JAKARTA, RABU- Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gangguan ginjal, merusak kerja mata, menimbulkan kelainan atau gangguan kerja otak, sehingga dapat menghambat pemanfaatan kemampuan intelijensia secara optimal. Padahal, hipertensi sebenarnya bisa dicegah jika faktor risikonya dapat dikendalikan dengan memodifikasi gaya hidup.
“Salah satu cara mencegah hipertensi adalah mengurangi asupan garam,” kata ahli jantung dr A Sari S Mumpuni SpJP dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, dalam seminar sehari bertema “Pengendalian Hipertensi Berhubungan dengan Stres dan Intelijensia untuk Hidup Meningkatkan Produktivitas”, Rabu (2/7), di Gedung Serbaguna Departemen Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain mengurangi asupan garam, pencegahan hipertensi juga bisa dilakukan dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran, menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan. “Kegemukan atau obesitas juga meningkatkan risiko terkena serangan hipertensi. Karena itu, jaga berat badan seimbang, sebaiknya disertai berolah raga secara rutin dan menjaga asupan makanan bergizi seimbang,” ujarnya menambahkan.
Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, data pola penyebab kematian umum di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah dianggap sebagai penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Gangguan jantung dan pembuluh darah sering berawal dari hipertensi. “Tekanan darah tinggi bisa dicegah jika faktor risikonya dikendalikan dengan mendorong kemandirian rakyat untuk hidup sehat,” kata Sekretaris Jenderal Depkes Sjafii Ahmad.
“Deteksi dini bagi mereka yang belum teridentifikasi dan kepatuhan minum obat bagi yang sudah terkena hipertensi adalah kunci pengendalian hipertensi,” kata Sjafii menambahkan. Agar anggota masyarakat dapat menjaga diri dari hipertensi, faktor risiko perlu dikendalikan. Salah satunya, dengan mengendalikan stres yang berdampak besar pada penurunan tekanan darah.
Dari pemeriksaan kesehatan terhadap 500 pegawai Depkes, terdeteksi bahwa 99 orang menderita hipertensi. Prevalensinya di Indonesia diperkirakan mencapai 17-21 persen dari populasi, dan kebanyakan tidak terdeteksi karena manusia dapat mengalami gangguan hipertensi tanpa merasakan gangguan atau gejalanya. Menurut Badan Kesehatan Dunia, dari 50 persen penderita hipertensi yang terdeteksi, hanya 25 persen yang mendapat pengobatan, dan Cuma 12,5 persen dapat diobati dengan baik.
Sari menjelaskan, sekitar 90 persen atau lebih penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya. Jadi, hipertensi merupakan penyakit primer. Sedangkan sisanya 10 persen atau kurang adalah penderita hipertensi yang disebabkan penyakit lain seperti penyakit ginjal dan beberapa gangguan kelenjar endokrin tubuh. Keadaan ini disebut hipertensi sekunder. “Menurut Joint National Committee on Hypertension (JNC0, normalnya, tekanan darah sistolik kurang dari 120 mm Hg dan diastolik kurang dari 80 mm Hg,” ujarnya menegaskan.
EVY
http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/02/18495162/kurangi.asupan.garam.untuk.cegah.hipertensi
Abu Zubair meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yang tepat diberikan dengan izin Allah, penyakit itu akan sembuh".
(HR. Muslim, Ahmad dan Hakim).
Sabtu, 02 Januari 2010
Kurangi Asupan Garam, Cegah Hipertensi
Diposting oleh FX di 21.11 0 komentar
Important ISLAMIC dates in 2010
Based on Ummul Qura Calendar System of Saudi Arabia
Maulid Nabi_________(12 Rabi' I 1431)___26 February 2010
Isra' Mi'raj________(27 Rajab 1431)_____9 July 2010
Ramadan starts______(1 Ramadan 1431)____11 August 2010
Idul Fitri__________(1 Shawwal 1431)____10 September 2010
Idul Adha___________(10 Dh-Hijja 1431)__16 November 2010
Islamic New Year____(1 Muharram 1432)___7 December 2010
Ashura______________(10 Muharram 1432)__16 December 2010
Based on Suggested Global Islamic Calendar (global crescent sighting possibility)
Ramadan starts______(1 Ramadan 1431)____11 August 2010
Idul Fitri__________(1 Shawwal 1431)____9 September 2010
Idul Adha___________(10 Dh-Hijja 1431)__16 November 2010
Islamic New Year____(1 Muharram 1432)___7 December 2010
Ashura______________(10 Muharram 1432)__16 December 2010
Diposting oleh FX di 11.34 0 komentar
Bahan Kultum
Manusia Khalifah di bumi
QS. Al-Baqarah (2) : 30
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)1 di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah2, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
1. Perkataan khalifah berarti penyambung, penghubung, dan yang diserahi untuk menyampaikan atau mengerjakan sesuatu. Khalifah disini ialah Nabi Adam a.s yang diserahi menyampaikan dan memberikan pimpinan kepada umat manusia.
2. Berperang sesamanya.
Manusia Diuji Allah SWT
QS. Al-An’aam (6) : 165
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu3. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
3. Perbedaan tingkatan dan kedudukan dalam masyarakat, bukanlah diadakan Allah untuk kesempatan yang satu menekan yang lain, hanyalah untuk memudahkan penyusunan masyarakat mencapai kebaikan dalam hidup bersama. Barangsiapa yang tidak sanggup melalui ujian ini, tentulah akan jatuh dan memperoleh hukuman yang setimpal.
QS. Al-Baqarah (2) :155
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar4,
4. Segala macam penderitaan itu adalah ujian (latihan) dalam kehidupan. Orang-orang atau umat yang berhati teguh (sabar), mereka dapat melalui latihan itu dengan sebaik-baiknya, mengatasi segala kesukaran, sehingga mereka menjadi besar dan kuat.
QS. Ali-‘Imraan (3) : 186
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.
QS. Muhammad (47) : 21
Ta`at dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.
QS. Al-Anbiyaa’(21) : 35
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati5. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
5. Bukan jiwa yang mati, melainkan kematian itu perpisahan antara jiwa dengan tubuh atau ruh telah meninggalkan jasadnya.
