorang Nabi kecuali pasti dia penggembala domba (HR. Bukhari dan Muslim)
- Kami (para Nabi) tidak diwarisi (meninggalkan warisan). Apa yang kami tinggalkan adalah sodaqoh (untuk umat). (HR. Bukhari)
- "Isa bin Maryam melihat sendiri seorang yang mencuri, lalu Isa' Alaihissalam berkata kepada orang itu, "Kamu mencuri." Tapi pencuri itu menjawab, "Tidak, demi Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia." Isa lalu berkata lagi, "Aku beriman kepada Allah dan mendustakan mataku sendiri. (HR. Bukhari dan Muslim)"
- Kami (para Nabi) tidak diwarisi (meninggalkan warisan). Apa yang kami tinggalkan adalah sodaqoh (untuk umat). (HR. Bukhari)
- "Isa bin Maryam melihat sendiri seorang yang mencuri, lalu Isa' Alaihissalam berkata kepada orang itu, "Kamu mencuri." Tapi pencuri itu menjawab, "Tidak, demi Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia." Isa lalu berkata lagi, "Aku beriman kepada Allah dan mendustakan mataku sendiri. (HR. Bukhari dan Muslim)"
Seruan dan Peringatan Allah SWT
- Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman : "Anak Adam mendustakan Aku padahal tidak seharusnya dia berbuat demikian. Dia mencaci Aku padahal tidak seharusnya demikian. Adapun mendustakan Aku adalah dengan ucapannya bahwa Allah tidak akan menghidupkan aku kembali sebagaimana menciptakan aku pada permulaan." Ketahuilah bahwa tiada ciptaan (makhluk) pertama lebih mudah bagiku daripada mengulangi ciptaan. Adapun caci-makinya terhadap Aku ialah dengan berkata, "Allah mempunyai anak." Padahal Aku Maha Esa yang bergantung kepada-Ku segala sesuatu. Aku tiada beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun setara dengan Aku." (HR. Bukhari)
- Anak Adam mengganggu Aku, mencaci-maki jaman (masa), dan Akulah jaman. Aku yang menggilirkan malam dan siang. (HR. Bukhari dan Muslim)
- Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga. (Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu). (HR. Bukhari)
- Anak Adam mengganggu Aku, mencaci-maki jaman (masa), dan Akulah jaman. Aku yang menggilirkan malam dan siang. (HR. Bukhari dan Muslim)
- Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga. (Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu). (HR. Bukhari)
Selasa, 20 April 2010
Roedjak Tjingoer #3 - Div. Khusus Tari Tradisional BEM FK Trisakti
mempersembahkan :
Roedjak Tjingoer #3 (: rujak cingur)=
Ragam Boedaya Tjerminan Negriku
bertemakan "Napak Tilas"
- Rampak Gendang FK Usakti
- Tari Pasambahan
- Tari Pakarena
- Tari Ngarojeng
- Tari Saman
- Tari Cendrawasih
- Tari Yamkorambeyamko-apuse
- Tari Kontemporer
Special Performances :
- Paduan Suara Trimedika
- Lil Project
- 4 Days Acapella
- Giggles
- Divisi Khusus Tari Ang.2
When = Sabtu, 1 Mei 2010 - Mayday !!
Open gate = 04.45 pm
Starting = 05.00 pm - 09.00 pm
Where = Auditorium Kampus B Fakultas Kedokteran Trisakti, Grogol Jakarta Barat (Samping RS Sumber Waras)
How much Ticket Prices = Rp 20.000 (preorder & on the spot)
Be There.. Don't miss it !!
Untuk umum
WATCH INDONESIAN DANCES !!!
For more info & ticketing :
Rina : 087880157006
Kodak + MS Tri 104.2 FM
Roedjak Tjingoer #3 (: rujak cingur)=
Ragam Boedaya Tjerminan Negriku
bertemakan "Napak Tilas"
- Rampak Gendang FK Usakti
- Tari Pasambahan
- Tari Pakarena
- Tari Ngarojeng
- Tari Saman
- Tari Cendrawasih
- Tari Yamkorambeyamko-apuse
- Tari Kontemporer
Special Performances :
- Paduan Suara Trimedika
- Lil Project
- 4 Days Acapella
- Giggles
- Divisi Khusus Tari Ang.2
When = Sabtu, 1 Mei 2010 - Mayday !!
Open gate = 04.45 pm
Starting = 05.00 pm - 09.00 pm
Where = Auditorium Kampus B Fakultas Kedokteran Trisakti, Grogol Jakarta Barat (Samping RS Sumber Waras)
How much Ticket Prices = Rp 20.000 (preorder & on the spot)
Be There.. Don't miss it !!
Untuk umum
WATCH INDONESIAN DANCES !!!
For more info & ticketing :
Rina : 087880157006
Kodak + MS Tri 104.2 FM
Minggu, 04 April 2010
Risiko Janin Jika Hamil Gangguan Jantung
Kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh pada janin yang sedang di kandungnya. Berikut ini risiko yang kemungkinan dialami bayi dari ibu yang pada saat hamil menderita gangguan jantung.
Bayi lahir dengan berat badan rendah. Hal ini terjadi karena pada umumnya aliran darah ke janin kurang, sehingga proses perkembangan janin dalam kandungan pun mungkin agak terhambat.
Bayi lahir prematur. Kondisi seperti ini biasanya terjadi karena kondisi ibu yang memburuk, sehingga bayi perlu segera dikeluarkan melalui operasi.
Agar risiko pada janin tersebut bisa diantisipasi, waspadai gejala gangguan jantung pada ibu hamil. Asosiasi Jantung di Amerika membagi gangguan jantung dalam 4 tingkatan.
Tingkat I: Ringan. Gejala: tanpa gejala, dapat melakukan kegiatan sehari-hari tanpa batas.
Tingkat II: Ringan. Gejala: ada sedikit gejala, yaitu kadang-kadang jika terlalu lelah terjadi bengkak di beberapa bagian tubuh. Selain itu, ada keterbatasan dalam melakukan latihan-latihan tertentu yang agak berat.
Tingkat III: Sedang. Gejala: dapat dikenali dari keterbatasan saat melakukan aktivitas yang berat. Selain itu, orang yang bersangkutan hanya merasa nyaman dalam keadaan istirahat.
Tingkat IV: Berat. Gejala: sukar melakukan kegiatan fisik. Bergerak sedikit saja sudah terengah-engah. Bahkan, gejala gangguan ini juga terasa di saat istirahat.
http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=001&ar=852
Bayi lahir dengan berat badan rendah. Hal ini terjadi karena pada umumnya aliran darah ke janin kurang, sehingga proses perkembangan janin dalam kandungan pun mungkin agak terhambat.
Bayi lahir prematur. Kondisi seperti ini biasanya terjadi karena kondisi ibu yang memburuk, sehingga bayi perlu segera dikeluarkan melalui operasi.
Agar risiko pada janin tersebut bisa diantisipasi, waspadai gejala gangguan jantung pada ibu hamil. Asosiasi Jantung di Amerika membagi gangguan jantung dalam 4 tingkatan.
Tingkat I: Ringan. Gejala: tanpa gejala, dapat melakukan kegiatan sehari-hari tanpa batas.
Tingkat II: Ringan. Gejala: ada sedikit gejala, yaitu kadang-kadang jika terlalu lelah terjadi bengkak di beberapa bagian tubuh. Selain itu, ada keterbatasan dalam melakukan latihan-latihan tertentu yang agak berat.
Tingkat III: Sedang. Gejala: dapat dikenali dari keterbatasan saat melakukan aktivitas yang berat. Selain itu, orang yang bersangkutan hanya merasa nyaman dalam keadaan istirahat.
Tingkat IV: Berat. Gejala: sukar melakukan kegiatan fisik. Bergerak sedikit saja sudah terengah-engah. Bahkan, gejala gangguan ini juga terasa di saat istirahat.
http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=001&ar=852
Mengatasi Napas Pendek Ibu Hamil
Salah satu masalah yang biasa dialami ibu hamil adalah napas pendek. Pada saat hamil, Anda bernapas untuk dua orang, Anda dan janin Anda. Kerja jantung dan paru-paru pun semakin berat. Ini yang menyebabkan napas ibu hamil pendek.
Untuk mengatasinya, coba lakukan hal-hal ini :
Segera tarik napas dalam, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan-lahan. Atau, fokuskan perhatian pada hembusan napas keluar dan tarikan napas ke dalam sampai tubuh Anda terasa relaks.
Lakukan latihan olah napas dengan cara berjalan santai atau berenang.
Biasakan melakukan segala sesuatu dengan tenang, tidak tergesa-gesa termasuk membiasakan jalan dengan santai, tubuh tegak dan bahu tidak tegang.
Hindari membawa beban berat. Bila membawa barang, bagi secara seimbang antara tangan kanan dengan kiri.
Tidurlah dengan posisi miring dan jangan posisi telentang. Atau, tidurlah dengan posisi setengah duduk dan gunakan beberapa bantal sebagai pengganjal bahu.
http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=005&ar=449
Untuk mengatasinya, coba lakukan hal-hal ini :
Segera tarik napas dalam, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan-lahan. Atau, fokuskan perhatian pada hembusan napas keluar dan tarikan napas ke dalam sampai tubuh Anda terasa relaks.
Lakukan latihan olah napas dengan cara berjalan santai atau berenang.
Biasakan melakukan segala sesuatu dengan tenang, tidak tergesa-gesa termasuk membiasakan jalan dengan santai, tubuh tegak dan bahu tidak tegang.
Hindari membawa beban berat. Bila membawa barang, bagi secara seimbang antara tangan kanan dengan kiri.
Tidurlah dengan posisi miring dan jangan posisi telentang. Atau, tidurlah dengan posisi setengah duduk dan gunakan beberapa bantal sebagai pengganjal bahu.
http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=005&ar=449
Jalan kaki, Olah Raga Pas Ibu hamil
Olahraga jalan kaki yang baik bagi jantung dan pembuluh darah adalah pilihan paling tepat bagi ibu hamil. Mudah, murah dan dapat dilakukan di mana saja.
Selama kehamilan Anda sehat, jalan kaki bisa dilakukan di usia kehamilan berapa pun. Olahraga jalan kaki juga tidak membebani tubuh, terutama persendian. Bonus lain adalah pemandangan indah dan udara segar.
Teknik berjalan kaki perlu lebih diperhatikan saat usia kehamilan masuk trimester kedua. Perut yang semakin besar akan menyebabkan pergeseran titik berat tubuh. Selain mempengaruhi keseimbangan tubuh yang membuat risiko jatuh semakin besar, peningkatan beban pada daerah pinggang akan mempermudah terjadinya nyeri pinggang.
Walau jalan kaki dianggap aman bagi ibu hamil, ada baiknya Anda tetap berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Setelah mendapat lampu hijau dari dokter, Anda bisa memulai olahraga ini dengan persiapan benar dan mencermati hal-hal penting berikut:
Cermati kondisi lingkungan.
Pilih lokasi yang aman, jalanan yang rata, tidak berbatu-batu dan tidak licin. Semakin dekat ke tanggal perkiraan bayi lahir, pilih lokasi yang dekat rumah, semisal jogging track di kompleks perumahan Anda
Suhu tidak terlalu dingin atau panas serta tidak banyak anginnya
Udaranya relatif bersih
Lalu lintas tidak terlalu ramai
Tidak terlalu tinggi dari permukaan laut. Makin tinggi dataran, kadar oksigen di udara makin tipis
Cegah dehidrasi. Selain bisa memicu kontraksi rahim, dehidrasi (kekurangan cairan) bisa meningkatkan suhu tubuh Anda. Kondisi yang tak bisa diabaikan, karena suhu tubuh janin lebih tinggi 0,5 derajat C dari suhu tubuh ibu. Minum air secukupnya 15 menit sekali, sebelum, selama dan setelah jalan kaki.
Pemanasan dan peregangan
Warming up agar terhindar dari risiko cidera otot. Caranya, jalan kaki perlahan selama 5 menit sampai Anda merasa cukup hangat.
Setelah pemanasan, lakukan peregangan otot kurang lebih 5 menit. Meliputi leher, tangan, pinggul, otot bagian atas dan bawah kaki, termasuk otot hamstring (otot di sisi belakang paha dan pergelangan kaki). Peregangan juga sebaiknya dilakukan setelah selesai jalan kaki
Ajak suami atau teman. Selain lebih memotivasi agar berlatih rutin, Anda juga bisa mendapat pertolongan jika sewaktu-waktu dibutuhkan
Porsi harus pas. Bila Anda sebelumnya jarang berolahraga, cara terbaik untuk memulai olahraga jalan kaki adalah berjalan sejauh Anda mampu dan dengan kecepatan yang dirasa paling nyaman. Semisal 5-10 menit setiap pagi dan 5-10 meniti di sore hari di minggu pertama. Secara bertahap, tambah 1-2 menit setiap minggu sampai mencapai 30 menit, termasuk pemanasan dan pendinginan dengan frekuensi lima hari seminggu.
Bila sudah biasa berjalan kaki, lanjutkan dengan mulai olahraga ini selama 20-30 menit per hari selama 3 kali seminggu. Selanjutnya tingkatkan perlahan menjadi 30-60 menit lebih dari 3 kali seminggu. Namun, tetap diperhatikan jangan sampai berlebihan.
Hentikan dan segera ke dokter bila:
Terjadi pendarahan dari vagina
Keluar cairan ketuban dari vagina
Pusing atau merasa mau pingsan
Pandangan kabur
Jantung berdebar-debar
Kontraksi
http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=001&ar=578
Selama kehamilan Anda sehat, jalan kaki bisa dilakukan di usia kehamilan berapa pun. Olahraga jalan kaki juga tidak membebani tubuh, terutama persendian. Bonus lain adalah pemandangan indah dan udara segar.
Teknik berjalan kaki perlu lebih diperhatikan saat usia kehamilan masuk trimester kedua. Perut yang semakin besar akan menyebabkan pergeseran titik berat tubuh. Selain mempengaruhi keseimbangan tubuh yang membuat risiko jatuh semakin besar, peningkatan beban pada daerah pinggang akan mempermudah terjadinya nyeri pinggang.
Walau jalan kaki dianggap aman bagi ibu hamil, ada baiknya Anda tetap berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Setelah mendapat lampu hijau dari dokter, Anda bisa memulai olahraga ini dengan persiapan benar dan mencermati hal-hal penting berikut:
Cermati kondisi lingkungan.
Pilih lokasi yang aman, jalanan yang rata, tidak berbatu-batu dan tidak licin. Semakin dekat ke tanggal perkiraan bayi lahir, pilih lokasi yang dekat rumah, semisal jogging track di kompleks perumahan Anda
Suhu tidak terlalu dingin atau panas serta tidak banyak anginnya
Udaranya relatif bersih
Lalu lintas tidak terlalu ramai
Tidak terlalu tinggi dari permukaan laut. Makin tinggi dataran, kadar oksigen di udara makin tipis
Cegah dehidrasi. Selain bisa memicu kontraksi rahim, dehidrasi (kekurangan cairan) bisa meningkatkan suhu tubuh Anda. Kondisi yang tak bisa diabaikan, karena suhu tubuh janin lebih tinggi 0,5 derajat C dari suhu tubuh ibu. Minum air secukupnya 15 menit sekali, sebelum, selama dan setelah jalan kaki.
Pemanasan dan peregangan
Warming up agar terhindar dari risiko cidera otot. Caranya, jalan kaki perlahan selama 5 menit sampai Anda merasa cukup hangat.
Setelah pemanasan, lakukan peregangan otot kurang lebih 5 menit. Meliputi leher, tangan, pinggul, otot bagian atas dan bawah kaki, termasuk otot hamstring (otot di sisi belakang paha dan pergelangan kaki). Peregangan juga sebaiknya dilakukan setelah selesai jalan kaki
Ajak suami atau teman. Selain lebih memotivasi agar berlatih rutin, Anda juga bisa mendapat pertolongan jika sewaktu-waktu dibutuhkan
Porsi harus pas. Bila Anda sebelumnya jarang berolahraga, cara terbaik untuk memulai olahraga jalan kaki adalah berjalan sejauh Anda mampu dan dengan kecepatan yang dirasa paling nyaman. Semisal 5-10 menit setiap pagi dan 5-10 meniti di sore hari di minggu pertama. Secara bertahap, tambah 1-2 menit setiap minggu sampai mencapai 30 menit, termasuk pemanasan dan pendinginan dengan frekuensi lima hari seminggu.
Bila sudah biasa berjalan kaki, lanjutkan dengan mulai olahraga ini selama 20-30 menit per hari selama 3 kali seminggu. Selanjutnya tingkatkan perlahan menjadi 30-60 menit lebih dari 3 kali seminggu. Namun, tetap diperhatikan jangan sampai berlebihan.
Hentikan dan segera ke dokter bila:
Terjadi pendarahan dari vagina
Keluar cairan ketuban dari vagina
Pusing atau merasa mau pingsan
Pandangan kabur
Jantung berdebar-debar
Kontraksi
http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=001&ar=578
Hamil: Waspada Mioma Uteri dan Kelainan Jantung
Mioma uteri. Miom atau tumor di dalam rahim adalah sel otot dinding rahim yang berubah menjadi tumor. Sebagian besar tidak berbahaya atau jarang berubah menjadi kanker. Keberadaannya dideteksi lewat pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Gejala: Miom kecil tidak bergejala, tapi bila besar dapat menimbulkan nyeri di perut atau pinggul, perut terasa penuh, nyeri saat sanggama, gejala anemia karena banyak kehilangan darah (bila perdarahan), sering berkemih karena miom menekan kandung kemih, sembelit dan tekanan pada panggul.
Yang bisa dilakukan:
Bila timbul gejala, dokter akan memberi obat analgesik untuk meredakan nyeri dan Anda diminta istirahat.
Periksa rutin ke dokter karena miom dapat membesar dan mengancam kehamilan selama trimester pertama lantaran ia mendorong embrio sehingga tidak menempel dengan baik di dinding rahim.
Bila kehamilan berlanjut, miom dapat mendesak janin sehingga letaknya sungsang atau melintang. Risiko plasenta previa (plasenta yang tumbuh di bagian bawah rahim) serta perdarahan persalinan meningkat.
Kelainan Jantung. Ketika hamil. volume darah meningkat 30% - 50% membuat jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh. Jika kondisi jantung yang sudah terganggu, itu akan membahayakan kesehatan jantung dan ibu secara keseluruhan.
Gejala: sulit bernapas, pingsan, pembengkakan sendi, pertambahan bobot tubuh cepat, jantung berdebar lebih cepat, pusing, nyeri dada, sering lelah dan lemas.
Yang dapat dilakukan:
Pantau kehamilan oleh dokter kandungan dan dokter ahli jantung. Jika perlu, periksa jantung dengan alat pemantau jantung, echocardiogram dan electrocardiogram, pada setiap pemeriksaan rutin kehamilan.
Konsumsi obat-obatan untuk mengatur debar jantung dalam dosis yang aman bagi janin.
http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=001&ar=1162
Gejala: Miom kecil tidak bergejala, tapi bila besar dapat menimbulkan nyeri di perut atau pinggul, perut terasa penuh, nyeri saat sanggama, gejala anemia karena banyak kehilangan darah (bila perdarahan), sering berkemih karena miom menekan kandung kemih, sembelit dan tekanan pada panggul.
Yang bisa dilakukan:
Bila timbul gejala, dokter akan memberi obat analgesik untuk meredakan nyeri dan Anda diminta istirahat.
Periksa rutin ke dokter karena miom dapat membesar dan mengancam kehamilan selama trimester pertama lantaran ia mendorong embrio sehingga tidak menempel dengan baik di dinding rahim.
Bila kehamilan berlanjut, miom dapat mendesak janin sehingga letaknya sungsang atau melintang. Risiko plasenta previa (plasenta yang tumbuh di bagian bawah rahim) serta perdarahan persalinan meningkat.
Kelainan Jantung. Ketika hamil. volume darah meningkat 30% - 50% membuat jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh. Jika kondisi jantung yang sudah terganggu, itu akan membahayakan kesehatan jantung dan ibu secara keseluruhan.
Gejala: sulit bernapas, pingsan, pembengkakan sendi, pertambahan bobot tubuh cepat, jantung berdebar lebih cepat, pusing, nyeri dada, sering lelah dan lemas.
Yang dapat dilakukan:
Pantau kehamilan oleh dokter kandungan dan dokter ahli jantung. Jika perlu, periksa jantung dengan alat pemantau jantung, echocardiogram dan electrocardiogram, pada setiap pemeriksaan rutin kehamilan.
Konsumsi obat-obatan untuk mengatur debar jantung dalam dosis yang aman bagi janin.
http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=001&ar=1162
Cermati Degup Jantung Ibu Hamil
Dalam kondisi normal pun, jantung ibu hamil bekerja lebih berat. Bagaimana pula kalau mengalami gangguan?
Kerja keras jantung. Di Amerika Serikat, diketahui bahwa gangguan jantung dialami oleh 1-4% ibu hamil, yang sebelumnya tidak pernah diketahui sama sekali oleh penderitanya. Di Indonesia, angka ini belum tercatat.
Munculnya gangguan jantung yang serius pada seorang ibu hamil, yang sebenarnya sudah menyandang gangguan jantung, memang bukan suatu kebetulan. Mengapa?
