Abu Zubair meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yang tepat diberikan dengan izin Allah, penyakit itu akan sembuh".

(HR. Muslim, Ahmad dan Hakim).

Sabtu, 02 Januari 2010

Kurangi Asupan Garam, Cegah Hipertensi

JAKARTA, RABU- Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gangguan ginjal, merusak kerja mata, menimbulkan kelainan atau gangguan kerja otak, sehingga dapat menghambat pemanfaatan kemampuan intelijensia secara optimal. Padahal, hipertensi sebenarnya bisa dicegah jika faktor risikonya dapat dikendalikan dengan memodifikasi gaya hidup.

“Salah satu cara mencegah hipertensi adalah mengurangi asupan garam,” kata ahli jantung dr A Sari S Mumpuni SpJP dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, dalam seminar sehari bertema “Pengendalian Hipertensi Berhubungan dengan Stres dan Intelijensia untuk Hidup Meningkatkan Produktivitas”, Rabu (2/7), di Gedung Serbaguna Departemen Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan.

Selain mengurangi asupan garam, pencegahan hipertensi juga bisa dilakukan dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran, menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan. “Kegemukan atau obesitas juga meningkatkan risiko terkena serangan hipertensi. Karena itu, jaga berat badan seimbang, sebaiknya disertai berolah raga secara rutin dan menjaga asupan makanan bergizi seimbang,” ujarnya menambahkan.

Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, data pola penyebab kematian umum di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah dianggap sebagai penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Gangguan jantung dan pembuluh darah sering berawal dari hipertensi. “Tekanan darah tinggi bisa dicegah jika faktor risikonya dikendalikan dengan mendorong kemandirian rakyat untuk hidup sehat,” kata Sekretaris Jenderal Depkes Sjafii Ahmad.

“Deteksi dini bagi mereka yang belum teridentifikasi dan kepatuhan minum obat bagi yang sudah terkena hipertensi adalah kunci pengendalian hipertensi,” kata Sjafii menambahkan. Agar anggota masyarakat dapat menjaga diri dari hipertensi, faktor risiko perlu dikendalikan. Salah satunya, dengan mengendalikan stres yang berdampak besar pada penurunan tekanan darah.

Dari pemeriksaan kesehatan terhadap 500 pegawai Depkes, terdeteksi bahwa 99 orang menderita hipertensi. Prevalensinya di Indonesia diperkirakan mencapai 17-21 persen dari populasi, dan kebanyakan tidak terdeteksi karena manusia dapat mengalami gangguan hipertensi tanpa merasakan gangguan atau gejalanya. Menurut Badan Kesehatan Dunia, dari 50 persen penderita hipertensi yang terdeteksi, hanya 25 persen yang mendapat pengobatan, dan Cuma 12,5 persen dapat diobati dengan baik.

Sari menjelaskan, sekitar 90 persen atau lebih penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya. Jadi, hipertensi merupakan penyakit primer. Sedangkan sisanya 10 persen atau kurang adalah penderita hipertensi yang disebabkan penyakit lain seperti penyakit ginjal dan beberapa gangguan kelenjar endokrin tubuh. Keadaan ini disebut hipertensi sekunder. “Menurut Joint National Committee on Hypertension (JNC0, normalnya, tekanan darah sistolik kurang dari 120 mm Hg dan diastolik kurang dari 80 mm Hg,” ujarnya menegaskan.

EVY
http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/02/18495162/kurangi.asupan.garam.untuk.cegah.hipertensi

0 komentar:

Jual Rumah Kontrakan 2 Pintu

Jual Rumah Kontrakan 2 Pintu
Jl. Gang Biyuk, Bambu Kuning Raya. Akses Strategis = Jalan Raya Pramuka Narogong, Rawalumbu Bekasi, Bebas Banjir, Tanpa Perantara = Ibu Anni 021-95-08-20-42 *.(Klik Gambar untuk Keterangan Lanjut)

http://www.jannah.org/qurantrans/

http://www.jannah.org/qurantrans/

DISCLAIMER

The content of this Website is not influenced by sponsors. The site is designed primarily for use by qualified physicians and other medical professionals. The information contained herein should NOT be used as a substitute for the advice of an appropriately qualified and licensed physician or other health care provider. The information provided here is for educational and informational purposes only. In no way should it be considered as offering medical advice. Please check with a physician if you suspect you are ill.