Manusia Ingin kepada benda
QS. Ali-‘Imraan (3) : 14
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Kewajiban Manusia
QS. An-Nisaa’ (4) : 1
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya6; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
6. Allah menerangkan bahwa Dia menjadikan manusia ini dari nafs yang satu. Perkataan nafs ini berarti jenis atau bangsa, yaitu bangsa manusia. Allah menjadikan kaum isteri itu dari bangsa manusia juga, dan dari perhubungan kedua jenis itu (laki-laki dan perempuan) berkembanglah manusia yang banyak ini, terdiri juga dari laki-laki dan perempuan. Ayat ini tidaklah menerangkan, bahwa Adam itu manusia yang pertama mendiami bumi ini, dan segenap manusia ini anak cucu Adam. Dan juga ayat ini tidak juga menerangkan, bahwa isteri Adam itu (Hawa) dijadikan dari tulang rusuknya yang sebelah kiri, diambil ketika Adam sedang tertidur. Beberapa ahli tafsir yang berpendapat begitu mengambil alasan, bahwa dalam ayat ini disebutkan Allah menjadikan manusia dari nafsin wahidah (diartikannya : satu diri, yakni Adam), dan isterinya dijadikan minha (diartikannya : dari diri yang satu itu, yaitu dari tulang rusuknya yang sebelah kiri). Kalau kita periksa ayat-ayat yang lain, kedapatan perkataan nafs (jama’nya anfus) dipakai untuk Rasul-rasul yang dikirim kepada bangsa-bangsa, dikatakan bahwa Rasul yang dikirim itu dari anfusikum, artinya dari bangsa kamu juga (manusia), dan tentu saja bukan berarti bahwa Rasul-rasul itu diambil dari tulang rusuk bangsa itu.
QS. An-Nisaa’ (4) : 36
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu7. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
7. Perintah berbuat kebaikan menurut ajaran Islam mempunyai lapangan yang luas, tidak terbatas dalam lingkungan orang-orang yang bertali darah atau yang seagama saja, melainkan juga kepada tetangga yang bukan kerabat, teman-teman dalam perjalanan, orang-orang musafir, yang tentu saja mereka terdiri dari berbagai bangsa dan bermacam-macam pula agamanya. Nyatalah bahwa agama Islam menghendaki perhubungan baik antara sesama umat manusia.
QS. Al-Israa’ (17) : 23
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
QS. Al-Israa’ (17) : 24
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
QS. Al-Israa’ (17) : 25
Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.
QS. Al-Israa’ (17) : 26
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya8, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros9.
8. Haknya yaitu menerima pertolongan dan bantuan dalam berbagai lapangan.
9. Mubazir artinya mengeluarkan uang dan harta dengan berlebihan, tiada pada tempatnya atau tiada menurut semestinya (boros).
QS. Al-Israa’ (17) : 27
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
QS. Al-Israa’ (17) : 28
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas10.
10. Apabila kita tidak sanggup memenuhi permintaan mereka, karena kita masih dalam kekurangan dan tengah mencari rezeki, tolaklah permintaan itu dengan perkataan yang manis, menjaga supaya hati mereka jangan tersinggung.
QS. Al-Israa’ (17) : 29
Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya11 karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
11. Terbelenggu ke leher (kuduk) artinya amat kikir. Terkembang seluas-luasnya berarti amat boros dan memberi melebihi dari ukuran yang patut.
QS. Al-Israa’ (17) : 30
Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
QS. Al-Israa’ (17) : 31
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar12.
12. Kebiasaan bangsa Arab di zaman jahiliah suka membunuh anak-anak perempuan yang baru dilahirkan, karena mereka sangat takut akan menjadi sengsara dan mendapat malu karena anak perempuan itu dikemudian hari. Membunuh anak itu adalah suatu dosa besar dan pelanggaran atas perikemanusiaan.
QS. Al-Israa’ (17) : 32
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk13.
13. Perzinaan itu suatu pelanggaran kesopanan, merusakkan keturunan, menyebarkan penyakit kotor, menimbulkan persengketaan dan sebagainya.
QS. Al-Israa’ (17) : 33
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar14. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan15.
14. Untuk keadilan (kebenaran) maksudnya ialah pembunuhan sebagai qisas yang dilakukan menurut hukum Islam.
15. Bantuan (pertolongan) menurut hukum dan keadilan.
QS. Al-Israa’ (17) : 34
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa`at) sampai ia dewasa16 dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya17.
16. Harta anak piatu itu hendaklah diuruskan dengan baik semasa dia masih kecil, dan diserahkan kepadanya setelah dewasa.
17. Perkataan ‘ahd berarti perjanjian dan juga peraturan Allah.
QS. Al-Israa’ (17) : 35
Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya18.
18. Memenuhi sukatan dan menimbang dengan neraca yang betul, perkataan ini mengenai hal lahir (barang benda) dan batin (pikiran, paham dan pertimbangan). Dengan itu barulah kehidupan dan penghidupan manusia mendapat bahagia.
QS. Al-Israa’ (17) : 36
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya19. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
19. Janganlah kita main turut-turutan saja atau bertaklid dengan membuta-tuli, melainkan bertindaklah dengan pengertian yang terang.
QS. Al-Israa’ (17) : 37
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.
QS. Al-Israa’ (17) : 38
Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.
QS. Al-Israa’ (17) : 39
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).
QS. Al-‘Ankabuut (29) : 8
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
QS. Ar-Ruum (30) : 38
Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan20. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung.
20. Hak kerabat, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan ialah memberikan bantuan sepenuhnya kepada mereka, dengan uang, harta benda, tenaga, pikiran, dsb.
QS. Luqman (31) : 33
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.
QS. Al-Ahqaaf (46) : 15
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo`a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni`mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
QS. Al-Ma’aarij (70) : 22
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
QS. Al-Ma’aarij (70) : 23
yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
QS. Al-Ma’aarij (70) : 24
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
QS. Al-Ma’aarij (70) : 25
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
QS. Al-Ma’aarij (70) : 26
dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
QS. Al-Ma’aarij (70) : 27
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
QS. Al-Ma’aarij (70) : 28
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
QS. Al-Ma’aarij (70) : 29
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
QS. Al-Ma’aarij (70) : 30
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
QS. Al-Ma’aarij (70) : 31
Barangsiapa mencari yang dibalik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
QS. Al-Ma’aarij (70) : 32
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
QS. Al-Ma’aarij (70) : 33
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.
QS. Al-Ma’aarij (70) : 34
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.
QS. Al-Ma’aarij (70) : 35
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan21.
21. Sifat-sifat yang disebutkan dalam ayat 22 sampai 34, itulah pokok-pokok kebahagiaan, kesenangan, dan kemuliaan di dunia dan di hari kemudian. Tetap mengerjakan sembahyang dengan sebaik-baiknya dan menurut waktunya, memberikan harta benda untuk menolong kaum yang sengsara dan keselamatan bersama, mempercayai hari pembalasan yang adil, menjaga kesucian diri dari perbuatan keji (perzinaan), memegang teguh kepercayaan dan tanggungjawab yang diterima, serta menepati janji, semuanya menjadi tangga bagi ketinggian pribadi seseorang. Dan dengan itu pula, dia dapat mengangkat derajat masyarakatnya.