Kehamilan itu sendiri merupakan suatu proses yang membuat seluruh tubuh berubah. Pada saat hamil, volume darah akan bertambah sekitar 40%. Ini merupakan akibat dari meningkatnya kadar hormon estrogen, terutama pada usia kehamilan 30 minggu. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih berat dan lebih cepat untuk memompa darah.
Selain itu, perlu Anda tahu, meningkatnya volume darah ini lebih besar dari peningkatan massa sel darah merah. Akibatnya, sering timbul anemia (kekurangan sel darah merah dalam darah) pada ibu hamil.
Jadi, tanpa adanya gangguan jantung pun, kerja jantung sebenarnya sudah berat ketika hamil. Tak heran, kalau seorang ibu hamil kadang-kadang juga akan merasakan napasnya terengah-engah dan mudah lelah, sekalipun kondisi jantungnya baik-baik saja.
Nah, apalagi mereka yang sebelumnya sudah menyandang gangguan jantung. Jantungnya tentu akan memikul beban yang lebih berat lagi.
Risikonya berat. Lalu, apa risiko yang ada di depan ibu hamil? Risiko itu bisa berupa serangan jantung, stroke, sampai membanjirnya aliran darah ke paru-paru. Jika sudah ada kelainan gagal jantung, biasanya suplai darah, baik yang ke otak atau ke ginjal, akan terganggu. Untuk memenuhi kebutuhan akan darah yang kaya oksigen, paru-paru harus bekerja keras, dan membengkak.
Prof. Michael Gatzoulis dari Bagian Kardiologi Rumah Sakit Royal Brompton, Inggris, menyebutkan, jika kondisi seperti itu tak diatasi, bukan tak mungkin dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil. Jalan keluarnya?
Kehamilannya itu harus diawasi secara intensif oleh dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis jantung. Jika perlu, si ibu hamil diberi obat-obatan untuk mengatasi gangguan jantungnya, yang tentu saja aman bagi janinnya
Bila kondisinya stabil, maka si ibu dapat melahirkan bayi pada usia kandungan yang mencukupi (38-40 minggu). Tapi adakalanya janin harus dikeluarkan lebih awal, misalnya di usia 32 minggu.
Proses persalinan pada ibu hamil yang menyandang gangguan jantung perlu perhatian lebih. Sebab, peningkatan aliran darah di pembuluh darah balik ke jantung yang terjadi ketika rahim berkontraksi, dapat membahayakan jantung. Pada proses persalinan itu, pengeluaran darah dari jantung meningkat 20% pada setiap kontraksi.
Jelaslah mengapa proses persalinan bayi dari ibu yang menyandang gangguan jantung, bukan hanya perlu ditunggui dokter ahli kandungan, tetapi juga dokter anestesi yang berpengalaman menangani pasien dengan gangguan jantung. Bahkan jika perlu, juga ditunggui dokter spesialis jantung dan dokter spesialis anak yang menangani bayi baru lahir. Sebab, pada kondisi tertentu ada pasien yang ketika melahirkan memang harus menjalani pembiusan agar tidak membahayakan jantungnya.
Pentingnya memeriksakan diri. Untuk mencegah kemungkinan yang tak diinginkan, dokter biasanya menganjurkan wanita, terutama yang sudah tahu bahwa ia sudah menyandang gangguan jantung, untuk berkonsultasi lebih dulu ke dokter sebelum hamil. Konsultasinya bukan hanya dengan dokter spesialis kandungan, tetapi juga dengan dokter ahli jantung.
"Repotnya, 85-90% dari mereka yang ketika masih anak-anak sudah dikoreksi ganguan jantungnya, seringkali tidak menghubungi lagi rumah sakit tempat mereka dirawat", ujar Prof. Philip Steer, ahli kandungan dari Chelsea, Inggris. Akibatnya, banyak wanita yang sudah terlanjur hamil, tanpa tahu risiko yang mungkin akan dialaminya.
Jadi, sekali lagi, konsultasikan kondisi kesehatan Anda sebelum hamil. Kalau Anda memang mengalami gangguan jantung tergolong ringan, tak perlu terlalu khawatir dengan keadaan Anda. Anda bisa kok, menjalani kehamilan dan persalinan normal selama dalam pantauan dokter.
http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=001&ar=851
Kerja keras jantung. Di Amerika Serikat, diketahui bahwa gangguan jantung dialami oleh 1-4% ibu hamil, yang sebelumnya tidak pernah diketahui sama sekali oleh penderitanya. Di Indonesia, angka ini belum tercatat.
Munculnya gangguan jantung yang serius pada seorang ibu hamil, yang sebenarnya sudah menyandang gangguan jantung, memang bukan suatu kebetulan. Mengapa?
Kehamilan itu sendiri merupakan suatu proses yang membuat seluruh tubuh berubah. Pada saat hamil, volume darah akan bertambah sekitar 40%. Ini merupakan akibat dari meningkatnya kadar hormon estrogen, terutama pada usia kehamilan 30 minggu. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih berat dan lebih cepat untuk memompa darah.
Selain itu, perlu Anda tahu, meningkatnya volume darah ini lebih besar dari peningkatan massa sel darah merah. Akibatnya, sering timbul anemia (kekurangan sel darah merah dalam darah) pada ibu hamil.
Jadi, tanpa adanya gangguan jantung pun, kerja jantung sebenarnya sudah berat ketika hamil. Tak heran, kalau seorang ibu hamil kadang-kadang juga akan merasakan napasnya terengah-engah dan mudah lelah, sekalipun kondisi jantungnya baik-baik saja.
Nah, apalagi mereka yang sebelumnya sudah menyandang gangguan jantung. Jantungnya tentu akan memikul beban yang lebih berat lagi.
Risikonya berat. Lalu, apa risiko yang ada di depan ibu hamil? Risiko itu bisa berupa serangan jantung, stroke, sampai membanjirnya aliran darah ke paru-paru. Jika sudah ada kelainan gagal jantung, biasanya suplai darah, baik yang ke otak atau ke ginjal, akan terganggu. Untuk memenuhi kebutuhan akan darah yang kaya oksigen, paru-paru harus bekerja keras, dan membengkak.
Prof. Michael Gatzoulis dari Bagian Kardiologi Rumah Sakit Royal Brompton, Inggris, menyebutkan, jika kondisi seperti itu tak diatasi, bukan tak mungkin dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil. Jalan keluarnya?
Kehamilannya itu harus diawasi secara intensif oleh dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis jantung. Jika perlu, si ibu hamil diberi obat-obatan untuk mengatasi gangguan jantungnya, yang tentu saja aman bagi janinnya
Bila kondisinya stabil, maka si ibu dapat melahirkan bayi pada usia kandungan yang mencukupi (38-40 minggu). Tapi adakalanya janin harus dikeluarkan lebih awal, misalnya di usia 32 minggu.
Proses persalinan pada ibu hamil yang menyandang gangguan jantung perlu perhatian lebih. Sebab, peningkatan aliran darah di pembuluh darah balik ke jantung yang terjadi ketika rahim berkontraksi, dapat membahayakan jantung. Pada proses persalinan itu, pengeluaran darah dari jantung meningkat 20% pada setiap kontraksi.
Jelaslah mengapa proses persalinan bayi dari ibu yang menyandang gangguan jantung, bukan hanya perlu ditunggui dokter ahli kandungan, tetapi juga dokter anestesi yang berpengalaman menangani pasien dengan gangguan jantung. Bahkan jika perlu, juga ditunggui dokter spesialis jantung dan dokter spesialis anak yang menangani bayi baru lahir. Sebab, pada kondisi tertentu ada pasien yang ketika melahirkan memang harus menjalani pembiusan agar tidak membahayakan jantungnya.
Pentingnya memeriksakan diri. Untuk mencegah kemungkinan yang tak diinginkan, dokter biasanya menganjurkan wanita, terutama yang sudah tahu bahwa ia sudah menyandang gangguan jantung, untuk berkonsultasi lebih dulu ke dokter sebelum hamil. Konsultasinya bukan hanya dengan dokter spesialis kandungan, tetapi juga dengan dokter ahli jantung.
"Repotnya, 85-90% dari mereka yang ketika masih anak-anak sudah dikoreksi ganguan jantungnya, seringkali tidak menghubungi lagi rumah sakit tempat mereka dirawat", ujar Prof. Philip Steer, ahli kandungan dari Chelsea, Inggris. Akibatnya, banyak wanita yang sudah terlanjur hamil, tanpa tahu risiko yang mungkin akan dialaminya.
Jadi, sekali lagi, konsultasikan kondisi kesehatan Anda sebelum hamil. Kalau Anda memang mengalami gangguan jantung tergolong ringan, tak perlu terlalu khawatir dengan keadaan Anda. Anda bisa kok, menjalani kehamilan dan persalinan normal selama dalam pantauan dokter.
http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=001&ar=851
Ferguson Sadari MU Kini Tertekan
VIVAnews - Banyak yang menempatkan laga Manchester United kontra Chelsea sebagai laga penentu jawara Liga Inggris musim ini. Dan kekalahan 2-1 MU dari The Blues kini disadari Sir Alex Ferguson sebagai sebuah kerugian Iblis Merah.
"Chelsea saat ini menjadi favorit. Itu tidak diragukan lagi," ujar Ferguson kepada Guardian.co.uk, Minggu 4 April 2010.
Ucapan Ferguson ini tentu bukan hanya untuk membuat kubu The Blues lengah. Pasalnya, kemenangan itu juga membuat skuad The Blues kini mengangkangi MU di klasemen sementara. The Blues kini berbalik unggul dua poin dari MU.
Tak hanya itu, di lima partai tersisa, Iblis Merah juga akan melawan tim-tim kuat macam Manchester City dan Tottenham Hotspur. Alasan itu pula yang membuat MU kini dalam kondisi tertekan.
Namun bukan Ferguson jika menyerah begitu saja. Pelatih tersukses di Liga Inggris ini tetap yakin timnya berpeluang mengejar Chelsea dan tampil sebagai juara untuk keempat kalinya secara beruntun.
Pasalnya Chelsea juga akan mendapat dua tantangan besar di lima laga terakhir. John Terrry cs akan mendapat lawan berat dari Liverpool dan Tottenham Hotspur.
"Kami akan merespon. Kami harus memenangkan lima pertandingan kami selanjutnya dan juara belum ditentukan," tegas Ferguson.
http://wap.vivanews.com/news/read/141298-ferguson_sadari_mu_kini_tertekan
Taklukkan MU, Chelsea Rebut Singgasana

VIVAnews - Manchester United harus rela kehilangan puncak klasemen setelah menelan kekalahan dari rival terberatnya Chelsea. Tuan rumah MU berhasil ditaklukkan Chelsea 1-2 di Old Trafford, Sabtu 3 April 2010.
Gol Chelsea dicetak Joe Cole di menit ke-20 di babak pertama dan Didier Drobga di menit ke-79. Sedangkan satu-satunya gol Iblis Merah dicetak Federico Macheda di menit ke-81.
Dengan kekalahan ini MU harus rela puncak klasemen Premeier League (Liga Inggris) direbut pasukan Carlo Ancelotti. Chelsea kini mengoleksi 74 poin sekaligus berhak memuncaki klasemen atau unggul dua poin dari MU di posisi kedua.
Setan Merah sebenarnya langsung menekan sejak peluit ditiup wasit Mike Dean di awal babak pertama. Peluang pertama Iblis Merah lahir lewat aksi Dimitar Berbatov saat pertandingan baru berjalan delapan menit. Sayang tandukan Berba tidak menemui sasaran.
MU kembali mengancam lewat aksi Patrice Evra di menit ke-11. Sayang tusukan Evra yang diakhiri tembakan masih mampu diantisiipasi Petr Cech.
Justru MU yang harus menelan pil pahit saat gawangnya jebol. Joe Cole berhasil memanfaatkan aksi Florent Malouda yang lolos dari jebakan off side. Dari sudut sempit, Malouda memberi bola pada Cole untuk mencetak gol backheel. Skor 1-0 buat keunggulan Chelsea ini bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, MU sempat mengurung pertahanan Chelsea. Namun lagi-lagi peluang demi peluang lewat MU lewat Berbatov tak mampu membuahkan hasil. Bahkan Chelsea kembali mengejutkan MU lewat gol Didier Drogba di menit ke-79.
Striker Pantai Gading yang masuk menggantikan Nicolas Anelka ini berhasil melapaskan tembakan keras yang gagal dihentikan Edwin van der Sar. Chelsea sementara unggul 0-2.
Keputusan Ferguson memasukan dua darah segar, Federico Macheda yang menggantikan Park Ji-sung dan Luis Nani menggantikan Paul Scholes sempat membuahkan hasil di menit ke-81.
Macheda berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 1-2 setelah mampu memanfaatkan umpan terukur Nani. Macheda mencetak gol setelah bola sempat membentur tangannya. MU mencoba mengejar ketinggalan. Namun usaha itu tak membuahkan hasil hingga pertandingan usai.
Susunan Pemain:
MU: Edwin van der Sar, Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Patrice Evra, Gary Neville, Paul Scholes (Nani, 72'), Darren Fletcher (Darron Gibson, 86'), Ji-Sung Park (Federico Macheda, 72'), Ryan Giggs, Antonio Valencia, Dimitar Berbatov
Chelsea: Petr Cech, John Terry, Alex, Yuri Zhirkov, Paulo Ferreira, John Mikel Obi, Frank Lampard, Joe Cole (Salomon Kalou, 74'), Florent Malouda, Deco (Michael Ballack, 82'), Nicolas Anelka (Didier Drogba, 70')
http://wap.vivanews.com/news/read/141263-chelsea_taklukkan_mu_guna_rebut_singgasana
Babak 1 : MU Tertinggal Lewat Gol Joe Cole
VIVAnews - Manchester United sementara harus rela tertinggal 1-0 dari tamunya Chelsea. Gol semata wayang Chelsea di 45 menit babak pertama lahir lewat aksi gol Joe Cole di Old Trafford, Sabtu 3 April 2010.
Setan Merah sebenarnya langsung menekan sejak peluit ditiup wasit Mike Dean di awal babak pertama. Peluang pertama Iblis Merah lahir lewat aksi Dimitar Berbatov saat pertandingan baru berjalan delapan menit. Sayang tandukan Berba tidak menemui sasaran.
MU kembali mengancam lewat aksi Patrice Evra di menit ke-11. Sayang tusukan Evra yang diakhiri tembakan masih mampu diantisiipasi Petr Cech.
Justru MU yang harus menelan pil pahit saat gawangnya jebol. Joe Cole berhasil memanfaatkan aksi Florent Malouda yang lolos dari jebakan off side. Dari sudut sempit, Malouda memberi bola pada Cole.
Skor 1-0 buat keunggulan Chelsea ini bertahan hingga turun minum. Chelsea berpeluang mengkudet tampuk pimpinan Liga Inggris jika berhasil meraup tiga poin di lawatannya kali ini.
http://wap.vivanews.com/news/read/141255-mu_tertinggal_lewat_gol_joe_cole
Babak 2 : Macheda Balas Gol Drogba, Chelsea Unggul
VIVAnews - Setelah tertinggal 0-1 lewat gol Joe Cole di babak pertama, Manchester United kini tertinggal 1-2 dari tamunya Chelsea.
Bertanding di Old Trafford, Sabtu 3 April 2010, pada babak kedua sebenarnya MU kembali mengurung pertahanan Chelsea. Namun peluang demi peluang yang diciptakan Dimitar Berbatov tak membuahkan hasil.
Bahkan Chelsea kembali menambah gol lewat striker Didier Drogba yang berstatus sebagai pemain pengganti. Pada menit ke-79, Drobga berhasil melepaskan tembakan keras di sisi kiri kotak penalti MU. 2-0 buat Chelsea.
Ferguson mulai panik. Federico Macheda dimasukkan. Dan status sebagai super sub sempat dibuktikan striker muda Italia ini. Macheda mencetak gol di menit ke-81 meski gol itu berbau kontroversi setelah bola membentur tangan Macheda. Skor sementara 1-2.
http://wap.vivanews.com/news/read/141261-macheda_balas_gol_drogba__chelsea_unggul
"Chelsea saat ini menjadi favorit. Itu tidak diragukan lagi," ujar Ferguson kepada Guardian.co.uk, Minggu 4 April 2010.
Ucapan Ferguson ini tentu bukan hanya untuk membuat kubu The Blues lengah. Pasalnya, kemenangan itu juga membuat skuad The Blues kini mengangkangi MU di klasemen sementara. The Blues kini berbalik unggul dua poin dari MU.
Tak hanya itu, di lima partai tersisa, Iblis Merah juga akan melawan tim-tim kuat macam Manchester City dan Tottenham Hotspur. Alasan itu pula yang membuat MU kini dalam kondisi tertekan.
Namun bukan Ferguson jika menyerah begitu saja. Pelatih tersukses di Liga Inggris ini tetap yakin timnya berpeluang mengejar Chelsea dan tampil sebagai juara untuk keempat kalinya secara beruntun.
Pasalnya Chelsea juga akan mendapat dua tantangan besar di lima laga terakhir. John Terrry cs akan mendapat lawan berat dari Liverpool dan Tottenham Hotspur.
"Kami akan merespon. Kami harus memenangkan lima pertandingan kami selanjutnya dan juara belum ditentukan," tegas Ferguson.
http://wap.vivanews.com/news/read/141298-ferguson_sadari_mu_kini_tertekan
Taklukkan MU, Chelsea Rebut Singgasana

VIVAnews - Manchester United harus rela kehilangan puncak klasemen setelah menelan kekalahan dari rival terberatnya Chelsea. Tuan rumah MU berhasil ditaklukkan Chelsea 1-2 di Old Trafford, Sabtu 3 April 2010.
Gol Chelsea dicetak Joe Cole di menit ke-20 di babak pertama dan Didier Drobga di menit ke-79. Sedangkan satu-satunya gol Iblis Merah dicetak Federico Macheda di menit ke-81.
Dengan kekalahan ini MU harus rela puncak klasemen Premeier League (Liga Inggris) direbut pasukan Carlo Ancelotti. Chelsea kini mengoleksi 74 poin sekaligus berhak memuncaki klasemen atau unggul dua poin dari MU di posisi kedua.
Setan Merah sebenarnya langsung menekan sejak peluit ditiup wasit Mike Dean di awal babak pertama. Peluang pertama Iblis Merah lahir lewat aksi Dimitar Berbatov saat pertandingan baru berjalan delapan menit. Sayang tandukan Berba tidak menemui sasaran.
MU kembali mengancam lewat aksi Patrice Evra di menit ke-11. Sayang tusukan Evra yang diakhiri tembakan masih mampu diantisiipasi Petr Cech.
Justru MU yang harus menelan pil pahit saat gawangnya jebol. Joe Cole berhasil memanfaatkan aksi Florent Malouda yang lolos dari jebakan off side. Dari sudut sempit, Malouda memberi bola pada Cole untuk mencetak gol backheel. Skor 1-0 buat keunggulan Chelsea ini bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, MU sempat mengurung pertahanan Chelsea. Namun lagi-lagi peluang demi peluang lewat MU lewat Berbatov tak mampu membuahkan hasil. Bahkan Chelsea kembali mengejutkan MU lewat gol Didier Drogba di menit ke-79.
Striker Pantai Gading yang masuk menggantikan Nicolas Anelka ini berhasil melapaskan tembakan keras yang gagal dihentikan Edwin van der Sar. Chelsea sementara unggul 0-2.
Keputusan Ferguson memasukan dua darah segar, Federico Macheda yang menggantikan Park Ji-sung dan Luis Nani menggantikan Paul Scholes sempat membuahkan hasil di menit ke-81.
Macheda berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 1-2 setelah mampu memanfaatkan umpan terukur Nani. Macheda mencetak gol setelah bola sempat membentur tangannya. MU mencoba mengejar ketinggalan. Namun usaha itu tak membuahkan hasil hingga pertandingan usai.
Susunan Pemain:
MU: Edwin van der Sar, Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Patrice Evra, Gary Neville, Paul Scholes (Nani, 72'), Darren Fletcher (Darron Gibson, 86'), Ji-Sung Park (Federico Macheda, 72'), Ryan Giggs, Antonio Valencia, Dimitar Berbatov
Chelsea: Petr Cech, John Terry, Alex, Yuri Zhirkov, Paulo Ferreira, John Mikel Obi, Frank Lampard, Joe Cole (Salomon Kalou, 74'), Florent Malouda, Deco (Michael Ballack, 82'), Nicolas Anelka (Didier Drogba, 70')
http://wap.vivanews.com/news/read/141263-chelsea_taklukkan_mu_guna_rebut_singgasana
Babak 1 : MU Tertinggal Lewat Gol Joe Cole
VIVAnews - Manchester United sementara harus rela tertinggal 1-0 dari tamunya Chelsea. Gol semata wayang Chelsea di 45 menit babak pertama lahir lewat aksi gol Joe Cole di Old Trafford, Sabtu 3 April 2010.
Setan Merah sebenarnya langsung menekan sejak peluit ditiup wasit Mike Dean di awal babak pertama. Peluang pertama Iblis Merah lahir lewat aksi Dimitar Berbatov saat pertandingan baru berjalan delapan menit. Sayang tandukan Berba tidak menemui sasaran.
