Abu Zubair meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yang tepat diberikan dengan izin Allah, penyakit itu akan sembuh".

(HR. Muslim, Ahmad dan Hakim).

Selasa, 22 Desember 2009

Bahaya Tetanus dan Cara Pencegahannya

Penulis : Ikarowina Tarigan
JANGAN sepelekan luka kecil di tubuh Anda, terutama di bagian kaki atau tangan yang mudah terkena kotoran seperti debu atau tanah. Luka kecil ini bisa menjadi pemicu tetanus, penyakit yang sudah jarang terjadi tapi cukup mematikan. Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri ini akan memproduksi racun yang menyebabkan kejang otot kronis. Tetanus ini sangat berbahaya tapi mudah diatasi jika Anda teliti dan bertindak cepat.

Penyebab tetanus

Bakteri penyebab tetanus biasanya hidup di kotoran dan tanah, khususnya di area yang terdapat banyak kotoran hewan seperti di peternakan. Bakteri tetanus biasanya masuk ke dalam tubuh melalui luka atau potongan yang ada di tubuh. Bakteri ini tumbuh lebih cepat di area yang kekurangan oksigen. Jadi, semakin dalam dan semakin sempit lukanya, akan semakin sedikit oksigen yang berada di sekitarnya, dan kemungkinan terjadinya tetanus semakin besar. Sebagai contoh, bakteri bisa masuk ke dalam luka dari jarum akupuntur yang kotor. Semakin kotor lukanya, semakin tinggi risiko terjadinya tetanus. Tapi, tetanus juga bisa tumbuh di luka yang bersih.

Apa gejala tetanus?

Gejala tetanus akan muncul secara perlahan dan semakin memburuk seiring dengan waktu. Gejala-gejalanya bisa muncul setelah beberapa hari bahkan setelah beberapa bulan setelah mengalami luka. Pada sebagian besar kasus, gejala tetanus muncul dalam waktu 14 hari.

Gejala tetanus bisa ditandai dengan sakit kepala dan kesulitan membuka mulut. Selain itu, mungkin Anda sulit menelan, leher, punggung atau bahu jagi kaku. Tetanus bisa mematikan kalau racun sudah menyebar. Tetanus ini bisa menimbulkan masalah tekanan darah dan detak jantung. Bisa juga menimbulkan rasa sakit kronis pada otot-otot yang mengejang di leher, lengan, kaki, serta perut Anda. Jika kejang berlangsung terus-menerus dan semakin memburuk, hal ini bisa mematahkan tulang termasuk tulang punggung.

Cara mendiagnosa tetanus

Tidak ada tes laboratorium khusus untuk memeriksa tetanus. Seorang dokter biasanya hanya mendiagnosa tetanus setelah bertanya mengenai gejala-gejala, kesehatan Anda sebelumnya serta olahraga fisik yang Anda lakukan. Karena masalah-masalah lain juga bisa menyebabkan kejang otot seperti tetanus, maka dokter akan memeriksa untuk memastikan gejala-gejala Anda tidak disebabkan oleh yang lain. Dokter mungkin menganjurkan melakukan tes darah untuk memeriksa pernapasan Anda.

Cara menangani

Jika benar terinfeksi tetanus, Anda akan dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan obat dan cairan yang bisa mengontrol otot-otot yang kaku dan rasa sakit. Dokter akan membersihkan luka Anda dari bakteri. Perawatnnya biasanya meliputi:

Antibiotik. Jenis obat ini berfungsi untuk membunuh bakteri.

Tetanus immune globulin (TIG). Ini merupakan sejenis protein yang akan membantu sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan bakteri. TIG akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh saat tubuh melawan infeksi.

Obat-obatan untuk mengurangi kekakuan otot.

Imunisasi tetanus.

Cara pencegahan

Karena infeksi tetanus seringkali berakibat fatal, maka tindakan pencegahan merupakan hal terpenting untuk dilakukan. Pencegahan bisa dilakukan dengan dua cara utama, imunisasi dan penanganan luka.

Ada dua jenis imunisasi untuk setiap penyakit, aktif dan pasif. Disebut imunisasi aktif saat vaksin diberikan kepada orang sehingga sistem kekebalan tubuh bisa membuat antibodi untuk membunuh kuman penginfeksi. Sebagian besar ahli, seperti yang dikutip situs webmd, menganjurkan untuk melakukan imunisasi Td (tetanus dan diphtheria) setiap 10 tahun sekali. Sedangkan, mereka yng belum pernah menerima vaksin imunisasi sebaiknya mendapatkan 3 seri imunisasi setiap 7 bulan. Ada juga bukti yang menunjukkan kalau imunisasi tetanus efektif lebih dari 10 tahun. Beberapa ahli mengatakan kalau imunisasi pertama saat sekolah menengah atas dan imunisasi kedua di usia 60 bisa melindungi dari serangan tetanus seumur hidup.

Saat luka, bahkan goresan sekecil apapun, sepanjang merusak kulit, mempunyai kemungkinan mengalami tetanus. Sebagain besar dokter menyarankan langkah berikut:

Jika lukanya bersih dan Anda belum menerima imunisasi tetanus selama 10 tahun terakhir, Anda direkomendasikan untuk melakukan imunisasi.

Jika lukanya kotor atau cenderung mengalami tetanus, dokter menyarankan Anda untuk melakukan imunisasi jika Anda belum melakukan imunisasi selama 5 tahun terakhir.

Luka yang cenderung mengalami tetanus adalah luka yang dalam dan terkontaminasi dengan kotoran atau tanah. Jika tidak yakin kapan terakhir kali Anda menerima imunisasi, lebih baik memilih cara aman dengan melakukan
imunisasi.

Jika Anda belum pernah menerima imunisasi saat anak-anak dan mengalami luka terbuka, dokter mungkin akan memberikan vaksin saat perawatan pertama luka. Anda harus kembali memeriksakan diri ke dokter 4 minggu kemudian dan 6 bulan kedepannya untuk melengkapi vaksin pertama Anda.

Hal kedua yang sangat penting untuk dilakukan adalah membersihkan luka secara menyeluruh. Bersihkan luka dengan air bersih dan sabun, cobalah mengeluarkan semua partikel dan kotoran dari luka. Hal ini tidak hanya akan mencegah tetanus tetapi juga mencegah infeksi bakteri lainnya.
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/05/05/1164/2/Bahaya_Tetanus_dan_Cara_Pencegahannya

0 komentar:

Jual Rumah Kontrakan 2 Pintu

Jual Rumah Kontrakan 2 Pintu
Jl. Gang Biyuk, Bambu Kuning Raya. Akses Strategis = Jalan Raya Pramuka Narogong, Rawalumbu Bekasi, Bebas Banjir, Tanpa Perantara = Ibu Anni 021-95-08-20-42 *.(Klik Gambar untuk Keterangan Lanjut)

http://www.jannah.org/qurantrans/

http://www.jannah.org/qurantrans/

DISCLAIMER

The content of this Website is not influenced by sponsors. The site is designed primarily for use by qualified physicians and other medical professionals. The information contained herein should NOT be used as a substitute for the advice of an appropriately qualified and licensed physician or other health care provider. The information provided here is for educational and informational purposes only. In no way should it be considered as offering medical advice. Please check with a physician if you suspect you are ill.