Manusia Diciptakan dari tanah dan ditentukan waktunya
QS. Al-An’aam (6) : 2
Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya)22, kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).
22. Ajal artinya masa kehidupan seseorang manusia, dan ajal musamma (waktu yang ditetapkan) di sisi Allah ialah masa kebangunan dan keruntuhan bangsa-bangsa.
QS. Al-Hijr (15) : 26
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Manusia Kembali kepada Allah SWT
QS. Al-An’aam (6) : 60
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.
QS. Al-An’aam (6) : 72
Dan agar mendirikan sembahyang serta bertakwa kepada-Nya." Dan Dialah Tuhan Yang kepada-Nya-lah kamu akan dihimpunkan.
QS. Yunus (10) : 45
Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat saja di siang hari (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk.
QS. Yunus (10) : 46
Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari (siksa) yang Kami ancamkan kepada mereka, (tentulah kamu akan melihatnya) atau (jika) Kami wafatkan kamu (sebelum itu), maka kepada Kami jualah mereka kembali, dan Allah menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan.
Manusia Manganiaya diri sendiri
QS. Al-An’aam (6) : 123
Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya.
QS. Yunus (10) : 44
Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri23.
23. Manusia yang menolak pimpinan yang benar dan menempuh jalan yang salah, mereka itu merugikan dirinya sendiri.
Manusia Pertanggungjawaban dirinya sendiri
QS. Al-An’aam (6) : 164
Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan".
Manusia Kurang bersyukur atas pemberian
QS. Al-A’raaf (7) : 10
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur24.
24. Berterima kasih (bersyukur) artinya ialah mempergunakan pemberian Allah itu menurut semestinya di jalan kebaikan yang diridhoi Allah, serta menghargai Allah itu sebagai pemberi. Manusia itu biasanya melupakan jasa.
QS. Yaasiin (36) : 47
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari rezki yang diberikan Allah kepadamu", maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata".
QS. Al-Muddatstsir (74) : 15
kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.
QS. Al-Muddatstsir (74) : 16
Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al Qur'an).
QS. Al-Muddatstsir (74) : 17
Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan.
QS. Al-Muddatstsir (74) : 18
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya),
QS. Al-Muddatstsir (74) : 19
maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,
QS. Al-Muddatstsir (74) : 20
Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,
QS. Al-Muddatstsir (74) : 21
Kemudian dia memikirkan,
QS. Al-Muddatstsir (74) : 22
sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,
QS. Al-Muddatstsir (74) : 23
kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri,
QS. Al-Muddatstsir (74) : 24
lalu dia berkata: "(Al Qur'an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu)25,
25. Perkataan ini adalah dari Walid bin Mughirahm sesudah dia mendengar beberapa potong ayat Al-Qura’n yang dibacakan oleh Nabi, dan dia sangat takjub mendengarkannya. Sukar dia mencari perkataan yang dikiranya tepat untuk memburukkan nama Nabi Muhammad SAW, dikatakannya penyair, tukang tenung, orang gila, akhirnya dikatakannya sihir karena sangat luar biasa keadaannya.
QS. Al-Muddatstsir (74) : 25
ini tidak lain hanyalah perkataan manusia".
Manusia Diperdayakan syeitan
QS. Al-A’raaf (7) : 27
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya26 untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.
26. Hendaklah kita berhati-hati terhadap tipu daya syeitan, supaya syeitan itu jangan sampai dapat meninggalkan pakaian yang paling baik, yaitu pakaian taqwa, yang menghiasi jiwa dan budi manusia.
Manusia Mengetahui Allah SWT tetapi masih terpengaruh oleh kejahatan
QS. Al-A’raaf (7) : 172
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi"27. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
27. Turunan anak-anak Adam (manusia) ini telah mengadakan pengakuan dan menjadi saksi, bahwa Allah itu Tuhannya. Pengakuan ini dilakukan ketika mereka masih dalam alam arwah, sebelum mereka menjelma ke alam dunia ini. Menurut keterangan yang lain, pengakuan ini berarti : perasaan kemanusiaan yang murni. Dan dengan memperhatikan susunan alam yang teratur rapi, menjadi bukti bagi manusia, bahwa Tuhan itu ada, Esa dan Maha Kuasa. Inilah artinya pengakuan dan kesaksian anak-anak Adam tentang ketuhanan.
QS. Ar-Ruum (30) : 30
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
• Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan perikemanusiaan. Sebab itu, agama Islam dapat dijalankan oleh segenap manusia, dari berbagai bangsa, golongan, masa dan tempat.
QS. Fushshilat (41) : 53
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?
• Perjalanan riwayat dunia, peristiwa yang terjadi pada bangsa-bangsa, dan kemenangan Islam serta kaum Muslimin dalam perjuangan suci, semuanya itu membuktikan kebenaran ajaran Islam dan Al-Qur’an.
QS. Al-A’raaf (7) : 173
atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?28"
28. Alasan-alasan yang dikemukakan, misalnya mengatakan tiada ingat, tiada memperhatikan keterangan-keterangan Allah, atau karena mengikuti kebiasaan nenek moyang, semua itu tiadalah dapat membebaskan seseorang dari kesalahan yang diperbuatnya.
Manusia Hidup berkeluarga
QS. Al-A’raaf (7) : 189
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur"29.
29. Ayat ini menggambarkan sifat yang umum dari manusia, yaitu dikala menghadapi bahaya dan kesusahan, sangatlah dekatnya kepada Allah dan memohonkan keselamatan kepada-Nya semata-mata, sehingga lenyaplah dari hatinya segala kekuatan-kekuatan yang lain. Tetapi, setelah ia terlepas dari bahaya itu dan mendapat pemberian yang baik, dia kembali mempersekutukan Allah dengan kekuatan-kekuatan yang lain.
Manusia Merdeka berfikir
QS. Yunus (10) : 99
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya30?
30. Ayat ini menegaskan, bahwa keimanan itu tidak boleh dan tidak dapat dipaksakan kepada manusia.
Manusia Ingat akan Allah SWT dikala kesulitan, lupa dikala kelapangan
QS. Yunus (10) : 12
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdo`a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdo`a kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.
QS. Huud (11) : 9
Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.