MU kembali mengancam lewat aksi Patrice Evra di menit ke-11. Sayang tusukan Evra yang diakhiri tembakan masih mampu diantisiipasi Petr Cech.
Justru MU yang harus menelan pil pahit saat gawangnya jebol. Joe Cole berhasil memanfaatkan aksi Florent Malouda yang lolos dari jebakan off side. Dari sudut sempit, Malouda memberi bola pada Cole.
Skor 1-0 buat keunggulan Chelsea ini bertahan hingga turun minum. Chelsea berpeluang mengkudet tampuk pimpinan Liga Inggris jika berhasil meraup tiga poin di lawatannya kali ini.
http://wap.vivanews.com/news/read/141255-mu_tertinggal_lewat_gol_joe_cole
Babak 2 : Macheda Balas Gol Drogba, Chelsea Unggul
VIVAnews - Setelah tertinggal 0-1 lewat gol Joe Cole di babak pertama, Manchester United kini tertinggal 1-2 dari tamunya Chelsea.
Bertanding di Old Trafford, Sabtu 3 April 2010, pada babak kedua sebenarnya MU kembali mengurung pertahanan Chelsea. Namun peluang demi peluang yang diciptakan Dimitar Berbatov tak membuahkan hasil.
Bahkan Chelsea kembali menambah gol lewat striker Didier Drogba yang berstatus sebagai pemain pengganti. Pada menit ke-79, Drobga berhasil melepaskan tembakan keras di sisi kiri kotak penalti MU. 2-0 buat Chelsea.
Ferguson mulai panik. Federico Macheda dimasukkan. Dan status sebagai super sub sempat dibuktikan striker muda Italia ini. Macheda mencetak gol di menit ke-81 meski gol itu berbau kontroversi setelah bola membentur tangan Macheda. Skor sementara 1-2.
http://wap.vivanews.com/news/read/141261-macheda_balas_gol_drogba__chelsea_unggul
Sabtu, 03 April 2010
Sebuah Lubang di Jantung si Mungil
RIFQI Ibra Saputro seorang anak biasa. Usianya baru 1 tahun 7 bulan. Tapi ia lahir ke bumi dengan kondisi tak lazim. Jantung, organ penting yang tersimpan di dada kirinya, memang berdegup. Tapi darah yang terpompa tidak mencapai paru-paru.
Orang tua Rifqi, Saputro Eko Rahardjo dan Atika Rona, tak menangkap sesuatu yang aneh kecuali warna kebiruan di sekujur tubuhnya. Tapi kalangan kedokteran menyebutnya complete affect ventricular septal defect (CAVSD), satu dari sekian banyak kelainan jantung sejak lahir. Pertumbuhan Rifqi tidak sempurna.
Hingga pekan lalu, berat badannya sekitar 8 kilogram-jauh di bawah berat normal anak seusianya. Sesudah operasi, keadaannya membaik, tapi ia belum mampu jalan. Alkisah, dalam jantung si kecil terdapat sebuah keanehan: lubang besar di antara dua bagian jantung yang semestinya terpisah-antara bilik kanan (bagian pemompa darah ke luar jantung) dan bilik kiri; antara serambi (penerima darah) kanan dan serambi kiri.
Sembarut biru pada tubuh Rifqi adalah tanda bercampurnya darah bersih yang mengangkut oksigen (O2) dan darah kotor yang mengandung banyak karbon dioksida (CO2). Pasangan Saputro-Atika tidak pernah menaruh curiga pada jantung sang anak. Malah, ketika Rifqi menginjak usia 5 bulan, mereka sempat membawanya ke dokter gizi.
Waktu itu, bayi Rifqi ngambek: mogok makan, menolak air susu ibu. Dokter gizi tak menangkap keanehan dalam tubuh mungil Rifqi. Tapi, demi keamanan pasien, ia merekomendasikan Rifqi ke dokter jantung. Mereka terkejut bukan buatan setelah melihat hasil ekokardiografi. Rifqi menderita CAVSD.
Lebih terkejut mereka tatkala mendengar biaya operasi yang harus ditanggung kemudian: Rp 50 juta. Keluarga Saputro bukan orang berada. Rumah mereka kecil, di permukiman yang padat di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur-tepatnya di dekat kolong jembatan layang Cawang-Tanjung Priok.
Saputro, tulang punggung keluarga kecil tersebut, dalam keadaan menganggur kala dokter menyebut besarnya ongkos pengobatan. Penyakit jantung bawaan-sebagaimana yang diderita Rifqi-tentu tidak cuma terjadi di negeri ini. Dari seribu kelahiran normal di dunia, terdapat 10 bayi yang lahir dengan cacat jantung bawaan.
Indonesia patut mendapat perhatian khusus karena, menurut Dr. Jusuf Rahmat, Kepala Unit Bedah Jantung Anak Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pasien sulit mendapatkan terapi yang pantas. Ada 40 ribu bayi lahir dengan kelainan jantung, tapi hanya 600 kasus yang tertangani setiap tahun-artinya 2,4 persen. Sisanya meninggal atau sementara waktu harus bertahan dengan jantung tak sempurna.
Uang bisa memperbaiki katup jantung yang bocor, sekat bilik ataupun serambi yang berlubang, detak jantung yang tak teratur, atau kelainan pembuluh aorta. Tapi mayoritas (60 persen) penderita jantung bawaan di sini berasal dari kalangan menengah bawah. Dr. Fathema Djan S.P., ahli bedah jantung Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, mengakui hal itu. "Terlihat dari kartu sehat (dibagikan pemerintah) dan askes yang mereka bawa," kata Fathema. "Karena faktor gizi," kata Jusuf Rahmat dalam kesempatan lain.
Rifqi sendiri, sejak divonis menderita CAVSD, harus menunggu sekitar 8 bulan untuk mendapatkan operasi yang membebaskan itu. Saputro dan Atika sempat menyerah pasrah, sampai akhirnya sebuah yayasan justru mengulurkan tangan untuk menanggung ongkos operasi.
Ada sejumlah yayasan-sebutlah Children's Heart Correction Fund (CHCF) atau Yayasan Jantung Indonesia-yang punya perhatian ekstra terhadap penanganan kasus jantung bawaan. Mereka mendapat dana dari kalangan perorangan dan perusahaan yang peduli.
Tapi, Jusuf menggarisbawahi, kalangan penyandang dana amat selektif mengucurkan dana. "Prioritas diberikan kepada anak yang memiliki harapan hidup dan tingkat keberhasilan operasi tinggi," katanya. Uang sangat menentukan, tapi bukan segala-galanya dalam terapi kelainan jantung bawaan ini.
Atika, ibu Rifqi, menyayangkan pengetahuannya yang sempit tentang perkembangan janin. Sewaktu kandungannya berumur tiga bulan, ia punya kebiasaan buruk. "Saya memang tanpa sengaja minum puyer sakit kepala saat kandungan delapan minggu," katanya jujur. Pada saat itu, jantung terbentuk perlahan.
Proses pembentukan ini bisa berlangsung sempurna, mulus, tapi bisa pula terganggu, terputus, di tengah jalan. Dan kedokteran modern dapat mendeteksi perkembangan bayi di saat awal pembentukan hingga menjelang kelahiran. Atika mungkin bisa berhenti minum puyer antisakit kepala saat itu, tapi apa yang akan dilakukannya jika janinnya tetap mengidap kelainan? Indonesia negara dengan sejuta masalah kesehatan: kurang dana, kurang perlengkapan medis, dan kurang tenaga terampil pada bidang ini.
Dr. Fathema mengeluhkan tingginya pajak impor alat-alat operasi jantung. Pemerintah memasukkan bahan medis ke golongan barang mewah. Bahan dan alat operasi jantung hanya bersifat sekali pakai (disposable) dan itu masih harus diimpor dari Jepang, katanya. Dr. Jusuf bercerita tentang kebutuhan tenaga. Empat puluh ribu bayi yang lahir dengan kelainan jantung bawaan seharusnya mendapat penanganan dari 500 orang dokter ahli.
Namun Indonesia, yang padat penduduk, saat ini hanya memiliki dua dokter ahli bedah jantung anak dan 24 ahli bedah jantung. Mereka hanya tersebar di kota besar: Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Tentu tidak semua penyakit jantung bawaan harus dioperasi. Jantung berlubang (ventricular septal defect) kecil, misalnya, tidak perlu dioperasi.
Tapi kasus seperti Rifqi tidak sesederhana itu dan harus segera diintervensi dengan pembedahan. Rifqi anak yang beruntung. Di dada kirinya masih tertoreh luka bekas jahitan operasi. Tapi, sejak operasi dua bulan lalu itu, bobot tubuhnya telah bertambah 1 kilogram. Tubuhnya tak lagi kebiruan. Banyak bayi dengan gangguan jantung bawaan yang bernasib malang. Tapi kini Rifqi mulai sering ngoceh, tumbuh ceria seperti anak normal umumnya. Ia punya jantung yang berdegup normal, dan punya masa depan.
Endah W.S.
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2003/05/12/KSH/mbm.20030512.KSH87456.id.html
Orang tua Rifqi, Saputro Eko Rahardjo dan Atika Rona, tak menangkap sesuatu yang aneh kecuali warna kebiruan di sekujur tubuhnya. Tapi kalangan kedokteran menyebutnya complete affect ventricular septal defect (CAVSD), satu dari sekian banyak kelainan jantung sejak lahir. Pertumbuhan Rifqi tidak sempurna.
Hingga pekan lalu, berat badannya sekitar 8 kilogram-jauh di bawah berat normal anak seusianya. Sesudah operasi, keadaannya membaik, tapi ia belum mampu jalan. Alkisah, dalam jantung si kecil terdapat sebuah keanehan: lubang besar di antara dua bagian jantung yang semestinya terpisah-antara bilik kanan (bagian pemompa darah ke luar jantung) dan bilik kiri; antara serambi (penerima darah) kanan dan serambi kiri.
Sembarut biru pada tubuh Rifqi adalah tanda bercampurnya darah bersih yang mengangkut oksigen (O2) dan darah kotor yang mengandung banyak karbon dioksida (CO2). Pasangan Saputro-Atika tidak pernah menaruh curiga pada jantung sang anak. Malah, ketika Rifqi menginjak usia 5 bulan, mereka sempat membawanya ke dokter gizi.
Waktu itu, bayi Rifqi ngambek: mogok makan, menolak air susu ibu. Dokter gizi tak menangkap keanehan dalam tubuh mungil Rifqi. Tapi, demi keamanan pasien, ia merekomendasikan Rifqi ke dokter jantung. Mereka terkejut bukan buatan setelah melihat hasil ekokardiografi. Rifqi menderita CAVSD.
Lebih terkejut mereka tatkala mendengar biaya operasi yang harus ditanggung kemudian: Rp 50 juta. Keluarga Saputro bukan orang berada. Rumah mereka kecil, di permukiman yang padat di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur-tepatnya di dekat kolong jembatan layang Cawang-Tanjung Priok.
Saputro, tulang punggung keluarga kecil tersebut, dalam keadaan menganggur kala dokter menyebut besarnya ongkos pengobatan. Penyakit jantung bawaan-sebagaimana yang diderita Rifqi-tentu tidak cuma terjadi di negeri ini. Dari seribu kelahiran normal di dunia, terdapat 10 bayi yang lahir dengan cacat jantung bawaan.
Indonesia patut mendapat perhatian khusus karena, menurut Dr. Jusuf Rahmat, Kepala Unit Bedah Jantung Anak Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pasien sulit mendapatkan terapi yang pantas. Ada 40 ribu bayi lahir dengan kelainan jantung, tapi hanya 600 kasus yang tertangani setiap tahun-artinya 2,4 persen. Sisanya meninggal atau sementara waktu harus bertahan dengan jantung tak sempurna.
Uang bisa memperbaiki katup jantung yang bocor, sekat bilik ataupun serambi yang berlubang, detak jantung yang tak teratur, atau kelainan pembuluh aorta. Tapi mayoritas (60 persen) penderita jantung bawaan di sini berasal dari kalangan menengah bawah. Dr. Fathema Djan S.P., ahli bedah jantung Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, mengakui hal itu. "Terlihat dari kartu sehat (dibagikan pemerintah) dan askes yang mereka bawa," kata Fathema. "Karena faktor gizi," kata Jusuf Rahmat dalam kesempatan lain.
Rifqi sendiri, sejak divonis menderita CAVSD, harus menunggu sekitar 8 bulan untuk mendapatkan operasi yang membebaskan itu. Saputro dan Atika sempat menyerah pasrah, sampai akhirnya sebuah yayasan justru mengulurkan tangan untuk menanggung ongkos operasi.
Ada sejumlah yayasan-sebutlah Children's Heart Correction Fund (CHCF) atau Yayasan Jantung Indonesia-yang punya perhatian ekstra terhadap penanganan kasus jantung bawaan. Mereka mendapat dana dari kalangan perorangan dan perusahaan yang peduli.
Tapi, Jusuf menggarisbawahi, kalangan penyandang dana amat selektif mengucurkan dana. "Prioritas diberikan kepada anak yang memiliki harapan hidup dan tingkat keberhasilan operasi tinggi," katanya. Uang sangat menentukan, tapi bukan segala-galanya dalam terapi kelainan jantung bawaan ini.
Atika, ibu Rifqi, menyayangkan pengetahuannya yang sempit tentang perkembangan janin. Sewaktu kandungannya berumur tiga bulan, ia punya kebiasaan buruk. "Saya memang tanpa sengaja minum puyer sakit kepala saat kandungan delapan minggu," katanya jujur. Pada saat itu, jantung terbentuk perlahan.
Proses pembentukan ini bisa berlangsung sempurna, mulus, tapi bisa pula terganggu, terputus, di tengah jalan. Dan kedokteran modern dapat mendeteksi perkembangan bayi di saat awal pembentukan hingga menjelang kelahiran. Atika mungkin bisa berhenti minum puyer antisakit kepala saat itu, tapi apa yang akan dilakukannya jika janinnya tetap mengidap kelainan? Indonesia negara dengan sejuta masalah kesehatan: kurang dana, kurang perlengkapan medis, dan kurang tenaga terampil pada bidang ini.
Dr. Fathema mengeluhkan tingginya pajak impor alat-alat operasi jantung. Pemerintah memasukkan bahan medis ke golongan barang mewah. Bahan dan alat operasi jantung hanya bersifat sekali pakai (disposable) dan itu masih harus diimpor dari Jepang, katanya. Dr. Jusuf bercerita tentang kebutuhan tenaga. Empat puluh ribu bayi yang lahir dengan kelainan jantung bawaan seharusnya mendapat penanganan dari 500 orang dokter ahli.
Namun Indonesia, yang padat penduduk, saat ini hanya memiliki dua dokter ahli bedah jantung anak dan 24 ahli bedah jantung. Mereka hanya tersebar di kota besar: Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Tentu tidak semua penyakit jantung bawaan harus dioperasi. Jantung berlubang (ventricular septal defect) kecil, misalnya, tidak perlu dioperasi.
Tapi kasus seperti Rifqi tidak sesederhana itu dan harus segera diintervensi dengan pembedahan. Rifqi anak yang beruntung. Di dada kirinya masih tertoreh luka bekas jahitan operasi. Tapi, sejak operasi dua bulan lalu itu, bobot tubuhnya telah bertambah 1 kilogram. Tubuhnya tak lagi kebiruan. Banyak bayi dengan gangguan jantung bawaan yang bernasib malang. Tapi kini Rifqi mulai sering ngoceh, tumbuh ceria seperti anak normal umumnya. Ia punya jantung yang berdegup normal, dan punya masa depan.
Endah W.S.
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2003/05/12/KSH/mbm.20030512.KSH87456.id.html
Sayangi Jantung, Awasi Kolesterol
Meskipun kerap menjadi penyebab penyakit-penyakit menahun, bukan berarti tubuh tidak membutuhkan kolesterol sama sekali.
Penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2008 menyebutkan, penyakit jantung koroner telah membunuh 7,2 juta orang di seluruh dunia.
Di Indonesia, berdasarkan data Yayasan Jantung Indonesia, penyakit jantung juga masih menjadi pembunuh nomor satu, baik bagi pria maupun wanita. Bila sebelumnya pria lebih berisiko menderita sakit jantung, kini wanita berisiko sama besarnya dengan pria.
Jumlah penderita jantung pada wanita lebih banyak daripada laki-laki, dengan persentase satu banding setengah. Diperkirakan, perbandingan ini akan meningkat menjadi dua banding satu.Tingkat stres yang tinggi pada wanita bekerja, banyaknya wanita merokok, dan kesibukan yang tinggi sehingga kekurangan waktu untuk berolahraga, diperkirakan menjadi faktor semakin banyaknya wanita yang menderita penyakit jantung.Penyakit jantung, khususnya jantung koroner, masih menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia.
WHO memperkirakan angka kematian akibat penyakit ini akan terus meningkat hingga 2020, terlebih di negara berkembang seperti Indonesia. WHO juga memprediksi, pada 2020 pasien kardiovaskular yang meninggal dunia akan mencapai 18 juta orang, khusus di negara berkembang saja.
Sedangkan di negara-negara maju, angka kematian akibat penyakit jantung 'hanya' sembilan juta orang.`'Salah satu penyebab seseorang menderita penyakit jantung adalah terlalu banyak mengonsumsi kolesterol yang dapat menyumbat pembuluh darah di jantung,'' ujar dr M Ikhsan Mokoagow M Med Sci, dari FKUI.
http://koran.republika.co.id/koran/61/91322/Sayangi_Jantung_Awasi_Kolesterol
Penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2008 menyebutkan, penyakit jantung koroner telah membunuh 7,2 juta orang di seluruh dunia.
Di Indonesia, berdasarkan data Yayasan Jantung Indonesia, penyakit jantung juga masih menjadi pembunuh nomor satu, baik bagi pria maupun wanita. Bila sebelumnya pria lebih berisiko menderita sakit jantung, kini wanita berisiko sama besarnya dengan pria.
Jumlah penderita jantung pada wanita lebih banyak daripada laki-laki, dengan persentase satu banding setengah. Diperkirakan, perbandingan ini akan meningkat menjadi dua banding satu.Tingkat stres yang tinggi pada wanita bekerja, banyaknya wanita merokok, dan kesibukan yang tinggi sehingga kekurangan waktu untuk berolahraga, diperkirakan menjadi faktor semakin banyaknya wanita yang menderita penyakit jantung.Penyakit jantung, khususnya jantung koroner, masih menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia.
WHO memperkirakan angka kematian akibat penyakit ini akan terus meningkat hingga 2020, terlebih di negara berkembang seperti Indonesia. WHO juga memprediksi, pada 2020 pasien kardiovaskular yang meninggal dunia akan mencapai 18 juta orang, khusus di negara berkembang saja.
Sedangkan di negara-negara maju, angka kematian akibat penyakit jantung 'hanya' sembilan juta orang.`'Salah satu penyebab seseorang menderita penyakit jantung adalah terlalu banyak mengonsumsi kolesterol yang dapat menyumbat pembuluh darah di jantung,'' ujar dr M Ikhsan Mokoagow M Med Sci, dari FKUI.
http://koran.republika.co.id/koran/61/91322/Sayangi_Jantung_Awasi_Kolesterol
Pre-eklampsia Berhubungan dengan Penyakit Jantung
LONDON -- Salah satu tabir tentang penyakit pre-eklampsia akhirnya terbuka sudah. Penyakit yang menyerang ibu hamil ini ternyata berkaitan erat dengan penyakit jantung. Para peneliti dari London's Institute for Women's Health akhirnya berhasil menemukan bukti-bukti baru yang mengaitkan kedua penyakit tersebut.
Penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal ini menyebutkan bahwa perempuan dengan sejarah pre-eklampsia memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk menderita penyakit jantung.
http://www.arsip.net/id/link.php?lh=AVMFVgNXA14M
Penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal ini menyebutkan bahwa perempuan dengan sejarah pre-eklampsia memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk menderita penyakit jantung.
http://www.arsip.net/id/link.php?lh=AVMFVgNXA14M
Menu Seimbang bagi Jantung
JANGAN salah sangka, penyakit jantung koroner bukanlah penyakit masa kini. Sekelompok tim peneliti Inggris Januari lalu melaporkan temuannya di jurnal kedokteran terkemuka, Lancet: penyakit itu pun telah ada pada zaman Mesir kuno.
Pada sesosok mumi yang berumur lebih dari 3.500 tahun, mereka menemukan beberapa jejak penyakit jantung koroner, antara lain pengapuran (aterosklerosis) pada pembuluh darah. Memang tak jelas apakah sang mumi-tentu datang dari kalangan bangsawan-di masa hidupnya menganut gaya hidup modern, misalnya sedikit gerak, stres tinggi, dan makanan berlimpah lemak. Yang jelas, para ahli telah sepakat bahwa gaya hidup modernlah yang membuat jantung tak lagi tokcer, dan rawan penyakit.
Sejalan dengan makin besarnya penganut gaya hidup modern, penyakit jantung koroner kini menjadi momok kesehatan yang utama. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, 7,2 juta jiwa di seluruh dunia melayang setiap tahun akibat penyakit sepanjang zaman itu. Meskipun tak ada data rinci, Departemen Kesehatan memastikan bahwa penyakit jantung juga merupakan penyebab kematian utama di Indonesia.
Menyimak laju agresif penyakit jantung, agaknya tak ada cara yang lebih ampuh daripada upaya pencegahan. Hal itu diingatkan kembali dalam peringatan Hari Jantung Se-dunia, yang diperingati setiap 30 September. Resep menjaga kesehatan jantung itu sendiri sebenarnya klasik: giat berolahraga, mengendalikan stres, menyingkirkan rokok, dan menjaga menu seimbang.
Kali ini, Yayasan Jantung Indonesia memberi tekanan yang lebih penting pada soal menjaga menu seimbang. Menjaga menu seimbang, menurut Harmani Kalim, dokter ahli jantung Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, jauh lebih berguna ketimbang mengonsumsi suplemen makanan, semahal apa pun. Memang, sekarang ini perusahaan farmasi membanjiri pasar dengan ratusan suplemen makanan untuk jantung, misalnya penurun kolesterol, penurun tekanan darah, dan pelancar sirkulasi darah.
Tak hanya itu, makanan tradisional seperti jamur kombu pun turut meramaikan pasar. Masalahnya, seperti apa sebetulnya menu seimbang bagi penderita jantung, terutama yang pas buat orang Indonesia? Jawaban yang mendetail memang belum tersedia karena panduan nutrisi umumnya berdasar kondisi masyarakat Barat. Padahal orang Barat lebih banyak menyantap lemak dan protein hewani, yang kalorinya pas bagi iklim, aktivitas, dan postur tubuh mereka.
Nah, bila orang Indonesia sekadar mengekor pola konsumsi masyarakat Barat, yang terjadi justru penumpukan lemak yang tak diperlukan tubuh. Akibatnya, kadar kolesterol meningkat, dinding pembuluh darah menebal, dan muncul aterosklerosis yang rawan terhadap penyakit jantung koroner. Untuk itulah, "Kita butuh panduan pola makan ideal yang khas Indonesia," kata Harmani.
Yayasan Jantung Indonesia pun sadar akan perlunya panduan nutrisi khas negeri ini. Menurut Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia, Masino, panduan itu kini tengah dirancang oleh sebuah tim yang terdiri dari ahli kardiologi dan pakar gizi. Dalam panduan ini, para ahli akan mengukur kadar gizi beragam makanan khas Indonesia, seperti tahu, tempe, oncom, dan emping.
Namun, lepas dari pola makan, pembuluh darah memang menebal seiring bertambahnya usia. Setiap tahun, pembuluh darah menebal tiga persen saat kita memasuki usia 20 tahun. Karena itu, Harmani menyarankan check-up rutin agar laju penebalan pembuluh darah bisa dihambat, baik melalui diet ketat maupun dengan obat-obatan. Langkah ini terutama berguna bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun, yang irama metabolismenya sudah mulai mengendur.
Suara senada muncul dari Winarto, ahli tanaman obat yang mengelola Klinik Herbal Karyasari, Jakarta. "Jantung orang berusia di atas 45 tahun butuh perhatian yang lebih khusus," katanya. Caranya cukup gampang, makanlah (seperti lalapan) tiga lembar daun dewa (Gynura segetum) setiap sore. Tanaman yang sepintas seperti semak liar ini dikenal berkhasiat sebagai antipenggumpalan darah dan melancarkan sirkulasi darah. Dengan daun dewa, menurut Winarto, timbunan lemak pada dinding pembuluh darah akan tergusur dan darah kembali mengalir lancar.
Tapi, sekali lagi, tanaman obat saja tak berguna bagi jantung bila si pengguna mengabaikan gaya hidup sehat. Resep klasik rajin berolahraga, makan dengan menu seimbang, dan pintar mengendalikan stres tetap berlaku. Mardiyah Chamim
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2001/10/01/KSH/mbm.20011001.KSH83864.id.html
Pada sesosok mumi yang berumur lebih dari 3.500 tahun, mereka menemukan beberapa jejak penyakit jantung koroner, antara lain pengapuran (aterosklerosis) pada pembuluh darah. Memang tak jelas apakah sang mumi-tentu datang dari kalangan bangsawan-di masa hidupnya menganut gaya hidup modern, misalnya sedikit gerak, stres tinggi, dan makanan berlimpah lemak. Yang jelas, para ahli telah sepakat bahwa gaya hidup modernlah yang membuat jantung tak lagi tokcer, dan rawan penyakit.
Sejalan dengan makin besarnya penganut gaya hidup modern, penyakit jantung koroner kini menjadi momok kesehatan yang utama. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, 7,2 juta jiwa di seluruh dunia melayang setiap tahun akibat penyakit sepanjang zaman itu. Meskipun tak ada data rinci, Departemen Kesehatan memastikan bahwa penyakit jantung juga merupakan penyebab kematian utama di Indonesia.
Menyimak laju agresif penyakit jantung, agaknya tak ada cara yang lebih ampuh daripada upaya pencegahan. Hal itu diingatkan kembali dalam peringatan Hari Jantung Se-dunia, yang diperingati setiap 30 September. Resep menjaga kesehatan jantung itu sendiri sebenarnya klasik: giat berolahraga, mengendalikan stres, menyingkirkan rokok, dan menjaga menu seimbang.
Kali ini, Yayasan Jantung Indonesia memberi tekanan yang lebih penting pada soal menjaga menu seimbang. Menjaga menu seimbang, menurut Harmani Kalim, dokter ahli jantung Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, jauh lebih berguna ketimbang mengonsumsi suplemen makanan, semahal apa pun. Memang, sekarang ini perusahaan farmasi membanjiri pasar dengan ratusan suplemen makanan untuk jantung, misalnya penurun kolesterol, penurun tekanan darah, dan pelancar sirkulasi darah.
Tak hanya itu, makanan tradisional seperti jamur kombu pun turut meramaikan pasar. Masalahnya, seperti apa sebetulnya menu seimbang bagi penderita jantung, terutama yang pas buat orang Indonesia? Jawaban yang mendetail memang belum tersedia karena panduan nutrisi umumnya berdasar kondisi masyarakat Barat. Padahal orang Barat lebih banyak menyantap lemak dan protein hewani, yang kalorinya pas bagi iklim, aktivitas, dan postur tubuh mereka.
Nah, bila orang Indonesia sekadar mengekor pola konsumsi masyarakat Barat, yang terjadi justru penumpukan lemak yang tak diperlukan tubuh. Akibatnya, kadar kolesterol meningkat, dinding pembuluh darah menebal, dan muncul aterosklerosis yang rawan terhadap penyakit jantung koroner. Untuk itulah, "Kita butuh panduan pola makan ideal yang khas Indonesia," kata Harmani.
Yayasan Jantung Indonesia pun sadar akan perlunya panduan nutrisi khas negeri ini. Menurut Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia, Masino, panduan itu kini tengah dirancang oleh sebuah tim yang terdiri dari ahli kardiologi dan pakar gizi. Dalam panduan ini, para ahli akan mengukur kadar gizi beragam makanan khas Indonesia, seperti tahu, tempe, oncom, dan emping.
Namun, lepas dari pola makan, pembuluh darah memang menebal seiring bertambahnya usia. Setiap tahun, pembuluh darah menebal tiga persen saat kita memasuki usia 20 tahun. Karena itu, Harmani menyarankan check-up rutin agar laju penebalan pembuluh darah bisa dihambat, baik melalui diet ketat maupun dengan obat-obatan. Langkah ini terutama berguna bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun, yang irama metabolismenya sudah mulai mengendur.
Suara senada muncul dari Winarto, ahli tanaman obat yang mengelola Klinik Herbal Karyasari, Jakarta. "Jantung orang berusia di atas 45 tahun butuh perhatian yang lebih khusus," katanya. Caranya cukup gampang, makanlah (seperti lalapan) tiga lembar daun dewa (Gynura segetum) setiap sore. Tanaman yang sepintas seperti semak liar ini dikenal berkhasiat sebagai antipenggumpalan darah dan melancarkan sirkulasi darah. Dengan daun dewa, menurut Winarto, timbunan lemak pada dinding pembuluh darah akan tergusur dan darah kembali mengalir lancar.
Tapi, sekali lagi, tanaman obat saja tak berguna bagi jantung bila si pengguna mengabaikan gaya hidup sehat. Resep klasik rajin berolahraga, makan dengan menu seimbang, dan pintar mengendalikan stres tetap berlaku. Mardiyah Chamim
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2001/10/01/KSH/mbm.20011001.KSH83864.id.html
Katup Jantung nan Ramah
TEMPO Interaktif, Jakarta: Lili, 42 tahun, meski berlabel guru olahraga, tak banyak bergerak. Ia lebih banyak mengeluarkan suara nyaring memerintahkan murid-muridnya melakukan gerakan yang benar saat kelompok remaja yang duduk di sekolah menengah itu tengah bersenam, bermain basket, memukul bola softball, ataupun berlari. Para murid sudah mafhum karena guru perempuan itu dikabarkan menderita kelainan pada katup jantungnya sehingga sering cepat lelah. Ini kejadian puluhan tahun lalu dan ternyata hingga sekarang jumlah penderitanya tak kunjung surut.
Tak satu pun murid itu paham pemicu derita sang guru. Selain tak berani bertanya, penyebab penyakit ini memang beragam. Mulai kebiasaan merokok, penggunaan obat terlarang (narkoba), hingga faktor usia (degeneratif). Namun, ahli bedah jantung Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, dr Maizul Anwar, SpBTKV, menyatakan 60 persen kasus kelainan katup jantung disebabkan oleh demam rematik. Demam ini, kata Maizul, akibat infeksi bakteri streptokokus hemolitikus tipe A, yang terjadi pada masa pertumbuhan dan menyebabkan kerusakan pada katup jantung setelah 10 tahun terinfeksi. "Demam ini bisa menyebabkan penyempitan katup," ujarnya. Umumnya, demam rematik yang melanda anak ini kerap tidak ditangani lebih lanjut.
Menurut Dr Nur Haryono, SpJP (K), ahli bedah jantung Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, pasien yang mengalami kelainan atau kerusakan katup jantung lazimnya mengalami gejala sesak napas, cepat lelah, disertai jantung berdebar-debar.
Gejala-gejala tersebut akan mengganggu kinerja empat katup di dalam jantung, yakni trikuspid, mitral, aortik, dan pulmonary, yang fungsinya mengkoordinasi sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Secara medis, pada kebanyakan kasus, bedah jantung diperlukan untuk perbaikan dan penggantian salah satu katup yang rusak itu. Penggantinya dapat diambil dari katup buatan yang terbuat dari logam titanium atau jaringan biologis dari hewan.
Operasi katup jantung pertama tercatat pada 1913. Namun, baru pada 1960-an tersedia katup buatan mekanik untuk mengganti yang rusak. Di Indonesia, penggantian jantung mekanik menjadi masalah krusial akibat kondisi ekonomi yang rendah. Pasien banyak yang tidak mampu membeli obat pengencer darah (antikoagulan) buat sepanjang hidupnya. Risiko pemakaian antikoagulan juga tidak main-main. Sebut saja stroke, kecacatan bayi, dan perdarahan.
Didasari situasi itu, perbaikan atau penggantian dengan katup jantung biologis menjadi pilihan yang sesuai. Selain tidak perlu mengkonsumsi pengencer darah seumur hidup, banyak penelitian menunjukkan katup jaringan biologis lebih baik dalam hal angka kematian operasi, durabilitas jangka panjang, fungsi jantung, dan daya tahan.
Belum lagi, menurut dr Tri Wisesa, SpBTKV, spesialis jantung Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, jaringan biologis ramah untuk pasien perempuan. Sebab, pemakaian antikoagulannya disyaratkan hanya tiga bulan. "Apalagi yang mau melahirkan," katanya. Ditambah performa katup jantung bio juga tidak mendapat penolakan dari tubuh, terutama katup generasi terakhir yang diberi antimineralisasi dan teknik preservasi terbaru.
Secara statistik, Tri menyebutkan daya tahan jaringan biologis yang banyak diambil dari sapi dan babi itu lebih panjang. "Maksimal 20 tahun," ia menjelaskan. Keuntungan lain, pasien tidak perlu jauh dari asupan sayuran hijau dan makanan yang mengandung vitamin K. "Berseberangan dengan antikoagulan karena dapat membuat darah membeku," ujarnya.
Lebih jauh pemilihan jenis katup tetap didasarkan pada umur dan jenis kelamin. Maizul mengatakan, apabila jantung itu hanya bocor dan menyempit, bisa ditangani dengan perbaikan. Namun, jika sudah faktor degeneratif, ia patut diganti. Pemasangan katup buatan, baik mekanik maupun biologis, tergolong operasi besar, bisa memakan waktu 3-5 jam. Biayanya berkisar Rp 100 juta. "Mayoritas 90 persen operasi berhasil," ujarnya.
Adapun harga katup bio di pasar, menurut Direktur Operasional PT Reka (agen perusahaan Edwards Lifesciences, Amerika Serikat) Roberts Roby, mencapai Rp 17,6 juta, sedangkan untuk mekaniknya Rp 14,8 juta. Lantas ring untuk perbaikan katup jantung berkisar Rp 6,6 juta. Di Indonesia, kata Roby, orang cenderung memilih katup jantung sapi ketimbang babi.
- Pemakaian obat antikoagulan hanya 3 bulan (tidak seumur hidup).
- Daya tahan katup dari jaringan biologis lebih lama.
- Pilihan yang lebih pas untuk perempuan.
- Asupan sayuran hijau dan vitamin K tetap dibolehkan.
- Hitungannya lebih ekonomis.
Heru Triyono
http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2008/11/18/brk,20081118-146604,id.html
Tak satu pun murid itu paham pemicu derita sang guru. Selain tak berani bertanya, penyebab penyakit ini memang beragam. Mulai kebiasaan merokok, penggunaan obat terlarang (narkoba), hingga faktor usia (degeneratif). Namun, ahli bedah jantung Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, dr Maizul Anwar, SpBTKV, menyatakan 60 persen kasus kelainan katup jantung disebabkan oleh demam rematik. Demam ini, kata Maizul, akibat infeksi bakteri streptokokus hemolitikus tipe A, yang terjadi pada masa pertumbuhan dan menyebabkan kerusakan pada katup jantung setelah 10 tahun terinfeksi. "Demam ini bisa menyebabkan penyempitan katup," ujarnya. Umumnya, demam rematik yang melanda anak ini kerap tidak ditangani lebih lanjut.
Menurut Dr Nur Haryono, SpJP (K), ahli bedah jantung Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, pasien yang mengalami kelainan atau kerusakan katup jantung lazimnya mengalami gejala sesak napas, cepat lelah, disertai jantung berdebar-debar.
Gejala-gejala tersebut akan mengganggu kinerja empat katup di dalam jantung, yakni trikuspid, mitral, aortik, dan pulmonary, yang fungsinya mengkoordinasi sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Secara medis, pada kebanyakan kasus, bedah jantung diperlukan untuk perbaikan dan penggantian salah satu katup yang rusak itu. Penggantinya dapat diambil dari katup buatan yang terbuat dari logam titanium atau jaringan biologis dari hewan.
Operasi katup jantung pertama tercatat pada 1913. Namun, baru pada 1960-an tersedia katup buatan mekanik untuk mengganti yang rusak. Di Indonesia, penggantian jantung mekanik menjadi masalah krusial akibat kondisi ekonomi yang rendah. Pasien banyak yang tidak mampu membeli obat pengencer darah (antikoagulan) buat sepanjang hidupnya. Risiko pemakaian antikoagulan juga tidak main-main. Sebut saja stroke, kecacatan bayi, dan perdarahan.
Didasari situasi itu, perbaikan atau penggantian dengan katup jantung biologis menjadi pilihan yang sesuai. Selain tidak perlu mengkonsumsi pengencer darah seumur hidup, banyak penelitian menunjukkan katup jaringan biologis lebih baik dalam hal angka kematian operasi, durabilitas jangka panjang, fungsi jantung, dan daya tahan.
Belum lagi, menurut dr Tri Wisesa, SpBTKV, spesialis jantung Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, jaringan biologis ramah untuk pasien perempuan. Sebab, pemakaian antikoagulannya disyaratkan hanya tiga bulan. "Apalagi yang mau melahirkan," katanya. Ditambah performa katup jantung bio juga tidak mendapat penolakan dari tubuh, terutama katup generasi terakhir yang diberi antimineralisasi dan teknik preservasi terbaru.
Secara statistik, Tri menyebutkan daya tahan jaringan biologis yang banyak diambil dari sapi dan babi itu lebih panjang. "Maksimal 20 tahun," ia menjelaskan. Keuntungan lain, pasien tidak perlu jauh dari asupan sayuran hijau dan makanan yang mengandung vitamin K. "Berseberangan dengan antikoagulan karena dapat membuat darah membeku," ujarnya.
Lebih jauh pemilihan jenis katup tetap didasarkan pada umur dan jenis kelamin. Maizul mengatakan, apabila jantung itu hanya bocor dan menyempit, bisa ditangani dengan perbaikan. Namun, jika sudah faktor degeneratif, ia patut diganti. Pemasangan katup buatan, baik mekanik maupun biologis, tergolong operasi besar, bisa memakan waktu 3-5 jam. Biayanya berkisar Rp 100 juta. "Mayoritas 90 persen operasi berhasil," ujarnya.
Adapun harga katup bio di pasar, menurut Direktur Operasional PT Reka (agen perusahaan Edwards Lifesciences, Amerika Serikat) Roberts Roby, mencapai Rp 17,6 juta, sedangkan untuk mekaniknya Rp 14,8 juta. Lantas ring untuk perbaikan katup jantung berkisar Rp 6,6 juta. Di Indonesia, kata Roby, orang cenderung memilih katup jantung sapi ketimbang babi.
- Pemakaian obat antikoagulan hanya 3 bulan (tidak seumur hidup).
- Daya tahan katup dari jaringan biologis lebih lama.
- Pilihan yang lebih pas untuk perempuan.
- Asupan sayuran hijau dan vitamin K tetap dibolehkan.
- Hitungannya lebih ekonomis.
Heru Triyono
http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2008/11/18/brk,20081118-146604,id.html
Baru 5 Persen Penderita Jantung Bawaan Tertangani
YOGYAKARTA - Sampai saat ini fasilitas untuk menangani pasien anak yang menderita penyakit jantung bawaan, terutama yang perlu operasi masih sangat kurang. Padahal setiap tahun di Indonesia ada sekitar 45 ribu anak yang menderita jantung bawaan dan 50 persennya perlu operasi.
Hal itu dikemukakan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Konsultan Jantung Anak, Prof Sudigdo Sastroasmoro, Selasa (8/5).
http://www.arsip.net/id/link.php?lh=BFlZXAwFUVNX
Hal itu dikemukakan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Konsultan Jantung Anak, Prof Sudigdo Sastroasmoro, Selasa (8/5).
http://www.arsip.net/id/link.php?lh=BFlZXAwFUVNX
Jumat, 02 April 2010
Perhatian !!!
Informasi yang tersedia di situs ini dimaksudkan hanya untuk pengetahuan umum saja, bukan untuk menggantikan saran dokter Anda, juga bukan
untuk pengobatan kondisi medis khusus. Informasi ini juga bukan untuk menegakkan diagnosis penyakit atau mengobati penyakit tanpa berkonsultasi
dulu dengan dokter Anda. Anda dapat menanyakan kondisi medis anda ke dokter Anda secara langsung.
untuk pengobatan kondisi medis khusus. Informasi ini juga bukan untuk menegakkan diagnosis penyakit atau mengobati penyakit tanpa berkonsultasi
dulu dengan dokter Anda. Anda dapat menanyakan kondisi medis anda ke dokter Anda secara langsung.
Kamis, 01 April 2010
Waspadai Gejala Komplikasi Diabetes pada Retina
DIABETIC RETINOPATHY adalah sebuah kondisi komplikasi diabetes akibat rusaknya pembuluh darah pada jaringan sensitif mata bagian belakang (retina). Penyakit diabetes yang memengaruhi retina dapat berakibat hingga menyebabkan kebutaan.
Dr Ian Yeo Yew San, dokter mata yang menjabat sebagai konsultan di Singapore National Eye Centre yang tergabung dalam layanan wisata sehat, FlyFreeForHealth, mengatakan, "Ketika terkena diabetes, tubuh tidak memanfaatkan gula (glukosa) dengan tepat. Jika kadar gula darah terlalu tinggi, maka lensa alami mata akan membengkak—sehingga pandangan menjadi kabur. Nantinya, jumlah gula yang terlalu banyak tersebut dapat merusak pembuluh darah kecil yang memberi nutrisi pada retina (capillary). Maka muncullah diabetic retinopathy.”
Pertanda dan Gejala
Pada tahap awal, diabetic retinopathy tidak memiliki gejala atau hanya menyebabkan gangguan mata ringan. Namun lama-kelamaan, bisa berujung pada kebutaan. Diabetic retinopathy biasanya memengaruhi kedua mata.