QS. Huud (11) : 10
Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata: "Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku"; sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga,
QS. Huud (11) : 11
kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.
QS. An-Nahl (16) : 53
Dan apa saja ni`mat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.
QS. An-Nahl (16) : 54
Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu daripada kamu, tiba-tiba sebahagian daripada kamu mempersekutukan Tuhannya dengan (yang lain),
QS. An-Nahl (16) : 55
biarlah mereka mengingkari ni`mat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya)31.
31. Mereka akan mengetahui nanti akibat mempersekutukan Allah itu.
QS. Al-Israa’ (17) : 67
Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan Kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih32.
32. Manusia itu bila ditimpa bahaya dan dikepung bencana dari segala penjuru, barulah ingat akan Allah, memohonkan doa kepada-Nya, lupa kepada pujaannya selain dari Allah. Tetapi, apabila bahaya itu telah lenyap, dia telah merasa aman dan selamat dalam kehidupan, dia lupa kepada Allah dan kembali sebagai manusia, seolah-olah dia tiada pernah bermohon dan berjanji kepada Tuhannya.
QS. Al Fajr (89) : 15
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
QS. Al Fajr (89) : 16
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku"33.
33. Jangan kemuliaan dan kehinaan itu diukur dengan barang lahir, kebendaan belaka, melainkan ukurlah dengan pemandangan yang lebih dalam, yaitu kebenaran, kejujuran, kesusilaan, dan sebagainya.
QS. Ar-Ruum (30) : 33
Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebahagian daripada mereka mempersekutukan Tuhannya,
QS. Az-Zumar (39) : 8
Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan ni`mat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdo`a (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka".
QS. Az-Zumar (39) : 49
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya ni`mat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi ni`mat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.
QS. Fushshilat (41) : 51
Dan apabila Kami memberikan ni`mat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo`a.
Manusia Diciptakan dari asal (pokok) yang rendah, tetapi diberi berbagai pemberian (kelebihan)
QS. An-Nahl (16) : 4
Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.
QS. An-Nahl (16) : 5
Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfa`at, dan sebahagiannya kamu makan34.
34. Dari bulu unta dan domba dapat dibuat kain dan selimut wool, dari kulit binatang dapat dibuat berbagai-bagai keperluan; susu sapi, kerbau, kambing, dan sebagainya dapat diminum dan dagingnya dapat dimakan. Dan ayat ini nyata bahwa soal peternakan itu perlu mendapat perhatian.
QS. An-Nahl (16) : 6
Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan.
QS. An-Nahl (16) : 7
Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
QS. An-Nahl (16) : 8
dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya35.
35. Riwayat perkembangan lalu lintas telah membuktikan terciptanya alat-alat perhubungan di darat, di laut, di udara yang belum dikenal oleh manusia di zaman dahulu, dan seterusnya nanti akan lahir alat-alat transportasi (perhubungan) baru yang belum dikenal manusia zaman sekarang. Sesudah menyebut kuda, bagal (bighal) dan keledai untuk kendaraan, Allah menyambung dengan perkataan : “menciptakan apa yang tidak kamu ketahui” tentulah berarti lahirnya alat-alat perhubungan baru.
QS. As-Sajdah (32) : 7
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
QS. As-Sajdah (32) : 8
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).
QS. As-Sajdah (32) : 9
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur36.
36. Dengan mempergunakan pendengaran, penglihatan, dan pikiran menurut cara yang sebaiknya, dapatlah manusia itu memajukan dirinya lahir dan batin. Tetapi sedikit sekali manusia itu bersyukur (mempergunakan ni’mat dengan sebaik-baiknya).
QS. Faathir (35) : 11
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.
QS. Al-Insaan (76) : 1
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
QS. Al-Insaan (76) : 2
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur37 yang Kami hendak mengujinya38 (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
37. Percampuran antara bibit dari laki-laki dan perempuan.
38. Di sepanjang jalan kehidupan manusia itu penuh dengan berbagai ujian yang berat, tetapi oleh sebagiannya dapat diatasi dengan sebaik-baiknya dan tidak sedikit pula yang jatuh dalam menghadapi ujian itu.
QS. Al-Insaan (76) : 3
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir39.
39. Petunjuk Allah berupa akal, pikiran, perasaan, kesadaran batin, rasa kemanusiaan, pimpinan agama, dsb ada manusia yang mempergunakan (syukur) dan ada yang tidak (kufur).
QS. Al-Mursalaat (77) : 20
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?40,
40. Dari air mani yang diletakkan dalam rahim (kandungan) perempuan menurut waktu (hamil) yang ditentukan.
QS. Al-Mursalaat (77) : 21
Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim),
QS. Al-Mursalaat (77) : 22
sampai waktu yang ditentukan,
QS. Al-Mursalaat (77) : 23
lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.
QS. Al-Mursalaat (77) : 24
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
QS. A’basa (80) : 17
Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?
QS. A’basa (80) : 18
Dari apakah Allah menciptakannya?
QS. A’basa (80) : 19
Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya (ukurannya)41.
41. Tingkatan pertumbuhannya dalam rahim ibunya.
QS. A’basa (80) : 20
Kemudian Dia memudahkan jalannya42,
42. Manusia dengan mudah dapat menempuh jalan kebaikan, berkat kehalusan perasaan dan akal budinya, pimpinan wahyu yang berupa ajaran agama, dsb. Atau dimudahkan jalan keluar dari rahim ibunya setelah tiba waktunya untuk lahir ke dunia.
QS. A’basa (80) : 21
kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,
QS. A’basa (80) : 22
kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
QS. A’basa (80) : 23
Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,
QS. A’basa (80) : 24
maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
QS. A’basa (80) : 25
Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),
QS. A’basa (80) : 26
kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
QS. A’basa (80) : 27
lalu Kami tumbuhkan biji-bijian (tanaman yang berbuah) di bumi itu,
QS. A’basa (80) : 28
buah anggur dan sayur-sayuran,
QS. A’basa (80) : 29
Zaitun dan pohon kurma,
QS. A’basa (80) : 30
kebun-kebun (yang) lebat,
QS. A’basa (80) : 31
dan buah-buahan serta rumput-rumputan,
QS. A’basa (80) : 32
untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
QS. Al-‘Alaq (96) : 4
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (tulis baca)43.
43. Tulis baca itu kunci ilmu pengetahuan dan kebudayaan, juga alat penyiaran Islam yang terpenting.
QS. Al-‘Alaq (96) : 5
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Manusia Mendoakan kecelakaan
QS. Al-Israa’ (17) : 11
Dan manusia mendo`a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo`a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa44.