Gejala diabetic retinopathy meliputi :
• Bintik-bintik mengambang pada penglihatan
• Penglihatan kabur atau tidak fokus
• Garis-garis gelap atau merah yang menghalangi penglihatan
• Sulit melihat pada malam hari
• Penglihatan hilang sama sekali / buta
Pemeriksaan / Screening untuk Diabetic Retinopathy
Sebagai bagian dari tes mata, dokter Anda akan melakukan foto terhadap retina yang disebut dengan fluorescein angiography. Pertama-tama, dokter akan memperbesar pupil lalu memfoto bagian dalam mata. Lalu cairan warna khusus akan disuntikkan ke dalam urat nadi di lengan. Foto-foto lain akan diambil seiring dengan cairan warna yang mengalir dan mulai bersirkulasi pada mata. Dokter akan menggunakan foto-foto tersebut untuk melihat pembuluh darah mana yang tertutup, rusak ataupun bocor.
Dokter biasanya juga akan meminta Anda menjalani tes optical coherence tomography (OCT). Tes ini menghasilkan gambar-gambar pemeriksaan silang terhadap retina yang dapat menunjukkan ketebalan retina dan untuk mengetahui apakah cairan tersebut telah bocor ke dalam jaringan retina.
Dr Yeo menyarankan kepada pasien untuk mengendalikan diabetes dengan diet dan pengobatan untuk memperlambat atau mencegah pengembangan diabetic retinopathy atau komplikasi lainnya. Ada baiknya lakukan pemeriksaan mata setahun sekali.
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.02.20.16503716
Dr Ian Yeo Yew San, dokter mata yang menjabat sebagai konsultan di Singapore National Eye Centre yang tergabung dalam layanan wisata sehat, FlyFreeForHealth, mengatakan, "Ketika terkena diabetes, tubuh tidak memanfaatkan gula (glukosa) dengan tepat. Jika kadar gula darah terlalu tinggi, maka lensa alami mata akan membengkak—sehingga pandangan menjadi kabur. Nantinya, jumlah gula yang terlalu banyak tersebut dapat merusak pembuluh darah kecil yang memberi nutrisi pada retina (capillary). Maka muncullah diabetic retinopathy.”
Pertanda dan Gejala
Pada tahap awal, diabetic retinopathy tidak memiliki gejala atau hanya menyebabkan gangguan mata ringan. Namun lama-kelamaan, bisa berujung pada kebutaan. Diabetic retinopathy biasanya memengaruhi kedua mata.
Gejala diabetic retinopathy meliputi :
• Bintik-bintik mengambang pada penglihatan
• Penglihatan kabur atau tidak fokus
• Garis-garis gelap atau merah yang menghalangi penglihatan
• Sulit melihat pada malam hari
• Penglihatan hilang sama sekali / buta
Pemeriksaan / Screening untuk Diabetic Retinopathy
Sebagai bagian dari tes mata, dokter Anda akan melakukan foto terhadap retina yang disebut dengan fluorescein angiography. Pertama-tama, dokter akan memperbesar pupil lalu memfoto bagian dalam mata. Lalu cairan warna khusus akan disuntikkan ke dalam urat nadi di lengan. Foto-foto lain akan diambil seiring dengan cairan warna yang mengalir dan mulai bersirkulasi pada mata. Dokter akan menggunakan foto-foto tersebut untuk melihat pembuluh darah mana yang tertutup, rusak ataupun bocor.
Dokter biasanya juga akan meminta Anda menjalani tes optical coherence tomography (OCT). Tes ini menghasilkan gambar-gambar pemeriksaan silang terhadap retina yang dapat menunjukkan ketebalan retina dan untuk mengetahui apakah cairan tersebut telah bocor ke dalam jaringan retina.
Dr Yeo menyarankan kepada pasien untuk mengendalikan diabetes dengan diet dan pengobatan untuk memperlambat atau mencegah pengembangan diabetic retinopathy atau komplikasi lainnya. Ada baiknya lakukan pemeriksaan mata setahun sekali.
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.02.20.16503716
Tinggi, Biaya Kesehatan akibat Diabetes
KOMPAS.com — Diabetes, yang selama ini menjadi masalah kesehatan negara maju, kini juga menjadi persoalan kesehatan negara berkembang. Diabetes dan komplikasinya, seperti stroke dan penyakit jantung, akan menjadi beban ekonomi terbesar bagi negara-negara berkembang.
"Diabetes telah bergeser dari persoalan kesehatan negara maju menjadi penyakit negara berkembang, seperti India dan China, dan ini akan menjadi beban pembiayaan kesehatan yang besar," kata Philip Clarke, peneliti dari University of Sydney School of Public Health.
Komplikasi diabetes antara lain penyakit jantung koroner, stroke, neuropati diabetik (gangguan pada pembuluh saraf), amputasi, gagal ginjal, dan kebutaan. Bila terjadi komplikasi, bisa terjadi kecacatan, menurunnya usia harapan hidup, dan tingginya pembiayaan kesehatan untuk semua golongan masyarakat.
Dalam penelitiannya, Clarke dan timnya menguji data 11.140 pasien diabetes di 20 negara, meliputi komplikasi yang diderita pasien, biaya perawatan, dan lamanya tinggal di rumah sakit. Hasilnya diketahui bahwa biaya kesehatan akibat penyakit diabetes meningkat tajam, terutama di negara-negara miskin.
Saat ini diperkirakan 250 juta orang di dunia menderita diabetes, angka ini akan terus bertambah dengan jumlah terbanyak, sekitar tiga perempatnya berada di negara berkembang. Indonesia saat ini menduduki urutan keempat setelah Amerika Serikat, China, dan India.
"Pasien di Asia dan Eropa Timur memiliki angka insiden stroke paling tinggi dibanding pasien dari negara maju. Pasien di negara berkembang juga lebih sedikit yang mendapat layanan kesehatan untuk penyakitnya dan lebih lama tinggal di rumah sakit," menurut laporan penelitian Clarke.
Pengeluaran per kapita China untuk biaya kesehatan diabetes diperkirakan 216 dollar AS (sekitar Rp 205.000) per tahun. Angka tersebut akan meningkat 10 kali lipat bila pasien mengalami komplikasi, misalnya stroke.
"Cara paling efisien untuk mengurangi tingginya biaya kesehatan adalah dengan mencegah terjadinya komplikasi. Bila pasien secara rutin mengontrol tekanan darahnya, biaya kesehatan bisa dipangkas," kata Clarke.
Dalam risetnya, Clarke melakukan survei di China, India, Malaysia, Filipina, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Lituania, Polandia, Rusia, Slowakia, Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Irlandia, Italia, Belanda, Selandia Baru, dan Inggris.
Penulis: AN Editor: Anna Sumber : Reuters
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.02.23.10380147
"Diabetes telah bergeser dari persoalan kesehatan negara maju menjadi penyakit negara berkembang, seperti India dan China, dan ini akan menjadi beban pembiayaan kesehatan yang besar," kata Philip Clarke, peneliti dari University of Sydney School of Public Health.
Komplikasi diabetes antara lain penyakit jantung koroner, stroke, neuropati diabetik (gangguan pada pembuluh saraf), amputasi, gagal ginjal, dan kebutaan. Bila terjadi komplikasi, bisa terjadi kecacatan, menurunnya usia harapan hidup, dan tingginya pembiayaan kesehatan untuk semua golongan masyarakat.
Dalam penelitiannya, Clarke dan timnya menguji data 11.140 pasien diabetes di 20 negara, meliputi komplikasi yang diderita pasien, biaya perawatan, dan lamanya tinggal di rumah sakit. Hasilnya diketahui bahwa biaya kesehatan akibat penyakit diabetes meningkat tajam, terutama di negara-negara miskin.
Saat ini diperkirakan 250 juta orang di dunia menderita diabetes, angka ini akan terus bertambah dengan jumlah terbanyak, sekitar tiga perempatnya berada di negara berkembang. Indonesia saat ini menduduki urutan keempat setelah Amerika Serikat, China, dan India.
"Pasien di Asia dan Eropa Timur memiliki angka insiden stroke paling tinggi dibanding pasien dari negara maju. Pasien di negara berkembang juga lebih sedikit yang mendapat layanan kesehatan untuk penyakitnya dan lebih lama tinggal di rumah sakit," menurut laporan penelitian Clarke.
Pengeluaran per kapita China untuk biaya kesehatan diabetes diperkirakan 216 dollar AS (sekitar Rp 205.000) per tahun. Angka tersebut akan meningkat 10 kali lipat bila pasien mengalami komplikasi, misalnya stroke.
"Cara paling efisien untuk mengurangi tingginya biaya kesehatan adalah dengan mencegah terjadinya komplikasi. Bila pasien secara rutin mengontrol tekanan darahnya, biaya kesehatan bisa dipangkas," kata Clarke.
Dalam risetnya, Clarke melakukan survei di China, India, Malaysia, Filipina, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Lituania, Polandia, Rusia, Slowakia, Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Irlandia, Italia, Belanda, Selandia Baru, dan Inggris.
Penulis: AN Editor: Anna Sumber : Reuters
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.02.23.10380147
"Screening" Diabetes Sebaiknya Lebih Dini
NEW YORK, KOMPAS.com - Saat ini disarankan agar pemeriksaan atau screening diabetes tipe 2 dilakukan mulai usia 45 tahun, terutama bagi mereka yang kelebihan berat badan. Namun studi terbaru menganjurkan, pemeriksaan diabetes tipe 2 sebaiknya dilakukan lebih dini yakni antara usia 30-45 tahun.
Pemeriksaan bertahap diabetes tipe 2 dinilai lebih efektif dan hemat biaya jika dilakukan pada usia 30 hingga 45 dan diulang setiap tiga sampai lima tahun, demikian laporan yang dimuat jurnal kesehatan Lancet.
Dr. Richard Kahn dari American Diabetes Association, Alexandria, Virginia, dan timnya menggunakan model matematika untuk membandingkan tujuh strategi pemeriksaan (rentang waktu dari usia 30 sampai usia 60 tahun atau berdasarkan diagnosis tekanan darah tinggi, dan diulangi setiap tiga sampai lima tahun sampai usia 75 tahun) dengan tanpa model pemeriksaan atau pemeriksaan maksimal (setiap enam bulan sejak usia 30 tahun).
Dalam studi tersebut, para peneliti mensimulasikan 325.000 responden yang tidak mengidap diabetes berusia 30 tahun. Model tersebut menunjukkan bahwa pemeriksaan diabetes tipe 2 sejak usia 30 atau 45 lebih hemat dari segi biaya dan dapat mencegah terjadinya serangan jantung, kematian dan komplikasi berkaitan dengan diabetes. Dibandingkan strategi tanpa pemeriksaan sama sekali, screening yang dimulai saat terdeteksinya tekanan darah tinggi ternyata kurang efektif.
Secara umum, Kahn merekomendasikan pemeriksaan sebaiknya dimulai orang memasuki rentang usia antara 30 dan 45 tahun, lalu dilanjutkan setiap tiga hingga lima tahun. Sebaliknya, bagi mereka yang obesitas atau memiliki sejarah keluarga diabetes, pemeriksaan sebaiknya dimulai lebih dini, tapi tidak pada usia 25 tahun.
Penulis: AC Editor: acandra Sumber : Reuters
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.03.31.17360945
Pemeriksaan bertahap diabetes tipe 2 dinilai lebih efektif dan hemat biaya jika dilakukan pada usia 30 hingga 45 dan diulang setiap tiga sampai lima tahun, demikian laporan yang dimuat jurnal kesehatan Lancet.
Dr. Richard Kahn dari American Diabetes Association, Alexandria, Virginia, dan timnya menggunakan model matematika untuk membandingkan tujuh strategi pemeriksaan (rentang waktu dari usia 30 sampai usia 60 tahun atau berdasarkan diagnosis tekanan darah tinggi, dan diulangi setiap tiga sampai lima tahun sampai usia 75 tahun) dengan tanpa model pemeriksaan atau pemeriksaan maksimal (setiap enam bulan sejak usia 30 tahun).
Dalam studi tersebut, para peneliti mensimulasikan 325.000 responden yang tidak mengidap diabetes berusia 30 tahun. Model tersebut menunjukkan bahwa pemeriksaan diabetes tipe 2 sejak usia 30 atau 45 lebih hemat dari segi biaya dan dapat mencegah terjadinya serangan jantung, kematian dan komplikasi berkaitan dengan diabetes. Dibandingkan strategi tanpa pemeriksaan sama sekali, screening yang dimulai saat terdeteksinya tekanan darah tinggi ternyata kurang efektif.
Secara umum, Kahn merekomendasikan pemeriksaan sebaiknya dimulai orang memasuki rentang usia antara 30 dan 45 tahun, lalu dilanjutkan setiap tiga hingga lima tahun. Sebaliknya, bagi mereka yang obesitas atau memiliki sejarah keluarga diabetes, pemeriksaan sebaiknya dimulai lebih dini, tapi tidak pada usia 25 tahun.
Penulis: AC Editor: acandra Sumber : Reuters
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.03.31.17360945
Periksa Kaki, Selamatkan Diabetesi dari Amputasi
KOMPAS.com — Diabetes yang tidak terkontrol lama-lama bisa menyebabkan kaki penderita bermasalah. Mulai dari aliran darah yang tidak mencapai ke ujung-ujung kaki hingga kurangnya nutrisi.
Akibatnya, luka makin sulit sembuh dan kerusakan saraf permanen hingga tidak bisa lagi merasakan nyeri, panas maupun dingin pun bakal muncul. Diabetesi (penderita diabetes) pun akan makin rentan mengalami luka atau infeksi tanpa disadari karena sudah tak bisa merasakannya.
Jika diabetesi tidak menyadari dan luka terus berkembang maka infeksi berkepanjangan sampai harus amputasi bakal dialami. Risiko ini 10 kali lipat lebih sering dialami diabetesi dibanding bukan diabetesi.
Gangguan saraf tepi yang sering disebut neuropati diabetik perifer ini juga bisa menyebabkan nyeri hebat meski penyebabnya hanya sentuhan ringan. Untuk itu, periksalah kaki Anda setiap hari dengan saksama.
dr. Intan Airlina Febiliawanti
Editor: Abd
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.10.12.19261693
Akibatnya, luka makin sulit sembuh dan kerusakan saraf permanen hingga tidak bisa lagi merasakan nyeri, panas maupun dingin pun bakal muncul. Diabetesi (penderita diabetes) pun akan makin rentan mengalami luka atau infeksi tanpa disadari karena sudah tak bisa merasakannya.
Jika diabetesi tidak menyadari dan luka terus berkembang maka infeksi berkepanjangan sampai harus amputasi bakal dialami. Risiko ini 10 kali lipat lebih sering dialami diabetesi dibanding bukan diabetesi.
Gangguan saraf tepi yang sering disebut neuropati diabetik perifer ini juga bisa menyebabkan nyeri hebat meski penyebabnya hanya sentuhan ringan. Untuk itu, periksalah kaki Anda setiap hari dengan saksama.
dr. Intan Airlina Febiliawanti
Editor: Abd
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.10.12.19261693
Pengguna Insulin, Waspadalah Risiko Hipoglikemia!
KOMPAS.com — Gula (glukosa) yang berlebihan di dalam darah bisa merusak berbagai organ tubuh utama, termasuk jantung, saraf, mata, dan ginjal. Memang akibat tersebut tidak segera dirasakan. Tapi, jika Anda tidak mengontrol gula darah, kondisi itu pada akhirnya pasti akan dirasakan.
Karena itu, penderita diabetes disarankan untuk tetap mempertahankan kadar gula darah agar senantiasa mendekati normal. Akan tetapi, terkadang tindakan pengobatan yang berlebihan terhadap diabetes bisa menimbulkan gula darah rendah (hipoglikemia).
Hipoglikemia ternyata sama buruknya dengan kadar gula darah terlalu tinggi. Penelitian yang digelar para ahli dari Cardiff University terhadap 50.000 pasien diabetes tipe 2 menemukan, kadar gula darah yang terlalu rendah meningkatkan risiko kematian, khususnya pada pemakai insulin.
Perbedaan risiko kematian secara signifikan terlihat antara pasien yang memakai insulin dan mereka yang minum obat untuk meningkatkan pelepasan insulin. Ada beberapa hipotesis mengenai hal ini.
Dalam penelitian ini, pasien yang memakai insulin diminta untuk tidak menghentikan penggunaannya. Selain itu, faktor usia serta periode pasien mengidap penyakit diabetes juga ikut berpengaruh.
"Masih belum jelas benar apakah penggunaan insulin yang intensif meningkatkan risiko kematian atau faktor lain. Masih diperlukan pengujian dan penelitian lebih lanjut," kata ketua peneliti, Dr Craig Currie.
Menanggapi hasil studi ini, Dr Iain Frame, Kepala Riset Diabetes UK, mengatakan, selain faktor insulin, kita juga harus mempertimbangkan faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap risiko kematian, yakni usia dan jangka waktu menderita diabetes.
"Makin tua usia pasien, makin banyak penyakit yang mudah menyerang. Faktor gaya hidup pasien dalam mengontrol kadar gula darahnya juga sangat penting," kata Frame.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar pasien diabetes selalu mengontrol kadar gula darahnya dengan cara mengatur pola makan dan rajin berolahraga serta mengonsumsi obat.
Penulis: AN Editor: acandra Sumber : BBC
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.01.28.10051220
Karena itu, penderita diabetes disarankan untuk tetap mempertahankan kadar gula darah agar senantiasa mendekati normal. Akan tetapi, terkadang tindakan pengobatan yang berlebihan terhadap diabetes bisa menimbulkan gula darah rendah (hipoglikemia).
Hipoglikemia ternyata sama buruknya dengan kadar gula darah terlalu tinggi. Penelitian yang digelar para ahli dari Cardiff University terhadap 50.000 pasien diabetes tipe 2 menemukan, kadar gula darah yang terlalu rendah meningkatkan risiko kematian, khususnya pada pemakai insulin.
Perbedaan risiko kematian secara signifikan terlihat antara pasien yang memakai insulin dan mereka yang minum obat untuk meningkatkan pelepasan insulin. Ada beberapa hipotesis mengenai hal ini.
Dalam penelitian ini, pasien yang memakai insulin diminta untuk tidak menghentikan penggunaannya. Selain itu, faktor usia serta periode pasien mengidap penyakit diabetes juga ikut berpengaruh.
"Masih belum jelas benar apakah penggunaan insulin yang intensif meningkatkan risiko kematian atau faktor lain. Masih diperlukan pengujian dan penelitian lebih lanjut," kata ketua peneliti, Dr Craig Currie.
Menanggapi hasil studi ini, Dr Iain Frame, Kepala Riset Diabetes UK, mengatakan, selain faktor insulin, kita juga harus mempertimbangkan faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap risiko kematian, yakni usia dan jangka waktu menderita diabetes.
"Makin tua usia pasien, makin banyak penyakit yang mudah menyerang. Faktor gaya hidup pasien dalam mengontrol kadar gula darahnya juga sangat penting," kata Frame.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar pasien diabetes selalu mengontrol kadar gula darahnya dengan cara mengatur pola makan dan rajin berolahraga serta mengonsumsi obat.
Penulis: AN Editor: acandra Sumber : BBC
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.01.28.10051220
Penderita Diabetes Teledor, 5 Organ Taruhannya
KOMPAS.com — Sekitar tahun 2000, International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa diabetes merupakan penyakit keempat penyebab utama kematian di banyak negara maju.
Secara umum, sekitar 40 persen pasien diabetesi, entah tipe I (yang dialami sejak masa kanak-kanak atau yang tergantung insulin) dan atau tipe II (yang mulai dialami saat dewasa dan tidak tergantung insulin) akan mengalami komplikasi dalam perjalanan hidupnya.
Bila gula darah tidak terkendali karena pola makan yang tidak tepat, kebiasaan hidup tidak sehat, seperti merokok dan kurang kegiatan fisik, tetap dipertahankan, komplikasi bakal menyerang ke mana dia suka.
Berikut ini adalah organ-organ yang menjadi sasaran komplikasi akibat keteledoran para diabetesi:
1. Jantung - penyakit jantung koroner (PJK)
Keadaan ini muncul akibat glukosa darah yang tinggi dan terus-menerus atau persisten. Akibatnya, terjadinya penebalan dan pengerasan pembuluh darah arteri atau sering disebut aterosklerosis. Diabetesi berisiko dua sampai empat kali lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan yang tidak mengalami DM.
2. Otak - stroke
Aterosklerosis dapat terjadi di pembuluh darah otak. Akibatnya bisa ditebak, terjadi stroke. Risiko terserang stroke pada diabetesi yang juga mengalami hipertensi adalah dua kali lebih tinggi dibanding orang yang hanya menderita hipertensi saja.
3. Kaki - luka
Ulser atau luka pada kaki merupakan penyebab paling umum yang mengantar diabetesi masuk rumah sakit. Komplikasi ini terjadi akibat kerusakan saraf (neuropati) dan kurangnya aliran darah ke kaki.
Jika luka terinfeksi dan berkembang menjadi gangren, biasanya amputasi dilakukan. Diabetes merupakan penyebab amputasi yang paling sering di luar kecelakaan. Setidaknya 15-40 persen diabetesi lebih berisiko mengalami hal ini dibanding yang tidak.
4. Mata - retinopati
Retinopati diabetik merupakan komplikasi DM pada mata. Penglihatan mendadak akan buram atau berkabut. Ini terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi sehingga terjadi sembab pada lensa mata. Bila pengobatan cukup dan kadar gula terkontrol, penglihatan pun akan normal lagi.
5. Ginjal - nefropati
Nefropati diabetes adalah komplikasi yang terjadi pada ginjal. Ini komplikasi yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal dan kematian. Penyebabnya, kadar glukosa darah yang tinggi sehingga merusak pembuluh darah kapiler ginjal dan menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Risiko terjadi serta berat atau ringannya komplikasi ginjal ini sejalan dengan lamanya DM diidap. Kebanyakan komplikasi muncul setelah 10-15 tahun penderita mengidap DM. @abd
Editor: acandra Sumber : Tabloid Gaya Hidup Sehat
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.01.08.10145017
Secara umum, sekitar 40 persen pasien diabetesi, entah tipe I (yang dialami sejak masa kanak-kanak atau yang tergantung insulin) dan atau tipe II (yang mulai dialami saat dewasa dan tidak tergantung insulin) akan mengalami komplikasi dalam perjalanan hidupnya.
Bila gula darah tidak terkendali karena pola makan yang tidak tepat, kebiasaan hidup tidak sehat, seperti merokok dan kurang kegiatan fisik, tetap dipertahankan, komplikasi bakal menyerang ke mana dia suka.
Berikut ini adalah organ-organ yang menjadi sasaran komplikasi akibat keteledoran para diabetesi:
1. Jantung - penyakit jantung koroner (PJK)
Keadaan ini muncul akibat glukosa darah yang tinggi dan terus-menerus atau persisten. Akibatnya, terjadinya penebalan dan pengerasan pembuluh darah arteri atau sering disebut aterosklerosis. Diabetesi berisiko dua sampai empat kali lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan yang tidak mengalami DM.
2. Otak - stroke
Aterosklerosis dapat terjadi di pembuluh darah otak. Akibatnya bisa ditebak, terjadi stroke. Risiko terserang stroke pada diabetesi yang juga mengalami hipertensi adalah dua kali lebih tinggi dibanding orang yang hanya menderita hipertensi saja.
3. Kaki - luka
Ulser atau luka pada kaki merupakan penyebab paling umum yang mengantar diabetesi masuk rumah sakit. Komplikasi ini terjadi akibat kerusakan saraf (neuropati) dan kurangnya aliran darah ke kaki.
Jika luka terinfeksi dan berkembang menjadi gangren, biasanya amputasi dilakukan. Diabetes merupakan penyebab amputasi yang paling sering di luar kecelakaan. Setidaknya 15-40 persen diabetesi lebih berisiko mengalami hal ini dibanding yang tidak.
4. Mata - retinopati
Retinopati diabetik merupakan komplikasi DM pada mata. Penglihatan mendadak akan buram atau berkabut. Ini terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi sehingga terjadi sembab pada lensa mata. Bila pengobatan cukup dan kadar gula terkontrol, penglihatan pun akan normal lagi.
5. Ginjal - nefropati
Nefropati diabetes adalah komplikasi yang terjadi pada ginjal. Ini komplikasi yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal dan kematian. Penyebabnya, kadar glukosa darah yang tinggi sehingga merusak pembuluh darah kapiler ginjal dan menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Risiko terjadi serta berat atau ringannya komplikasi ginjal ini sejalan dengan lamanya DM diidap. Kebanyakan komplikasi muncul setelah 10-15 tahun penderita mengidap DM. @abd
Editor: acandra Sumber : Tabloid Gaya Hidup Sehat
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.01.08.10145017
Konsumsi "Softdrink" Picu Diabetes
JAKARTA, KOMPAS.com — Diabetes mellitus atau kencing manis telah menjadi masalah kesehatan dunia. Bila tidak ditangani, diabetes akan membawa komplikasi pada berbagai penyakit lain, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, hingga impotensi.
Dr Kristen Bibbins-Domingo, peneliti dari University of California, San Fransisco, Amerika Serikat, baru-baru ini memublikasikan hasil penelitiannya mengenai insiden penyakit jantung dengan konsumsi softdrink.
Ia mengatakan, meningkatkan konsumsi minuman bersoda yang umumnya mengandung gula tinggi berdampak pada terjadinya 130.000 kasus baru diabetes, 14.000 kasus baru penyakit jantung, dan 50.000 penderita gangguan jantung dalam satu dekade terakhir.
"Dari hasil penelitian ini bisa disimpulkan, semua kebijakan yang bisa mengurangi konsumsi softdrink mungkin akan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat," kata Dr Kristen Bibbins-Domingo.
Dengan menggunakan simulasi komputer, penyakit jantung dikaitkan dengan berbagai faktor, seperti obesitas dan konsumsi makanan mengandung garam. "Selama ini kita kurang memperhitungkan insiden antara softdrink dengan penyakit jantung karena memang minuman ini lebih populer pada para remaja. Fokus penelitian penyakit ini lebih banyak orang dewasa berusia di atas 35 tahun," papar Domingo.
Ia menambahkan, kaitan antara insiden penyakit kardiovaskular dan diabetes sangat nyata. Meski demikian, faktor meningkatnya obesitas juga mungkin berpengaruh.
"Berbagai penelitian menunjukkan dampak konsumsi minuman manis. Selama beberapa dekade terjadi peningkatan konsumsi minuman manis," katanya.
Para ahli mengingatkan, untuk mencegah diabetes, kita harus mengurangi asupan minuman dengan tambahan gula. Jika didiagnosis diabetes maka gula darah, berat badan, tekanan darah, dan kadar lemak darah harus dikendalikan. Kalau dengan olahraga tidak terkontrol, harus dilakukan dengan obat.
Penulis: AN Editor: acandra Sumber : Healthday News
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.03.11.1451064
Dr Kristen Bibbins-Domingo, peneliti dari University of California, San Fransisco, Amerika Serikat, baru-baru ini memublikasikan hasil penelitiannya mengenai insiden penyakit jantung dengan konsumsi softdrink.
Ia mengatakan, meningkatkan konsumsi minuman bersoda yang umumnya mengandung gula tinggi berdampak pada terjadinya 130.000 kasus baru diabetes, 14.000 kasus baru penyakit jantung, dan 50.000 penderita gangguan jantung dalam satu dekade terakhir.
"Dari hasil penelitian ini bisa disimpulkan, semua kebijakan yang bisa mengurangi konsumsi softdrink mungkin akan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat," kata Dr Kristen Bibbins-Domingo.
Dengan menggunakan simulasi komputer, penyakit jantung dikaitkan dengan berbagai faktor, seperti obesitas dan konsumsi makanan mengandung garam. "Selama ini kita kurang memperhitungkan insiden antara softdrink dengan penyakit jantung karena memang minuman ini lebih populer pada para remaja. Fokus penelitian penyakit ini lebih banyak orang dewasa berusia di atas 35 tahun," papar Domingo.
Ia menambahkan, kaitan antara insiden penyakit kardiovaskular dan diabetes sangat nyata. Meski demikian, faktor meningkatnya obesitas juga mungkin berpengaruh.
"Berbagai penelitian menunjukkan dampak konsumsi minuman manis. Selama beberapa dekade terjadi peningkatan konsumsi minuman manis," katanya.
Para ahli mengingatkan, untuk mencegah diabetes, kita harus mengurangi asupan minuman dengan tambahan gula. Jika didiagnosis diabetes maka gula darah, berat badan, tekanan darah, dan kadar lemak darah harus dikendalikan. Kalau dengan olahraga tidak terkontrol, harus dilakukan dengan obat.
Penulis: AN Editor: acandra Sumber : Healthday News
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.03.11.1451064
Inilah Cara Diabetesi Memeriksa Kakinya
KOMPAS.com - Neuropati diabetik perifer atau gangguan saraf tepi yang terjadi pada diabetesi (penderita diabetes) kerapkali menyebabkan masalah pada kaki hingga harus amputasi bila tidak terkontrol. Ini terjadi akibat diabetesi tidak bisa lagi merasakan nyeri meski ada iritasi atau infeksi di kaki. Karena itu, memeriksa kaki setiap hari menjadi kewajiban diabetesi. Bagaimana caranya?
1. Periksalah semua sela jari termasuk kuku karena luka bisa berasal dari daerah yang kecil sehingga tidak terlihat jelas.
2. Bila tidak memungkinkan memeriksa kaki sendiri, mintalah anggota keluarga lain untuk memeriksa keadaan kaki Anda.
3. Bersihkanlah kedua kaki dan cucilah setiap hari dengan air hangat tetapi tidak terlalu panas. Sebelumnya Anda bisa mengetes suhu air dengan tangan. Hindari merendam kaki terlalu lama karena jika ada luka terkena air dalam waktu lama dan berulang akibatnya sembuhnya pun lama. Setelah itu keringkan kaki Anda termasuk sela - sela jari dengan handuk kecil yang lembut.
4. Selalu pakai sandal atau sepatu. Kalau perlu pakailah kaus kaki karena mungkin ada sepatu dari bahan tertentu yang bisa menyebabkan kaki iritasi hingga menyebabkan infeksi.
Meski Anda suka memakai stoking, kaos kaki nilon atau yang berbahan tipis, namun kaus kaki berbahan tipis tidak melindungi kaki dengan baik. Jadi sebaiknya pakailah kaus kaki yang berbahan tebal sehingga kaki terlindung cukup baik.
dr. Intan Airlina Febiliawanti
Editor: Abd
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.10.12.19420346
1. Periksalah semua sela jari termasuk kuku karena luka bisa berasal dari daerah yang kecil sehingga tidak terlihat jelas.
2. Bila tidak memungkinkan memeriksa kaki sendiri, mintalah anggota keluarga lain untuk memeriksa keadaan kaki Anda.
3. Bersihkanlah kedua kaki dan cucilah setiap hari dengan air hangat tetapi tidak terlalu panas. Sebelumnya Anda bisa mengetes suhu air dengan tangan. Hindari merendam kaki terlalu lama karena jika ada luka terkena air dalam waktu lama dan berulang akibatnya sembuhnya pun lama. Setelah itu keringkan kaki Anda termasuk sela - sela jari dengan handuk kecil yang lembut.
4. Selalu pakai sandal atau sepatu. Kalau perlu pakailah kaus kaki karena mungkin ada sepatu dari bahan tertentu yang bisa menyebabkan kaki iritasi hingga menyebabkan infeksi.
Meski Anda suka memakai stoking, kaos kaki nilon atau yang berbahan tipis, namun kaus kaki berbahan tipis tidak melindungi kaki dengan baik. Jadi sebaiknya pakailah kaus kaki yang berbahan tebal sehingga kaki terlindung cukup baik.
dr. Intan Airlina Febiliawanti
Editor: Abd
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.10.12.19420346
Hipertensi Bisa Disertai Diabetes
KOMPAS.com - Jika tekanan darah sering diatas 120/90 mmgHg, otomatis risiko diabetes meningkat dua kali lipat. Ini kalau dibandingkan dengan orang yang tekanan darahnya normal. Demikian menurut penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Brigham and Woman Hospital dan Harvard Medical School selama 10 tahun.
Yang dimaksud dengan tekanan darah tinggi adalah ukuran tekanan darah di atas batas normal, baik saat kita sedang santai, terlebih saat kita sedang marah atau stres dalam jangka waktu tertentu.
Diabetes meningkatkan risiko darah tinggi sebab penumpukan gula dan kolesterol menyebabkan pengerasan pembuluh darah arteri. Ujung-ujungnya darah tidak mengalir lancar, sehingga tekanannya menjadi naik. Selain menjadi pemicu darah tinggi, penyakit diabetes juga bisa menjadi penyakit "bayangan" untuk gagal jantung dan gangguan fungsi ginjal.
Segera memeriksakan diri ke dokter, manakala kita curiga tekanan darah sudah di atas normal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat risiko diabetes. Untuk mencegah risiko penyakit berat lain seperti jantung dan ginjal, minta agar dokter melakukan tes rutin bagi penderita darah tinggi, yaitu:
- Tes urin untuk memeriksa kadar proten dalam air seni
- Tes darah untuk memeriksa apakah ginjal kita berfungsi dengan baik.
- Tes kadar kolesterol
- Tes EKG untuk memeriksa kesehatan jantung.
Perlu juga kita ketahui bahwa tekanan darah tinggi bukanlah suatu penyakit seperti flu yang bisa sembuh karena menelan obat. Tekanan darah tinggi harus diatasi dengan perubahan gaya hidup. Rutinlah berolahraga, cegah obesitas, batasi garam, dan hentikan kebiasaan merokok.
Editor: Anna Sumber : Prevention Indonesia
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.10.17.09284888
Yang dimaksud dengan tekanan darah tinggi adalah ukuran tekanan darah di atas batas normal, baik saat kita sedang santai, terlebih saat kita sedang marah atau stres dalam jangka waktu tertentu.
Diabetes meningkatkan risiko darah tinggi sebab penumpukan gula dan kolesterol menyebabkan pengerasan pembuluh darah arteri. Ujung-ujungnya darah tidak mengalir lancar, sehingga tekanannya menjadi naik. Selain menjadi pemicu darah tinggi, penyakit diabetes juga bisa menjadi penyakit "bayangan" untuk gagal jantung dan gangguan fungsi ginjal.
Segera memeriksakan diri ke dokter, manakala kita curiga tekanan darah sudah di atas normal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat risiko diabetes. Untuk mencegah risiko penyakit berat lain seperti jantung dan ginjal, minta agar dokter melakukan tes rutin bagi penderita darah tinggi, yaitu:
- Tes urin untuk memeriksa kadar proten dalam air seni
- Tes darah untuk memeriksa apakah ginjal kita berfungsi dengan baik.
- Tes kadar kolesterol
- Tes EKG untuk memeriksa kesehatan jantung.
Perlu juga kita ketahui bahwa tekanan darah tinggi bukanlah suatu penyakit seperti flu yang bisa sembuh karena menelan obat. Tekanan darah tinggi harus diatasi dengan perubahan gaya hidup. Rutinlah berolahraga, cegah obesitas, batasi garam, dan hentikan kebiasaan merokok.
Editor: Anna Sumber : Prevention Indonesia
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.10.17.09284888
Gaya Hidup Buruk Picu Diabetes
JAKARTA, KOMPAS.com- Sekitar 80 persen prevalensi diabetes melitus merupakan tipe dua. Hal ini menunjukkan gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya penyakit tersebut. Diabetes merupakan penyebab kematian kedua terbesar di perkotaan. Hal itu terungkap dalam seminar sehari mengenai Diabetes yang diselenggarakan Departemen Kesehatan, Kamis (5/11).
Organisasi Kesehatan Dunia PBB menetapkan tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia. Tema peringatan tahun ini ialah Pahami Diabetes dan Kendalikan. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah.
Diabetes tipe dua umumnya terkait genetis atau keturunan yang juga dipengaruhi dan dipicu faktor risiko seperti pola makan, kurang beraktivitas, merokok, minum beralkohol, obesitas, hipertensi hiperglikemia, hiperkolesterol.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, buruknya gaya hidup itu tercermin dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007, prevalensi kurang makan buah dan sayur sebesar 93,6 persen, kurang aktivitas fisik pada penduduk berusia di atas 10 tahun sebesar 48,2 persen, prevalensi merokok setiap hari bagi penduduk di atas 10 tahun sebesar 23,7 persen, dan konsumsi alkohol dalam satu bulan terakhir 4,6 persen.
Hasil riset yang sama menunjukkan, diabetes melitus menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian pada kelompok 45-54 tahun di perkotaan. Sedangkan, di pedesaan, diabetes melitus menduduki peringkat keenam deng an jumlah proporsi kematian sebesar 5,8 persen.
Penulis: INE Editor: made
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.11.05.21154658
Organisasi Kesehatan Dunia PBB menetapkan tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia. Tema peringatan tahun ini ialah Pahami Diabetes dan Kendalikan. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah.
Diabetes tipe dua umumnya terkait genetis atau keturunan yang juga dipengaruhi dan dipicu faktor risiko seperti pola makan, kurang beraktivitas, merokok, minum beralkohol, obesitas, hipertensi hiperglikemia, hiperkolesterol.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, buruknya gaya hidup itu tercermin dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007, prevalensi kurang makan buah dan sayur sebesar 93,6 persen, kurang aktivitas fisik pada penduduk berusia di atas 10 tahun sebesar 48,2 persen, prevalensi merokok setiap hari bagi penduduk di atas 10 tahun sebesar 23,7 persen, dan konsumsi alkohol dalam satu bulan terakhir 4,6 persen.
Hasil riset yang sama menunjukkan, diabetes melitus menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian pada kelompok 45-54 tahun di perkotaan. Sedangkan, di pedesaan, diabetes melitus menduduki peringkat keenam deng an jumlah proporsi kematian sebesar 5,8 persen.
Penulis: INE Editor: made
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.11.05.21154658
Diabetes Penyebab Utama Gagal Ginjal
MEDAN, RABU - Penyebab utama seseorang mengalami gagal ginjal kronik hingga membutuhkan pelayanan Hemodialisa (cuci darah) adalah akibat penyakit diabetes dan darah tinggi.
"Jika kedua penyakit ini dikontrol dengan baik melalui pengobatan teratur maka penyakit ginjal akan dapat dicegah sedini mungkin atau diperlambat," kata Kepala Unit Dialisis RSU Pirngadi Medan, Prof. Dr. Harun, di Medan, Rabu.
Ia mengatakan, penyakit ginjal kronik juga dapat meningkatkan rIsiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang akhirnya juga merupakan penyebab kematian terbanyak penderita gagal ginjal.
Menurut dia, sebenarnya gagal ginjal dapat dicegah jika sejak dini sudah dideteksi melalui pemeriksaan darah dan air seni. Dan mayoritas mereka di negara berkembang yang berada pada tahap dini penyakit ini pada umumnya tidak mengetahui jika telah menderita gagal ginjal.
"Untuk itu deteksi dini dari ketidakberesan ginjal menjadi sangat penting dan memungkinkan pengobatan yang sesuai sebelum terjadi kerusakan ginjal atau terjadi manifes perparahan karena komplikasi yang lain.
Sementara itu kepala Staf Medis Fungsional Penyakit Dalam RSU Pirngadi Medan, dr Zulhelmi, mengatakan, pada umumnya masyarakat tidak waspada dengan ginjal mereka karena pada tingkat ringan, gangguan ginjal sering tidak dirasakan.
Gangguan dapat bertambah parah hingga pada akhirnya ginjal tidak berfungsi lagi.
"Periksalah ke dokter, karena melalui pemeriksaan laboratorium dengan sedikit contoh darah dan urine dapat diketahui apakah fungsi ginjal masih normal atau sudah terganggu, sehingga dapat dilakukan pengobatan sedini mungkin," katanya.
Ia menyebutkan, gejala awal gagal ginjal dapat diketahui saat terjadinya gangguan nyeri saat buang air kecil, berdarah, keluar batu, nyeri pinggang, pucat dan gampang capek.
Source : Antara
Penulis: AC
http://m.kompas.com/news/read/data/2008.03.12.09084976
"Jika kedua penyakit ini dikontrol dengan baik melalui pengobatan teratur maka penyakit ginjal akan dapat dicegah sedini mungkin atau diperlambat," kata Kepala Unit Dialisis RSU Pirngadi Medan, Prof. Dr. Harun, di Medan, Rabu.
Ia mengatakan, penyakit ginjal kronik juga dapat meningkatkan rIsiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang akhirnya juga merupakan penyebab kematian terbanyak penderita gagal ginjal.
Menurut dia, sebenarnya gagal ginjal dapat dicegah jika sejak dini sudah dideteksi melalui pemeriksaan darah dan air seni. Dan mayoritas mereka di negara berkembang yang berada pada tahap dini penyakit ini pada umumnya tidak mengetahui jika telah menderita gagal ginjal.
"Untuk itu deteksi dini dari ketidakberesan ginjal menjadi sangat penting dan memungkinkan pengobatan yang sesuai sebelum terjadi kerusakan ginjal atau terjadi manifes perparahan karena komplikasi yang lain.
Sementara itu kepala Staf Medis Fungsional Penyakit Dalam RSU Pirngadi Medan, dr Zulhelmi, mengatakan, pada umumnya masyarakat tidak waspada dengan ginjal mereka karena pada tingkat ringan, gangguan ginjal sering tidak dirasakan.
Gangguan dapat bertambah parah hingga pada akhirnya ginjal tidak berfungsi lagi.
"Periksalah ke dokter, karena melalui pemeriksaan laboratorium dengan sedikit contoh darah dan urine dapat diketahui apakah fungsi ginjal masih normal atau sudah terganggu, sehingga dapat dilakukan pengobatan sedini mungkin," katanya.
Ia menyebutkan, gejala awal gagal ginjal dapat diketahui saat terjadinya gangguan nyeri saat buang air kecil, berdarah, keluar batu, nyeri pinggang, pucat dan gampang capek.
Source : Antara
Penulis: AC
http://m.kompas.com/news/read/data/2008.03.12.09084976
Diabetes, Mother of Disease
KOMPAS.com - Para penderita diabetes alias kencing manis ini janganlah terlalu menganggap sepele penyakit yang satu ini, karena ternyata tanpa Anda sangka penyakit ini menyimpan sejuta kejutan! Tahukah Anda bahwa si "manis" ini merupakan "mother of disease"- ibu dari segala penyakit?
"Dengan adanya diabetes, Anda bisa menderita kelainan berbagai macam organ tubuh, dari mata, jantung, lambung, hati, ginjal, kulit sampai kaki," kata dr.Candra Wibowo, Sp.PD dari Mitra International Hospital Jatinegara, Jakarta.