44. Manusia itu sering juga memohonkan datangnya kebinasaan dan sebagainya, di kala marahnya naik atau hatinya kecewa. Seseorang musyrik, Nadhar bin Harits mendoakan kepada Allah supaya mereka dibinasakan oleh Allah jika agama Islam memang benar. Manusia itu ingin serba cepat dan karena itu kadang-kadang lupa akan kenyataan dan akibat yang mungkin terjadi.
Manusia Bersifat tergesa-gesa
QS. Al-Anbiyaa’ (21) : 37
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (azab) -Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera45.
45. Mereka tergesa-gesa meminta supaya azab ditimpakan kepada mereka, jika agama yang disampaikan Nabi Muhammad SAW itu benar. Tetapi Allah memperingatkan supaya mereka jangan begitu terburu, melainkan perhatikanlah keterangan dan bukti-bukti kenyataan dari Allah. Kiranya pengalaman itu menimbulkan kepercayaan dalam hati mereka.
Perbuatan manusia itu digantungkan di kuduknya
QS. Al-Israa’ (17) : 13
Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya46. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
46. Manusia itu bertanggung jawab akan perbuatan dan tindakan yang dilakukannya.
Manusia Dibalasi menurut kitab amalannya
QS. Al-Israa’ (17) : 71
(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya47 maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.
47. Buku amalannya dibacanya dengan gembira ria, karena isinya penuh dengan kebajikan
Pertumbuhan badan Manusia
QS. Al-Hajj (22) : 5
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur)48, maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu49 dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan50 dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun51, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah52.
48. Hidup kembali di hari kemudian, sesudah mati.
49. Dijelaskan oleh Allah bagaimana Kekuasaan dan Kebijaksanaan-Nya.
50. Diwafatkan sewaktu kecil atau di masa mudanya.
51. Usia sangat tua.
52. Allah yang maha berkuasa menjadikan manusia dari tiada menjadi ada, dengan melalui tingkat-tingkat pertumbuhannya, serta berkuasa pula menjadikan bumi yang kering menjadi subur dan menumbuhkan bermacam tanaman yang indah permai, sudah tentu Allah yang begitu besar kekuasaan-Nya akan sanggup pula menghidupkan manusia yang sudah mati dan memberikan balasan yang adil kepada mereka.
QS. Al-Mu’minuun (23) : 12
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
QS. Al-Mu’minuun (23) : 13
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
QS. Al-Mu’minuun (23) : 14
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
QS. Al-Mu’min (40) : 67
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes, air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua53, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya).
53. Pertumbuhan kehidupan manusia, dari kecil menjadi dewasa dan dari dewasa menjadi tua mengalami masa kelemahan dan kekuatan, silih berganti. Hal itu menjadi ketentuan kehidupan manusia; bukan saja perseorangannya, masyarakatnya juga demikian. Siapa yang memperhatikan hal itu dengan lebih dalam, dapatlah dia mengerti aturan, kekuasaan, dan kebijaksanaan Allah dalam mengatur dunia ini.
Manusia Mati dan berbangkit
QS. Al-Mu’minuun (23) : 15
Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
QS. Al-Mu’minuun (23) : 16
Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
Lidah, tangan dan kakinya menjadi saksi terhadap perbuatan manusia
QS. An-Nuur (24) : 24
pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Manusia Bertalian darah dan perkawinan. Manusia Diciptakan dari air
QS. Al-Furqaan (25) : 54
Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
Manusia Yang tunduk kepada Allah
QS. Luqman (31) : 32
Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus54. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.
54. Menempuh jalan tengah (jalan yang benar).
Tidak ada dua hati dalam dada Manusia
QS. Al-Ahzaab (33) : 4
Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya55; dan Dia tidak menjadikan isteri-isterimu yang kamu zhihar56 itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri)57. Yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar).
55. Karena itu, iman dan kufur tidak dapat bertemu dalam diri seseorang, begitupun hati yang bersih dan hati yang jahat.
56. Zihar yaitu suatu cara yang berlaku dalam masyarakat Arab jahiliyah, apabila seorang suami tiada menyukai isterinya, dikatakannya kepada isterinya itu : “Engkau sudah seperti punggung ibuku.” Setelah perkataan yang begitu diucapkannya, dia tidak lagi memulangi isterinya dan tidak pula diceraikan dengan arti boleh kawin dengan laki-laki lain, melainkan senantiasa dalam pengawasannya dan nasib perempuan yang malang itu terkatung-katung begitu saja. Kebiasaan yang buruk itu dihapuskan oleh Islam.
57. Anak angkat itu tiadalah akan menjadi anak kandung. Dalam kebiasaan Arab jahiliyah, anak angkat itu sudah dipandang sebagai anak kandung, sehingga janda dari anak angkat itu tiada boleh dikawini oleh bapak angkatnya, begitupun kepada anak angkat itu dipanggilkan nama bapak angkatnya. Kebiasaan ini dihapuskan oleh Islam.
Manusia Ditimpa malapetaka karena perbuatannya
QS. Asy-Syuura (42) : 30
Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri58, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).
58. Kejahatan dan dosa yang dikerjakan oleh manusia itulah yang menerbitkan kerusakan dan bahaya bagi diri mereka sendiri dan masyarakat yang didiaminya.
Malaikat-malaikat menuliskan amalan Manusia
QS. Qaaf (50) : 17
(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri59.
59. Dua orang malaikat yang senantiasa menuliskan amalannya selama hidupnya di dunia. Yang duduk di kanan menuliskan kebaikan, dan yang duduk di kiri menuliskan kejahatan.
QS. Qaaf (50) : 18
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
QS. Qaaf (50) : 23
Dan yang menyertai dia60 berkata: "Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku".
60. Teman (malaikat) yang menuliskan seluruh pekerjaan.
Keperluan hidup Manusia disediakan Allah SWT
QS. Waaqi’ah (56) : 57
Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?
QS. Waaqi’ah (56) : 58
Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
QS. Waaqi’ah (56) : 59
Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?
QS. Waaqi’ah (56) : 60
Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali, tidak dapat dikalahkan,
QS. Waaqi’ah (56) : 61
untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
QS. Waaqi’ah (56) : 63
Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam?
QS. Waaqi’ah (56) : 64
Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?
QS. Waaqi’ah (56) : 65
Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia kering dan hancur; maka jadilah kamu heran tercengang.
QS. Waaqi’ah (56) : 66
(Sambil berkata): "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian,
QS. Waaqi’ah (56) : 67
bahkan kami menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa."
QS. Waaqi’ah (56) : 68
Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.
QS. Waaqi’ah (56) : 69
Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?