Dokter Candra menuturkan, diabetes bisa menyebabkan aliran pembuluh darah menjadi kurang baik yang berakibat pada kerusakan organ dalam mata dari retina yang disebut retinopati diabetik dan menyebabkan kebutaan perlahan - lahan, hingga kerusakan pada lensa seperti katarak.
Perubahan metabolisme sel lapisan dalam pembuluh darah juga bisa menyebabkan aliran darah kurang baik dan menjadi kaku (tidak elastis). Akibatnya organ-organ yang harus dialiri darah menjadi kekurangan nutrisi dan oksigen. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya serangan jantung koroner, stroke dan luka yang susah sembuh.
Masalah kesehatan lain yang kerap dialami pasien diabetes (diabetesi) adalah gastropati diabetik dengan gejala perasaan kembung, begah, dan cepat kenyang. Para diabetesi juga seringkali terlihat semakin kurus. Hal ini terjadi karena tubuh butuh lebih banyak insulin karena insulin yang ada dalam tubuh hanya digunakan separuh akibat ketidakefesieanan reseptor atau biasa disebut resitensi insulin.
Diabetes juga menyebabkan kebocoran protein di ginjal, yang berakibat gagal ginjal di mana seseorang memerlukan terapi pengganti ginjal, seperti cuci darah, cuci rongga perut, atau cangkok ginjal.
Komplikasi lain yang mungkin dihadapi diabetesi adalahkaki diabetik. Komplikasi ini terjadi karena terjadinya kerusakan saraf, pasien tidak dapat membedakan suhu panas dan dingin, rasa sakit pun berkurang.
"Saat diabetes sudah lama dan tidak terkontrol, aliran pembuluh darah kita jarang sampai ke ujung - ujung tubuh, termasuk jari kaki, tangan, ujung rambut hingga penis. Dari situ jika mengalami luka di kaki atau tangan akan sulit sembuh karena aliran darah yang memberi makanan tidak sampai ke ujung jari kaki atau tangan tersebut. Untuk rambut bahkan bisa menyebabkan alopesia atau kebotakan dan bagi laki – laki, bisa terjadi disfungsi ereksi ", papar dokter Candra.
Oleh karena itu kontrol secara teratur gula darah Anda dengan cara rutin berolahraga dan melakukan diet. Selain itu hindari semua kelainan yang mungkin mengancam anda di masa depan sehingga kualitas hidup Anda akan lebih baik meskipun Anda penderita diabetes.
dr. Intan Airlina Febiliawanti
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.10.06.15341370
"Dengan adanya diabetes, Anda bisa menderita kelainan berbagai macam organ tubuh, dari mata, jantung, lambung, hati, ginjal, kulit sampai kaki," kata dr.Candra Wibowo, Sp.PD dari Mitra International Hospital Jatinegara, Jakarta.
Dokter Candra menuturkan, diabetes bisa menyebabkan aliran pembuluh darah menjadi kurang baik yang berakibat pada kerusakan organ dalam mata dari retina yang disebut retinopati diabetik dan menyebabkan kebutaan perlahan - lahan, hingga kerusakan pada lensa seperti katarak.
Perubahan metabolisme sel lapisan dalam pembuluh darah juga bisa menyebabkan aliran darah kurang baik dan menjadi kaku (tidak elastis). Akibatnya organ-organ yang harus dialiri darah menjadi kekurangan nutrisi dan oksigen. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya serangan jantung koroner, stroke dan luka yang susah sembuh.
Masalah kesehatan lain yang kerap dialami pasien diabetes (diabetesi) adalah gastropati diabetik dengan gejala perasaan kembung, begah, dan cepat kenyang. Para diabetesi juga seringkali terlihat semakin kurus. Hal ini terjadi karena tubuh butuh lebih banyak insulin karena insulin yang ada dalam tubuh hanya digunakan separuh akibat ketidakefesieanan reseptor atau biasa disebut resitensi insulin.
Diabetes juga menyebabkan kebocoran protein di ginjal, yang berakibat gagal ginjal di mana seseorang memerlukan terapi pengganti ginjal, seperti cuci darah, cuci rongga perut, atau cangkok ginjal.
Komplikasi lain yang mungkin dihadapi diabetesi adalahkaki diabetik. Komplikasi ini terjadi karena terjadinya kerusakan saraf, pasien tidak dapat membedakan suhu panas dan dingin, rasa sakit pun berkurang.
"Saat diabetes sudah lama dan tidak terkontrol, aliran pembuluh darah kita jarang sampai ke ujung - ujung tubuh, termasuk jari kaki, tangan, ujung rambut hingga penis. Dari situ jika mengalami luka di kaki atau tangan akan sulit sembuh karena aliran darah yang memberi makanan tidak sampai ke ujung jari kaki atau tangan tersebut. Untuk rambut bahkan bisa menyebabkan alopesia atau kebotakan dan bagi laki – laki, bisa terjadi disfungsi ereksi ", papar dokter Candra.
Oleh karena itu kontrol secara teratur gula darah Anda dengan cara rutin berolahraga dan melakukan diet. Selain itu hindari semua kelainan yang mungkin mengancam anda di masa depan sehingga kualitas hidup Anda akan lebih baik meskipun Anda penderita diabetes.
dr. Intan Airlina Febiliawanti
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.10.06.15341370
Diabetes Melitus Dapat Sembuh?
KOMPAS.com - Saya (48) penderita diabetes melitus sejak 10 tahun ini. Sewaktu pertama didiagnosis, saya sempat terpukul. Hidup rasanya akan berubah. Setelah saya jalani, ternyata kehidupan saya sehari-hari dapat berjalan seperti biasa. Hanya saya harus menjaga makan, seperti menghindari makanan manis, teratur berolahraga, serta minum obat pengendali gula darah dan obat lain secara teratur.
Selain diabetes melitus, saya juga menderita kolesterol tinggi dan hipertensi. Untunglah sekarang semua umumnya terkendali. Selama 10 tahun, pernah beberapa kali gula saya di atas normal atau tekanan darah saya meningkat. Berkat kesadaran dan keinginan kuat untuk sehat, semua dapat diatasi dengan baik.
Dokter yang mengobati saya memberi informasi cukup lengkap. Selain informasi langsung, saya juga diberi informasi tertulis berupa buku atau kesepakatan pengendalian diabetes melitus.
Menurut pemahaman saya, diabetes melitus yang saya derita disebabkan produksi insulin oleh kelenjar pankreas saya tidak mencukupi. Karena insulin yang mengubah glukosa menjadi energi, kekurangan insulin akan mengakibatkan kadar glukosa saya meningkat. Untuk itu saya harus membatasi makanan yang banyak mengandung glukosa, berolahraga untuk membakar glukosa dalam tubuh, dan minum obat untuk merangsang pembentukan insulin.
Saya masih aktif bekerja di bagian keuangan perusahaan swasta. Saya menjaga makanan dengan membawa makanan dari rumah untuk makan siang. Adapun untuk makan pagi dan malam, saya makan di rumah. Sesekali saya makan di restoran atau pesta perkawinan, tetapi saya menjaga agar yang saya konsumsi tidak banyak berbeda dari yang saya makan sehari-hari.
Saya bersyukur keadaan jantung, mata, dan ginjal yang juga dapat mengalami komplikasi diabetes melitus dan hipertensi ternyata baik. Jadi, saya merasa pengendalian diabetes melitus dan hipertensi saya sudah merupakan bagian hidup. Prestasi saya di tempat kerja juga tidak terganggu. Saya cukup kontrol ke dokter satu atau dua bulan sekali.
Belum lama ini, saya membaca iklan tentang terapi yang dapat menyembuhkan diabetes melitus. Meski saya merasa cukup nyaman dengan keadaan kesehatan saya, jika memang diabetes melitus dapat disembuhkan saya tentu akan sangat bersyukur.
Pengetahuan saya tentang kesehatan terbatas. Dokter saya tidak merekomendasi mencoba pengobatan tertentu. Apakah memang diabetes melitus sampai saat ini belum dapat disembuhkan? Jika demikian, kenapa banyak iklan menjanjikan kesembuhan penyakit, termasuk diabetes mellitus? Mohon pendapat Dokter.
PL di J
Pemahaman Anda mengenai diabetes melitus sudah baik. Untunglah pemahaman tersebut juga diwujudkan dengan gaya hidup yang mendukung.
Diabetes melitus dapat disebabkan berbagai sebab. Salah satunya oleh obat. Nah, jika obat yang menjadi penyebab tersebut dihentikan, diabetes melitus juga akan hilang.
Diabetes yang Anda derita berbeda. Tampaknya Anda menderita diabetes melitus tipe dua. Kalangan kedokteran lebih banyak menggunakan istilah diabetes melitus seperti ini sebagai diabetes melitus terkendali, bukan sembuh. Jika Anda tidak lagi mengendalikan makan, tidak berolahraga, atau tidak minum obat pengendali gula darah, glukosa Anda akan kembali tinggi.
Mereka yang berhasil mengendalikan gula darah dengan gaya hidup sehat dan konsumsi obat penurun gula darah umumnya seperti Anda, dapat hidup produktif dan kualitas hidupnya cukup baik.
Penelitian dalam bidang kedokteran masih berjalan terus. Sudah tentu kita berharap suatu waktu akan ada obat penyembuh diabetes melitus.
Berbagai cara telah dicoba, antara lain dengan membuat pankreas buatan yang mampu menghasilkan cukup insulin. Pankreas ini dikembangkan dari sel punca (stem cell), tetapi penelitiannya masih pada binatang. Diperlukan waktu untuk menilai penerapannya pada manusia.
Saya juga mengetahui cukup banyak terapi yang ditawarkan selain yang didasarkan pada ilmu kedokteran. Sebagian menawarkan terapi yang dapat menyembuhkan diabetes melitus. Saya mendukung pendapat dokter yang mengobati Anda agar tetap menjalani terapi seperti yang Anda jalani sekarang karena menurut penelitian, terapi seperti itulah yang terbukti bermanfaat.
Dunia kedokteran sangat terbuka dengan kemungkinan terapi baru, tetapi terapi tersebut harus dapat dibuktikan manfaatnya sebelum digunakan masyarakat.
Pada era informasi bebas sekarang ini, masyarakat perlu jeli membedakan informasi yang didukung bukti dari informasi yang belum didukung bukti nyata. Sudah tentu Anda tidak ingin kecewa jika diabetes melitus Anda nanti menjadi tidak lagi terkontrol.
Anda sudah memahami diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi akut maupun kronik yang dapat membahayakan kesehatan Anda, bahkan menimbulkan komplikasi yang sulit diatasi.
Jadi, kembali ke pertanyaan Anda, para pakar kesehatan dewasa ini masih beranggapan diabetes melitus dapat dikendalikan, tetapi belum dapat disembuhkan. Sudah tentu kita berharap akan ada penemuan baru di bidang kedokteran. Sementara menunggu penemuan tersebut, saya berharap Anda tetap dapat melanjutkan gaya hidup Anda yang berhasil mengendalikan diabetes melitus dan hipertensi Anda. (dr Samsuridjal Djauzi)
Editor: acandra Sumber : Kompas Cetak
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.12.07.07482339
Selain diabetes melitus, saya juga menderita kolesterol tinggi dan hipertensi. Untunglah sekarang semua umumnya terkendali. Selama 10 tahun, pernah beberapa kali gula saya di atas normal atau tekanan darah saya meningkat. Berkat kesadaran dan keinginan kuat untuk sehat, semua dapat diatasi dengan baik.
Dokter yang mengobati saya memberi informasi cukup lengkap. Selain informasi langsung, saya juga diberi informasi tertulis berupa buku atau kesepakatan pengendalian diabetes melitus.
Menurut pemahaman saya, diabetes melitus yang saya derita disebabkan produksi insulin oleh kelenjar pankreas saya tidak mencukupi. Karena insulin yang mengubah glukosa menjadi energi, kekurangan insulin akan mengakibatkan kadar glukosa saya meningkat. Untuk itu saya harus membatasi makanan yang banyak mengandung glukosa, berolahraga untuk membakar glukosa dalam tubuh, dan minum obat untuk merangsang pembentukan insulin.
Saya masih aktif bekerja di bagian keuangan perusahaan swasta. Saya menjaga makanan dengan membawa makanan dari rumah untuk makan siang. Adapun untuk makan pagi dan malam, saya makan di rumah. Sesekali saya makan di restoran atau pesta perkawinan, tetapi saya menjaga agar yang saya konsumsi tidak banyak berbeda dari yang saya makan sehari-hari.
Saya bersyukur keadaan jantung, mata, dan ginjal yang juga dapat mengalami komplikasi diabetes melitus dan hipertensi ternyata baik. Jadi, saya merasa pengendalian diabetes melitus dan hipertensi saya sudah merupakan bagian hidup. Prestasi saya di tempat kerja juga tidak terganggu. Saya cukup kontrol ke dokter satu atau dua bulan sekali.
Belum lama ini, saya membaca iklan tentang terapi yang dapat menyembuhkan diabetes melitus. Meski saya merasa cukup nyaman dengan keadaan kesehatan saya, jika memang diabetes melitus dapat disembuhkan saya tentu akan sangat bersyukur.
Pengetahuan saya tentang kesehatan terbatas. Dokter saya tidak merekomendasi mencoba pengobatan tertentu. Apakah memang diabetes melitus sampai saat ini belum dapat disembuhkan? Jika demikian, kenapa banyak iklan menjanjikan kesembuhan penyakit, termasuk diabetes mellitus? Mohon pendapat Dokter.
PL di J
Pemahaman Anda mengenai diabetes melitus sudah baik. Untunglah pemahaman tersebut juga diwujudkan dengan gaya hidup yang mendukung.
Diabetes melitus dapat disebabkan berbagai sebab. Salah satunya oleh obat. Nah, jika obat yang menjadi penyebab tersebut dihentikan, diabetes melitus juga akan hilang.
Diabetes yang Anda derita berbeda. Tampaknya Anda menderita diabetes melitus tipe dua. Kalangan kedokteran lebih banyak menggunakan istilah diabetes melitus seperti ini sebagai diabetes melitus terkendali, bukan sembuh. Jika Anda tidak lagi mengendalikan makan, tidak berolahraga, atau tidak minum obat pengendali gula darah, glukosa Anda akan kembali tinggi.
Mereka yang berhasil mengendalikan gula darah dengan gaya hidup sehat dan konsumsi obat penurun gula darah umumnya seperti Anda, dapat hidup produktif dan kualitas hidupnya cukup baik.
Penelitian dalam bidang kedokteran masih berjalan terus. Sudah tentu kita berharap suatu waktu akan ada obat penyembuh diabetes melitus.
Berbagai cara telah dicoba, antara lain dengan membuat pankreas buatan yang mampu menghasilkan cukup insulin. Pankreas ini dikembangkan dari sel punca (stem cell), tetapi penelitiannya masih pada binatang. Diperlukan waktu untuk menilai penerapannya pada manusia.
Saya juga mengetahui cukup banyak terapi yang ditawarkan selain yang didasarkan pada ilmu kedokteran. Sebagian menawarkan terapi yang dapat menyembuhkan diabetes melitus. Saya mendukung pendapat dokter yang mengobati Anda agar tetap menjalani terapi seperti yang Anda jalani sekarang karena menurut penelitian, terapi seperti itulah yang terbukti bermanfaat.
Dunia kedokteran sangat terbuka dengan kemungkinan terapi baru, tetapi terapi tersebut harus dapat dibuktikan manfaatnya sebelum digunakan masyarakat.
Pada era informasi bebas sekarang ini, masyarakat perlu jeli membedakan informasi yang didukung bukti dari informasi yang belum didukung bukti nyata. Sudah tentu Anda tidak ingin kecewa jika diabetes melitus Anda nanti menjadi tidak lagi terkontrol.
Anda sudah memahami diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi akut maupun kronik yang dapat membahayakan kesehatan Anda, bahkan menimbulkan komplikasi yang sulit diatasi.
Jadi, kembali ke pertanyaan Anda, para pakar kesehatan dewasa ini masih beranggapan diabetes melitus dapat dikendalikan, tetapi belum dapat disembuhkan. Sudah tentu kita berharap akan ada penemuan baru di bidang kedokteran. Sementara menunggu penemuan tersebut, saya berharap Anda tetap dapat melanjutkan gaya hidup Anda yang berhasil mengendalikan diabetes melitus dan hipertensi Anda. (dr Samsuridjal Djauzi)
Editor: acandra Sumber : Kompas Cetak
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.12.07.07482339
Diabetes Dapat Berujung pada Cuci Darah
Jakarta, Kompas - .Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pengidap diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Salah satu kondisi buruk dan mahal ialah gagal ginjal yang menyebabkan pengidap terpaksa cuci darah.
”Pasien cuci darah terbanyak biasanya pengidap diabetes dan kemudian diikuti darah tinggi,” ujar Dante Saksono Harbuwono, spesialis penyakit dalam dari Divisi Metabolik dan Endokrin Universitas Indonesia dalam acara ajang wicara tentang diabetes pada Women Health Expo, Jumat (5/2).
Sekadar gambaran, pada studi di Amerika, dari 100 persen pasien cuci darah sekitar 43 persen di antaranya merupakan pengidap diabetes, 28 persen pengidap darah tinggi, dan selebihnya karena penyakit lain.
Penyakit kronis
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang timbul akibat kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah tinggi itu disebabkan
ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin atau penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin.
Gula darah dapat meningkat karena makanan, stres, sakit, dan obat-obatan tertentu.
Dante mengatakan, apabila gula darah tidak terkontrol, dapat terjadi komplikasi. Komplikasi berhubungan dengan perubahan metabolik. Di ginjal, misalnya, terjadi gangguan atau perubahan pada sirkulasi serta fungsi penyaringan.
Di dalam ginjal terdapat jutaan pembuluh darah kecil yang berfungsi sebagai penyaring guna mengeluarkan produk sisa dari darah. Kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal menyaring terlalu banyak darah.
Setelah beberapa tahun, sistem penyaring akan bocor sehingga protein keluar di urine. Kerja ginjal yang berat tersebut menyebabkan ginjal kehilangan kemampuan menyaring darah sehingga terjadi gagal ginjal. Kontrol terhadap gula darah dan tekanan darah akan memperkecil kemungkinan kerusakan ginjal.
”Tekanan darah juga harus dijaga agar tidak tinggi karena ikut berpengaruh terhadap fungsi juga,” ujarnya. Cara menjaga kadar gula darah dan tekanan darah, antara lain, yaitu dengan diet yang tepat, olahraga teratur, dan konsumsi obat jika diperlukan.
Timbunan lemak
Komplikasi lainnya ialah gangguan terhadap jantung. Sekitar 75-80 persen kematian pada diabetes karena kelainan jantung dan pembuluh darah. Hal ini karena timbulnya timbunan lemak di pembuluh darah sehingga aliran darah terhambat. Jika itu terjadi di pembuluh darah jantung, dapat menimbulkan serangan jantung.
Selain itu, komplikasi juga dapat menimpa pembuluh darah lain di mata (kebutaan), kelamin, kaki, dan otak.
Faktor pencetus diabetes melitus, antara lain, adalah kurang gerak, makan berlebihan, kehamilan, dan kekurangan produksi hormon insulin. Diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi kadar gula darah dapat dikendalikan sehingga berbagai komplikasi dapat dicegah.
Dante mengatakan, masalah diabetes tipe II semakin serius. Jumlah pengidap terus bertambah. Di Jakarta, misalnya, tahun 1980, prevalensi diabetes sebesar 2,8 persen dan pada 2005 menjadi 12,1 persen.
Salah satu kendala penanganan diabetes adalah pasien tidak mencari informasi yang benar dan mencoba mengobati sendiri. Pengidap, misalnya, beranggapan, mengonsumsi yang pahit-pahit, seperti brotowali, pare, atau buah mengkudu, akan melawan diabetes.
Sering kali setelah mengonsumsi bahan-bahan itu pengidap lalu tidak melakukan kontrol lagi terhadap penyakitnya. Persoalan lain ialah kepatuhan pengidap yang rendah. Setelah tidak ada gejala kemudian pola hidup pengidap kembali buruk. (INE)
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.02.06.03484463
”Pasien cuci darah terbanyak biasanya pengidap diabetes dan kemudian diikuti darah tinggi,” ujar Dante Saksono Harbuwono, spesialis penyakit dalam dari Divisi Metabolik dan Endokrin Universitas Indonesia dalam acara ajang wicara tentang diabetes pada Women Health Expo, Jumat (5/2).
Sekadar gambaran, pada studi di Amerika, dari 100 persen pasien cuci darah sekitar 43 persen di antaranya merupakan pengidap diabetes, 28 persen pengidap darah tinggi, dan selebihnya karena penyakit lain.
Penyakit kronis
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang timbul akibat kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah tinggi itu disebabkan
ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin atau penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin.
Gula darah dapat meningkat karena makanan, stres, sakit, dan obat-obatan tertentu.
Dante mengatakan, apabila gula darah tidak terkontrol, dapat terjadi komplikasi. Komplikasi berhubungan dengan perubahan metabolik. Di ginjal, misalnya, terjadi gangguan atau perubahan pada sirkulasi serta fungsi penyaringan.