QS. Waaqi’ah (56) : 70
Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?
QS. Waaqi’ah (56) : 71
Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dari gosokan-gosokan kayu).
QS. Waaqi’ah (56) : 72
Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?
QS. Waaqi’ah (56) : 73
Kami menjadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
QS. Waaqi’ah (56) : 74
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Maha Besar.
Manusia Diciptakan dalam kejadian baru sesudah mati
QS. Waaqi’ah (56) : 62
Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
Harta dan anak untuk ujian kepada Manusia
QS. At-Taghaabun (64) : 15
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu)61: di sisi Allah-lah pahala yang besar.
61. Dapatkah atau tidak menunaikan kewajiban yang semestinya terhadap kekayaan dan anak isteri.
Manusia Diciptakan oleh Allah
QS. Al-Mulk (67) : 23
Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur62.
62. Dengan bersyukur, mempergunakan panca indera, pikiran dan perasaannya, manusia ini akan dapat mencapai kebenaran dan kemajuan lahir batin.
QS. Al-Muddatstsir (74) : 12
Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak,
QS. Al-Muddatstsir (74) : 13
dan anak-anak yang selalu bersama dia,
QS. Al-Muddatstsir (74) : 14
dan Ku lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya,
QS. Al-Muddatstsir (74) : 15
kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya (lagi).
Kesalahannya
QS. Al-Qiyaamah (75) : 31
Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al Qur'an) dan tidak mau mengerjakan shalat,
QS. Al-Qiyaamah (75) : 32
tetapi ia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran),
QS. Al-Qiyaamah (75) : 33
kemudian ia pergi kepada ahlinya dengan berlagak (sombong).
QS. Al-Qiyaamah (75) : 34
Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu63,
63. Celakalah orang yang menolak kebenaran, meninggalkan sholat, dan menyombongkan diri.
QS. Al-Qiyaamah (75) : 35
kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu.
Manusia Cinta kepada kesenangan hidup di dunia
QS. Al-Insaan (76) : 27
Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat)64.
64. Hanya mengenal kehidupan kebendaan di dunia sekarang ini saja dan tiada memperdulikan hari kemudian yang berat tanggung jawabnya untuk mencapai keberuntungan kerohanian.
Manusia Terpedaya dari mengingati Allah
QS. Al-Infithaar (82) : 6
Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
QS. Al-Infithaar (82) : 7
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang,
QS. Al-Infithaar (82) : 8
dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuh-mu.
QS. Al-Infithaar (82) : 9
Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.
QS. Al-Infithaar (82) : 10
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
QS. Al-Infithaar (82) : 11
yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),
QS. Al-Infithaar (82) : 12
mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan65.
65. Karena penjaga-penjaga itu mengetahui dan menuliskan segala perbuatan manusia, sudah tentu manusia mempunyai pertanggung jawaban atas segenap perbuatannya. Di mana dan cara bagaimana menuliskan amalan itu, janganlah disamakan dengan keadaan yang biasa kita lihat dalam alam benda ini.
Manusia Bekerja keras menunaikan kewajibannya kepada Allah
QS. Al-Insyiqaaq (84) : 6
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh66 menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.
66. Manusia itu diciptakan Allah dengan tujuan hidup yang mulia dan tugas yang berat sebagai makhluk yang termulia di dunia ini. Sebab itu, dia perlu bekerja keras dan menumpahkan seluruh tenaga dan kesanggupannya untuk menjalankan tugasnya dan mencapai tujuan yang luhur itu. Dengan itulah dia dapat mengatasi segala kesulitan dan merasai kenikmatan dunia dan akhirat. Benarlah, hidup itu perjuangan !
Manusia Hidup berjuang
QS. Al-Balad (90) : 4
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah67.
67. Melalui tingkatan-tingkatan dalam kandungan ibunya dan dalam masa hidupnya. Riwayat kehidupan manusia itu penuh dengan kesulitan dan menghadapi berbagai bahaya, perjuangan yang tidak kenal damai dan tugas hidup yang tiada ringan. Tetapi semua itu dapat diatasinya, berkat kesungguhan dan kesanggupan, dan dengan itu pula manusia dan masyarakatnya meningkat maju.
Manusia Diberi kecakapan
QS. Al-Balad (90) : 8
Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
QS. Al-Balad (90) : 9
lidah dan dua buah bibir.
QS. Al-Balad (90) : 10
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan68.
68. Diterangkan mana jalan kebaikan dan jalan kejahatan.
Manusia Berbeda-beda tujuan
QS. Al-Lail (92) : 4
sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda69.
69. Berbeda-beda pekerjaan manusia itu buruk dan baik, menguntungkan dan merugikan, mendatangkan melarat dan manfaat.
QS. Al-Lail (92) : 5
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,
QS. Al-Lail (92) : 6
dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga)70,
70. Mempercayai adanya pekerjaan yang baik dan buruk, adanya pembalasan surga bagi mereka yang mengerjakan kebaikan.
QS. Al-Lail (92) : 7
maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah71.
71. Jalan yang mudah ialah mengerjakan perbuatan baik, keimanan dan ganjaran yang cukup dari Allah.
QS. Al-Lail (92) : 8
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
QS. Al-Lail (92) : 9
serta mendustakan pahala yang terbaik,
QS. Al-Lail (92) : 10
maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar72.
72. Jalan kesulitan ialah kejahatan, kesengsaraan, dan neraka tempat diam yang disediakan untuk orang-orang yang jahat.
Manusia Diciptakan dalam bentuk yang baik
QS. At-Tiin (95) : 4
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya73.
73. Dalam bentuk yang bagus dan mempunyai kesanggupan untuk maju dan mencapai kebahagiaan.
Manusia Yang beriman dan beramal baik mendapat pahala yang tiada putus
QS. At-Tiin (95) : 5
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
QS. At-Tiin (95) : 6
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
Manusia Melanggar batas
QS. Al-‘Alaq (96) : 6
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
QS. Al-‘Alaq (96) : 7
karena dia melihat dirinya serba cukup74.
74. Karena merasa segala cukup, disebabkan kekayaan dan kekuasaan yang dipunyainya, biasa menyebabkan manusia itu melampaui batas-batas hukum, susila dan agama.
QS. Al-‘Alaq (96) : 8
Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali (mu).
QS. Al-‘Alaq (96) : 9
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,
QS. Al-‘Alaq (96) : 10
seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat75,
75. Menghalangi mengerjakan agama, ibadah, dan pujaan kepada Allah.
QS. Al-‘Alaq (96) : 11
bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,
QS. Al-‘Alaq (96) : 12
atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
76. Orang yang berjalan di jalan yang benar dan menyuruh orang bertaqwa, patutkah dihalangi? Tentu tidak !
QS. Al-‘Alaq (96) : 13
Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
77. Orang yang mendustakan kebenaran dan membelakangi kebenaran itu, patutkah dituruti? Tentu tidak !
QS. Al-‘Alaq (96) : 14
Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
Tempat berlindungnya manusia
QS. An-Naas (114) : 1
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan78 (yang memelihara dan menguasai) manusia.
78. Kita diperingatkan supaya memohonkan perlindungan kepada Allah SWT, Tuhan manusia dari bahaya bisikan halus yang disampaikan oleh syeitan dari bangsa jin dan manusia.
QS. An-Naas (114) : 2
Raja manusia.
QS. An-Naas (114) : 3
Sembahan manusia.
QS. An-Naas (114) : 4
dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
QS. An-Naas (114) : 5
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
QS. An-Naas (114) : 6
dari (golongan) jin dan manusia.79
79. Syeitan jin ialah musuh yang tidak kelihatan, dan syeitan manusia adalah musuh yang kelihatan, yaitu manusia yang berhati dan berperangai syeitan.
Orang-orang Bakhil, Kikir
QS. Ali-‘Imraan (3) : 180
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. An-Nisaa’ (4) : 37
(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.
QS. At-Taubah (9) : 34
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.80 Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
80. Tidak dinafkahkannya emas dan perak itu di jalan Allah, artinya tidak dipergunakannya di jalan kebaikan bersama atau tidak dikeluarkan zakatnya. Mengumpulkan kekayaan, emas, perak dan lain-lain tidaklah dilarang dalam Islam, asal diperoleh dengan jalan yang halal, dibayarkan zakatnya serta dipergunakan di jalan kebaikan yang diridhoi Allah. Kekayaan yang digunakan untuk menindas si lemah dan menghisap darah si miskin, ialah yang mengakibatkan siksaan yang pedih dan api yang menyala.
QS. Muhammad (47) : 38
Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini).
Dengki
QS. An-Nisaa’ (4) : 32
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Fitnah
QS. Al-Baqarah (2) : 191
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah81 itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.
81. Fitnah artinya menurut bahasa ialah ujian. Maksud fitnah disini ialah rintangan-rintangan terhadap agama Islam dan kaum Muslimin, dengan melakukan penindasan, penyiksaan dan pengusiran terhadap orang-orang Islam, karena keyakinan agamanya.
QS. Al-Baqarah (2) : 217
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Judi
QS. Al-Baqarah (2): 219
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa`atnya".82 Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
82. Bahaya pemabukan dan perjudian sudah jelas sangat besarnya, merusakkan badan, pikiran, jiwa, dan harta benda. Betul ada manfaatnya, merupakan kesenangan dan kegembiraan barang seketika, tetapi manfaatnya itu amat sedikit sekali, jika dibandingkan dengan besar bahayanya.
QS. Al-Maidah (5) : 90
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.83
83. Agama Islam melarang keras minuman yang memabukkan dan perjudian, bagaimana juapun ancamannya, dan keduanya termasuk perbuatan-perbuatan kotor, dan sudah terang merusakkan kepada diri, pikiran, dan harta benda. Dan juga Islam melarang keras memuja patung (berhala) dan mengundi nasib dengan panah, keduanya merusak kepada keluhuran semangat dan kemerdekaan jiwa manusia.
Muhajirin
QS. At-Taubah (9) : 100
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.
QS. At-Taubah (9) : 117
Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar, yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan84, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,
84. Perkataan taba (menerima taubat) disini berarti memberikan karunia, kasih sayang dan bantuan yang perlu. Dan kata taubat itu tidak selamanya bertalian dengan kesalahan yang telah diperbuat.
QS. Al-Hasyr (59) : 8
(Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.
QS. Al-Hasyr (59) : 9
Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah85 dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu).86 Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
85. Kaum Anshar, penduduk Madinah yang menolong Islam, menyambut kedatangan Nabi dan kaum Muhajirin (orang-orang yang berpindah ke Madinah) dengan baik, serta memberikan bantuan sepenuhnya dengan keikhlasan hati.
86. Rasa persaudaraan dan kesosialan yang diajarkan oleh Islam sangat tinggi nilainya, sehingga sampai mengutamakan kepentingan kawan lebih dari kepentingan diri sendiri, biarpun dalam keadaan masa yang sulit.
Orang munafiq tiada mempercayai Tuhan dan hari kemudian
QS. Al-Baqarah (2) : 8
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.87
87. Orang-orang yang pura-pura beriman itu dinamakan munafiq, orang yang beriman palsu, dan mereka dianggap penipu yang paling jahat.
Orang munafiq menipu diri sendiri
QS. Al-Baqarah (2) : 9
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.88
88. Mereka tidak menyadari, bahwa dengan perbuatan (penipuan) itu mereka menganiaya dirinya sendiri, sebab rahasia mereka akhirnya terbuka juga, dan mereka mendapat hukuman yang berat. Pemimpin mereka yang terkemuka ialah Abdullah bin Ubayy.
Penyakit dalam hati orang munafiq
QS. Al-Baqarah (2) : 10
Dalam hati mereka ada penyakit89, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
89. Penyakit yang ada di dalam hati mereka ialah kekotoran jiwa, hati jahat, budi rendah, tidak mempunyai kejujuran, dsb. Karena usaha-usaha dan tujuan penipuan mereka tidak berhasil, dan juga dari kaum Muslimin terhadap mereka masih bersikap lunak, penyakit batinnya itu bertambah besar
Orang munafiq membuat bencana
QS. Al-Baqarah (2) : 11
Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."
QS. Al-Baqarah (2) : 12
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
Orang munafiq bodoh dan berolok-olok
QS. Al-Baqarah (2) : 13
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman", mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.
QS. Al-Baqarah (2) : 14
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka90, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".
90. Syayathinihim menurut pengertian bahasa ialah syeitan-syeitan mereka, tetapi yang dimaksud disini ialah pemimpin-pemimpin mereka yang jahat.
QS. Al-Baqarah (2) : 15
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
Orang munafiq mengambil kesesatan dan membuang kebenaran
QS. Al-Baqarah (2) : 16
Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
Orang munafiq tuli, bisu, dan buta
QS. Al-Baqarah (2) : 17
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.91
91. Ini adalah perumpamaan kaum munafiq, walaupun sewaktu-waktu cahaya kebenaran agama dapat juga menyinari hati mereka, tetapi penyakit keras kepala bertahan pada kebiasaan yang lama dan kekotoran batin menutupi cahaya kebenaran itu. Dan mereka kembali diselubungi kegelapan batin, kebenaran Ilahi hilang dari pandangannya.