Di dalam ginjal terdapat jutaan pembuluh darah kecil yang berfungsi sebagai penyaring guna mengeluarkan produk sisa dari darah. Kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal menyaring terlalu banyak darah.
Setelah beberapa tahun, sistem penyaring akan bocor sehingga protein keluar di urine. Kerja ginjal yang berat tersebut menyebabkan ginjal kehilangan kemampuan menyaring darah sehingga terjadi gagal ginjal. Kontrol terhadap gula darah dan tekanan darah akan memperkecil kemungkinan kerusakan ginjal.
”Tekanan darah juga harus dijaga agar tidak tinggi karena ikut berpengaruh terhadap fungsi juga,” ujarnya. Cara menjaga kadar gula darah dan tekanan darah, antara lain, yaitu dengan diet yang tepat, olahraga teratur, dan konsumsi obat jika diperlukan.
Timbunan lemak
Komplikasi lainnya ialah gangguan terhadap jantung. Sekitar 75-80 persen kematian pada diabetes karena kelainan jantung dan pembuluh darah. Hal ini karena timbulnya timbunan lemak di pembuluh darah sehingga aliran darah terhambat. Jika itu terjadi di pembuluh darah jantung, dapat menimbulkan serangan jantung.
Selain itu, komplikasi juga dapat menimpa pembuluh darah lain di mata (kebutaan), kelamin, kaki, dan otak.
Faktor pencetus diabetes melitus, antara lain, adalah kurang gerak, makan berlebihan, kehamilan, dan kekurangan produksi hormon insulin. Diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi kadar gula darah dapat dikendalikan sehingga berbagai komplikasi dapat dicegah.
Dante mengatakan, masalah diabetes tipe II semakin serius. Jumlah pengidap terus bertambah. Di Jakarta, misalnya, tahun 1980, prevalensi diabetes sebesar 2,8 persen dan pada 2005 menjadi 12,1 persen.
Salah satu kendala penanganan diabetes adalah pasien tidak mencari informasi yang benar dan mencoba mengobati sendiri. Pengidap, misalnya, beranggapan, mengonsumsi yang pahit-pahit, seperti brotowali, pare, atau buah mengkudu, akan melawan diabetes.
Sering kali setelah mengonsumsi bahan-bahan itu pengidap lalu tidak melakukan kontrol lagi terhadap penyakitnya. Persoalan lain ialah kepatuhan pengidap yang rendah. Setelah tidak ada gejala kemudian pola hidup pengidap kembali buruk. (INE)
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.02.06.03484463
Awasi Komplikasi Diabetes!
JAKARTA, KOMPAS.com - Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada penderita diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi berhubungan dengan perubahan-perubahan metabolik.
"Salah satu kondisi buruk dan mahal ialah gagal ginjal yang menyebabkan penderita terpaksa menjalani cuci darah. Pasien cuci darah terbanyak biasanya penderita diabetes dan kemudian diikuti darah tinggi," ujar Saksono Harbuwono Spesialis Penyakit Dalam dari Divisi Metabolik dan Endokrin Universitas Indonesia dalam acara talkshow tentang diabetes pada Women Health Expo, Jumat (5/2/2010).
Sekadar gambaran, studi di Amerika, dari 100 persen pasien cuci darah, sekitar 43 persen diantaranya merupakan penderita diabetes, 28 persen penderita darah tinggi, dan selebihnya karena penyakit lain.
Komplikasi lainnya ialah gangguan terhadap jantung. Sekitar 75-80 persen kematian pada diabetes karena kelainan jantung dan pembuluh darah. Hal ini disebabkan karena timbulnya timbunan lemak di pembuluh darah sehingga aliran darah terhambat. Jika itu terjadi di pembuluh darah jantung, dapat timbul serangan jantung. Selain itu, komplikasi dapat menimpa pembuluh darah lain di mata (kebutaan), kelamin, kaki, dan otak.
Tentang Diabetes
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang timbul akibat kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah tinggi itu disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin atau penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Gula darah dapat meningkat karena makanan, stres, sakit, dan abat-obatan tertentu.
Faktor pencetus diabetes melitus antara lain kurang gerak, makan berlebihan, kehamilan dan kekurangan produksi hormon insulin. Diabetes tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula darah dapat dikendalikan sehingga berbagai komplikasi dapat dicegah. Kunci penanganan diabetes ialah menjaga kadar gula darah. Cara menjaga kadar gula darah dan tekanan darah antara lain diet yang tepat, olah raga teratur, dan konsumsi obat jika diperlukan.
Dante mengatakan, diabetes tipe II semakin menjadi masalah serius. Jumlah penderitanya juga terus bertambah. Di Jakarta misalnya, pada tahun 1980 prevalensi diabetes sebesar 2,8 persen dan di tahun 2005 menjadi 12,1 persen.
Penulis: KOMPAS Indira Permanasari S Editor: Edj
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.02.05.21370524
"Salah satu kondisi buruk dan mahal ialah gagal ginjal yang menyebabkan penderita terpaksa menjalani cuci darah. Pasien cuci darah terbanyak biasanya penderita diabetes dan kemudian diikuti darah tinggi," ujar Saksono Harbuwono Spesialis Penyakit Dalam dari Divisi Metabolik dan Endokrin Universitas Indonesia dalam acara talkshow tentang diabetes pada Women Health Expo, Jumat (5/2/2010).
Sekadar gambaran, studi di Amerika, dari 100 persen pasien cuci darah, sekitar 43 persen diantaranya merupakan penderita diabetes, 28 persen penderita darah tinggi, dan selebihnya karena penyakit lain.
Komplikasi lainnya ialah gangguan terhadap jantung. Sekitar 75-80 persen kematian pada diabetes karena kelainan jantung dan pembuluh darah. Hal ini disebabkan karena timbulnya timbunan lemak di pembuluh darah sehingga aliran darah terhambat. Jika itu terjadi di pembuluh darah jantung, dapat timbul serangan jantung. Selain itu, komplikasi dapat menimpa pembuluh darah lain di mata (kebutaan), kelamin, kaki, dan otak.
Tentang Diabetes
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang timbul akibat kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah tinggi itu disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin atau penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Gula darah dapat meningkat karena makanan, stres, sakit, dan abat-obatan tertentu.
Faktor pencetus diabetes melitus antara lain kurang gerak, makan berlebihan, kehamilan dan kekurangan produksi hormon insulin. Diabetes tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula darah dapat dikendalikan sehingga berbagai komplikasi dapat dicegah. Kunci penanganan diabetes ialah menjaga kadar gula darah. Cara menjaga kadar gula darah dan tekanan darah antara lain diet yang tepat, olah raga teratur, dan konsumsi obat jika diperlukan.
Dante mengatakan, diabetes tipe II semakin menjadi masalah serius. Jumlah penderitanya juga terus bertambah. Di Jakarta misalnya, pada tahun 1980 prevalensi diabetes sebesar 2,8 persen dan di tahun 2005 menjadi 12,1 persen.
Penulis: KOMPAS Indira Permanasari S Editor: Edj
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.02.05.21370524
Apakah Saya Berisiko Diabetes?
KOMPAS.com — Indonesia menempati urutan keempat di dunia setelah Amerika Serikat, India, dan China dalam angka penderita diabetes. Diperkirakan sedikitnya 14 juta orang di negeri ini menderita diabetes dan tiap tahun jumlahnya terus meningkat.
Ada sejumlah faktor yang dianggap bisa meningkatkan risiko, yakni:
Glukosa puasa terganggu
Jika pemeriksaan gula darah (glukosa) menunjukkan Anda mengalami pradiabetes (gula darah berkisar 111-125 mg/dL), berarti Anda berisiko tinggi terkena diabetes.
Adanya riwayat keluarga
Seseorang berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 1 atau tipe 2 jika orangtua atau saudara laki-laki atau perempuannya menderita penyakit ini.
Kelebihan berat badan
Sebagian besar penderita diabetes tipe 2 memiliki kelebihan berat badan. Semakin banyak jaringan lemak, semakin resisten otot dan sel jaringan terhadap insulin, terutama jika kelebihan lemak berada di sekitar perut.
Kurang beraktivitas
Semakin kurang aktif, makin besar risiko Anda terkena diabetes.
Usia
Risiko terkena diabetes tipe 2 bertambah seiring dengan meningkatnya usia.
Riwayat diabetes gestasional
Lebih dari separuh wanita yang mengalami diabetes gestasional (diabetes pada kehamilan) kelak akan terkena diabetes tipe 2 dalam hidupnya. Wanita yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4,5 kg juga berisiko lebih tinggi.
Sindrom ovarium polikistik
Sindrom ovarium polikistik adalah bentuk umum akibat ketidakseimbangan hormon pada wanita. Sindrom ini terkait kuat dengan risiko diabetes tipe 2. Banyak wanita yang menderita sindrom ini memiliki kadar insulin darah yang tinggi dan kurang peka terhadap efek insulin dibandingkan orang lain.
Hipertensi atau lemak darah yang abnormal
Karena orang yang memiliki tekanan darah tinggi dan kadar lemak darah (lipid) abnormal berisiko terkena diabetes, semua pengidap kedua kondisi itu harus melakukan pemeriksaan diabetes.
Penulis: AN Editor: acandra Sumber : Mayo Clinic
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.01.28.10271141
Ada sejumlah faktor yang dianggap bisa meningkatkan risiko, yakni:
Glukosa puasa terganggu
Jika pemeriksaan gula darah (glukosa) menunjukkan Anda mengalami pradiabetes (gula darah berkisar 111-125 mg/dL), berarti Anda berisiko tinggi terkena diabetes.
Adanya riwayat keluarga
Seseorang berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 1 atau tipe 2 jika orangtua atau saudara laki-laki atau perempuannya menderita penyakit ini.
Kelebihan berat badan
Sebagian besar penderita diabetes tipe 2 memiliki kelebihan berat badan. Semakin banyak jaringan lemak, semakin resisten otot dan sel jaringan terhadap insulin, terutama jika kelebihan lemak berada di sekitar perut.
Kurang beraktivitas
Semakin kurang aktif, makin besar risiko Anda terkena diabetes.
Usia
Risiko terkena diabetes tipe 2 bertambah seiring dengan meningkatnya usia.
Riwayat diabetes gestasional
Lebih dari separuh wanita yang mengalami diabetes gestasional (diabetes pada kehamilan) kelak akan terkena diabetes tipe 2 dalam hidupnya. Wanita yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4,5 kg juga berisiko lebih tinggi.
Sindrom ovarium polikistik
Sindrom ovarium polikistik adalah bentuk umum akibat ketidakseimbangan hormon pada wanita. Sindrom ini terkait kuat dengan risiko diabetes tipe 2. Banyak wanita yang menderita sindrom ini memiliki kadar insulin darah yang tinggi dan kurang peka terhadap efek insulin dibandingkan orang lain.
Hipertensi atau lemak darah yang abnormal
Karena orang yang memiliki tekanan darah tinggi dan kadar lemak darah (lipid) abnormal berisiko terkena diabetes, semua pengidap kedua kondisi itu harus melakukan pemeriksaan diabetes.
Penulis: AN Editor: acandra Sumber : Mayo Clinic
http://m.kompas.com/news/read/data/2010.01.28.10271141
Agar Diabetesi Tidak Diamputasi
KOMPAS.com — Salah satu hal yang dikhawatirkan terjadi pada orang dengan diabetes (diabetesi) adalah jika terjadi luka yang membusuk (gangren), lalu harus diamputasi. Secara medis diketahui, luka membusuk itu akan terus merembet ke bagian tubuh lain. Satu-satunya jalan untuk menghentikannya adalah dengan memotong bagian busuk itu.
Bagaimana caranya agar terhindar dari kejadian mengerikan itu? Ikuti saran berikut ini:
- Jaga gula darah tetap normal dengan cara-cara sesuai yang diajarkan dokter, yakni mengontrol makan, berolahraga, dan minum obat.
- Jaga berat badan ideal. Terlalu gemuk akan meningkatkan risiko lipatan-lipatan tubuh lembab, menjadi sarang kuman, dan mengalami lecet akibat gesekan.
- Hindari segala macam kemungkinan yang dapat menyebabkan tubuh mengalami luka. Perlu diingat, pada diabetesi, luka akan membawa risiko sulit sembuh dan membusuk.
- Hentikan kebiasaan berolahraga atau joging tanpa alas kaki karena akan meningkatkan risiko kaki mengalami perlukaan. Perlu diingat, bagian yang jauh dari jantung memiliki kemungkinan kebas karena aliran darah tidak cukup. Akibatnya, jika kaki tertusuk pasir, duri, paku, dan sebagainya, tidak akan terasa.
- Sebelum menggunakan sepatu, selalu pastikan bahwa di dalam sepatu benar-benar bersih dan aman, tidak terselip pasir atau sesuatu yang dapat menimbulkan luka.
- Perhatikan cara yang benar saat memotong kuku, baik kuku tangan, maupun kuku kaki supaya menghindari kemungkinan tertusuk.
- Jika terjadi perlukaan, segeralah berkonsultasi ke dokter ahli agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber : Tabloid Gaya Hidup Sehat
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.06.18.0918092
Bagaimana caranya agar terhindar dari kejadian mengerikan itu? Ikuti saran berikut ini:
- Jaga gula darah tetap normal dengan cara-cara sesuai yang diajarkan dokter, yakni mengontrol makan, berolahraga, dan minum obat.
- Jaga berat badan ideal. Terlalu gemuk akan meningkatkan risiko lipatan-lipatan tubuh lembab, menjadi sarang kuman, dan mengalami lecet akibat gesekan.
- Hindari segala macam kemungkinan yang dapat menyebabkan tubuh mengalami luka. Perlu diingat, pada diabetesi, luka akan membawa risiko sulit sembuh dan membusuk.
- Hentikan kebiasaan berolahraga atau joging tanpa alas kaki karena akan meningkatkan risiko kaki mengalami perlukaan. Perlu diingat, bagian yang jauh dari jantung memiliki kemungkinan kebas karena aliran darah tidak cukup. Akibatnya, jika kaki tertusuk pasir, duri, paku, dan sebagainya, tidak akan terasa.
- Sebelum menggunakan sepatu, selalu pastikan bahwa di dalam sepatu benar-benar bersih dan aman, tidak terselip pasir atau sesuatu yang dapat menimbulkan luka.
- Perhatikan cara yang benar saat memotong kuku, baik kuku tangan, maupun kuku kaki supaya menghindari kemungkinan tertusuk.
- Jika terjadi perlukaan, segeralah berkonsultasi ke dokter ahli agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber : Tabloid Gaya Hidup Sehat
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.06.18.0918092
650.000 Anak Mengidap Diabetes
SURABAYA, KOMPAS.com - Sekitar 650.000 anak Indonesia mengidap diabetes mellitus tipe 2. Gaya hidup tidak sehat dan tidak seimbang memicu peningkatan jumlah diabetes mellitus di Indonesia.
Ketua Pusat Diabetes dan Nutrisi (PDN) RSU Dr Soetomo Surabaya Askandar Tjokroprawiro mengatakan, Departemen Kesehatan mencatat sedikitnya 13 juta penduduk Indonesia mengidap diabetes mellitus (DM). Lima persen di antaranya atau sekitar 650.000 orang masih anak-anak, yang umumnya mengidap DM tipe 2. ”DM tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat sehingga menyebabkan resistensi insulin,” jelas Askandar, Selasa (3/11).
Saat ini, DM tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak ditemukan. ”Jika dulu DM tipe 2 dihubungkan dengan usia lanjut, sekarang dapat menyerang sejak usia anak-anak, remaja, dan usia dewasa. Anak-anak sekarang yang banyak makan makanan tidak sehat dan kurang bergerak rawan mengidap DM tipe 2,” tuturnya.
Orangtua harus memerhatikan kebiasaan makan dan aktivitas fisik anaknya di rumah. Selain itu, orangtua juga harus memerhatikan perkembangan berat badan anaknya. Anak yang terindikasi menderita DM biasanya sering cepat lapar dan haus, buang air kecil banyak, dan berat badannya tidak pernah naik. ”Kalau melihat gejala-gejala itu harus hati-hati. Coba ajak anak untuk memeriksa kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang normal pada anak sama dengan kadar gula yang normal bagi orang dewasa, yakni berkisar 100-140 mg/dl,” Askandar menjelaskan.
Peneliti pada PDN, Agung Pranoto, mengatakan, peningkatan jumlah pengidap DM cukup tinggi. Secara nasional, rata-rata pengidap naik 5,7 persen. Namun, di beberapa kota besar seperti Jakarta, peningkatan jumlah pengidap bisa mencapai 12 persen per tahun. ”Kondisi ini memprihatinkan karena angka kematian akibat diabetes cukup tinggi. Di seluruh dunia, rata-rata enam orang meninggal setiap menit akibat komplikasi diabetes,” kata Agung.
Bahkan, ada kemungkinan jumlah penderita DM di Indonesia lebih banyak dari yang terdata di Departemen Kesehatan.
Askandar juga mengungkapkan, pengidap DM rawan terkena osteoporosis. Kadar gula yang tinggi pada darah memacu hormon yang mengurangi tingkat kepadatan tulang. Jika dibiarkan, penderita DM akhirnya akan terkena osteoporosis dan mudah patah tulang. (RAZ)
Editor: tof Sumber : Kompas Cetak
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.11.04.06021036
Ketua Pusat Diabetes dan Nutrisi (PDN) RSU Dr Soetomo Surabaya Askandar Tjokroprawiro mengatakan, Departemen Kesehatan mencatat sedikitnya 13 juta penduduk Indonesia mengidap diabetes mellitus (DM). Lima persen di antaranya atau sekitar 650.000 orang masih anak-anak, yang umumnya mengidap DM tipe 2. ”DM tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat sehingga menyebabkan resistensi insulin,” jelas Askandar, Selasa (3/11).
Saat ini, DM tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak ditemukan. ”Jika dulu DM tipe 2 dihubungkan dengan usia lanjut, sekarang dapat menyerang sejak usia anak-anak, remaja, dan usia dewasa. Anak-anak sekarang yang banyak makan makanan tidak sehat dan kurang bergerak rawan mengidap DM tipe 2,” tuturnya.
Orangtua harus memerhatikan kebiasaan makan dan aktivitas fisik anaknya di rumah. Selain itu, orangtua juga harus memerhatikan perkembangan berat badan anaknya. Anak yang terindikasi menderita DM biasanya sering cepat lapar dan haus, buang air kecil banyak, dan berat badannya tidak pernah naik. ”Kalau melihat gejala-gejala itu harus hati-hati. Coba ajak anak untuk memeriksa kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang normal pada anak sama dengan kadar gula yang normal bagi orang dewasa, yakni berkisar 100-140 mg/dl,” Askandar menjelaskan.
Peneliti pada PDN, Agung Pranoto, mengatakan, peningkatan jumlah pengidap DM cukup tinggi. Secara nasional, rata-rata pengidap naik 5,7 persen. Namun, di beberapa kota besar seperti Jakarta, peningkatan jumlah pengidap bisa mencapai 12 persen per tahun. ”Kondisi ini memprihatinkan karena angka kematian akibat diabetes cukup tinggi. Di seluruh dunia, rata-rata enam orang meninggal setiap menit akibat komplikasi diabetes,” kata Agung.
Bahkan, ada kemungkinan jumlah penderita DM di Indonesia lebih banyak dari yang terdata di Departemen Kesehatan.
Askandar juga mengungkapkan, pengidap DM rawan terkena osteoporosis. Kadar gula yang tinggi pada darah memacu hormon yang mengurangi tingkat kepadatan tulang. Jika dibiarkan, penderita DM akhirnya akan terkena osteoporosis dan mudah patah tulang. (RAZ)
Editor: tof Sumber : Kompas Cetak
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.11.04.06021036
10 Kebiasaan Kecil Pemicu Diabetes
Dalam hidup ini berlaku hukum "tabungan". Apa yang kita lakukan menjadi tabungan di masa mendatang. Apa yang kita tabung sedikit demi sedikit akan terasa hasilnya bertahun-tahun kemudian. Begitu pun dengan penyakit. Mulai dari segelas minuman favorit hingga suka menonton TV hingga larut. Siapa nyana kalau itu bisa meningkatkan risiko diabetes?
1. Teh manis
Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.
Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.
2. Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.
3. Suka ngemil
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
Pengganti: Buah potong segar.
4. Kurang tidur.
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.
Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.
5. Malas beraktivitas fisik
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. "Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda," kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat.
Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
Solusi: Bersepeda ke kantor.
6. Sering stres
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat.
7. Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.
Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.
8. Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun.
9. Takut kulit jadi hitam
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum "berjemur" di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.
10. Keranjingan soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses' Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Pengganti: Jus dingin tanpa gula.*
Sumber : Prevention
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.02.26.16105884
1. Teh manis
Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.
Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.
2. Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.
3. Suka ngemil
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
Pengganti: Buah potong segar.
4. Kurang tidur.
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.
Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.
5. Malas beraktivitas fisik
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. "Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda," kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat.
Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
Solusi: Bersepeda ke kantor.
6. Sering stres
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat.
7. Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.
Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.
8. Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun.
9. Takut kulit jadi hitam
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum "berjemur" di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.
10. Keranjingan soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses' Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Pengganti: Jus dingin tanpa gula.*
Sumber : Prevention
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.02.26.16105884