QS. Al-Baqarah (2) : 18
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).
Orang munafiq dalam ketakutan dan kegelapan
QS. Al-Baqarah (2) : 19
atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.
QS. Al-Baqarah (2) : 20
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
Orang munafiq manis mulutnya, tetapi jahat pekertinya
QS. Al-Baqarah (2) : 204
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras.
QS. Al-Baqarah (2) : 205
Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.
QS. Al-Baqarah (2) : 206
Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.
Orang munafiq enggan berjuang
QS. Ali-‘Imraan (3) : 167
dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
QS. Ali-‘Imraan (3) : 168
Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar."
Orang munafiq berhukum kepada Thaghut, tiada mematuhi wahyu, jika mendapat bahaya, baru datang ke mengambil muka
QS. An-Nisaa’ (4) : 60
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.
QS. An-Nisaa’ (4) : 61
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.
QS. An-Nisaa’ (4) : 62
Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu mushibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna".
QS. An-Nisaa’ (4) : 141
(yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mu'min). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka berkata: "Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu?" Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata: "Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang mukmin?" Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.
Orang munafiq menghindar jika ada kesusahan dan mendekat ketika menampak keuntungan
QS. An-Nisaa’ (4) : 72
Dan sesungguhnya di antara kamu ada orang yang sangat berlambat-lambat (ke medan pertempuran). Maka jika kamu ditimpa mushibah ia berkata: "Sesungguhnya Tuhan telah menganugerahkan ni`mat kepada saya karena saya tidak ikut berperang bersama mereka".
Perlu bersikap keras pada mereka (orang munafiq) dan jangan diambil menjadi pemimpin atau teman yang akrab
QS. An-Nisaa’ (4) : 88
Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
QS. An-Nisaa’ (4) : 89
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong (mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,
Orang munafiq malas mengerjakan sholat
QS. An-Nisaa’ (4) : 142
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
QS. An-Nisaa’ (4) : 143
Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
Orang munafiq berada dalam nereka yang paling rendah
QS. An-Nisaa’ (4) : 145
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.
Orang munafiq sangat takut rahasianya akan terbuka
QS. At-Taubah (9) : 64
Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya)". Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.
Orang munafiq membawa kepada kejahatan
QS. At-Taubah (9) : 67
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma`ruf dan mereka menggenggamkan tangannya.92 Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.
92. Menggenggamkan tangannya berarti sangat kikir dan tidak suka berbuat kebaikan kepada orang lain.
Orang munafiq adalah pembohong, penipu, dan penakut
QS. Al-Hasyr (59) : 11
Apakah kamu tiada memperhatikan orang-orang munafik93 yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli Kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersama kamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu". Dan Allah menyaksikan, bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
93. Ketika kaum Yahudi Bani Nadhir mendapat serangan dari kaum Muslimin, datanglah orang-orang munafiq menemui mereka dan berjanji akan berjuang bersama-sama, dan kalau sampai menderita kekalahan dan terusir, kaum munafiq itu menyatakan akan ikut bersama-sama pula. Perjanjian yang mereka berikan itu hanyalah omong kosong belaka.
QS. Al-Hasyr (59) : 12
Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tiada akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi; niscaya mereka tiada akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang, kemudian mereka tiada akan mendapat pertolongan.
QS. Al-Hasyr (59) : 13
Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tiada mengerti.
QS. Al-Hasyr (59) : 14
Mereka tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah.94 Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.
94. Pertentangan dan perpecahan dalam kalangan sendiri amat melemahkan kakuatan perjuangan dan hal itu ditimbulkan oleh karena tiada mempunyai kesadaran.
Orang munafiq berdusta dan bersumpah palsu
QS. Al-Munaafiquun (63) : 1
Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
QS. Al-Munaafiquun (63) : 2
Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai,95 lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
95. Pengakuan mereka sebagai orang yang beriman hanyalah untuk menutupi kepalsuan mereka, tetapi secara gelap tetap berusaha menghalangi perkembangan Islam dan kemajuan kaum Muslimin.
QS. Al-Munaafiquun (63) : 3
Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.
QS. Al-Munaafiquun (63) : 4
Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum.96 Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka.97 Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar.98 Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka.99 Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?
96. Tubuh mereka merupakan orang baik-baik, badan dan pakaiannya besih, sikapnya manis dan menarik, pandai mempergauli dan mempengaruhi orang lain supaya sayang dan percaya kepadanya.
97. Mulutnya manis, tetapi palsu.
98. Bagai benda yang tiada bernyawa, karena mereka tiada mempunyai pendirian dan sikap yang tegas, melainkan bagai pimping di lereng.
99. Selalu dalam kekuatiran dan kecemasan, takut rahasia mereka terbuka. Setiap suara keras yang didengarnya, mereka mengira ditujukan kepada mereka, berupa ancaman atau menyuruh menangkap mereka.
Musyrik
QS. Al-Baqarah (2) : 105
Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.
QS. An-Nisaa’ (4) : 48
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,100 dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
100. Mempersekutukan Allah artinya memuja alam, seperti berhala, dewa-dewa, bintang-bintang dan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam alam ini. Allah mengirim agama tauhid (mempercayai Keesaan Allah) ialah untuk memerdekakan jiwa manusia dan untuk memberikan kesempatan supaya akal dan pikiran manusia itu berkembang. Dalam urusan kepercayaan dan peribadatan, mereka berhubungan langsung dengan Allah. Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang termulia, hendaklah menyelidiki alam ini dengan kekuatan-kekuatannya, sehingga dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya bagi kebahagiaan kemanusiaan. Kekuatan-kekuatan alam itu dapat berbakti kepada manusia menurut kehendak dan kepentingan manusia itu. Mereka yang memuja alam atau kekuatan-kekuatan dalam alam, sudah terang membalikkan kedudukan manusia, dari tuan menjadi hamba alam. Sebab itu, kesalahan memuja alam itu, sudah sepatutnya tidak diampuni Allah.
QS. An-Nisaa’ (4) : 116
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
QS. Al-Maidah (5) : 82
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.
QS. At-Taubah (9) : 1
(Inilah pernyataan) pemutusan perhubungan daripada Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).101
101. Yaitu orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian dengan kaum Muslimin, tetapi selalu berkhianat kepada janjinya.
QS. At-Taubah (9) : 2
Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir.
QS. At-Taubah (9) : 3
Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar,102 bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertaubat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.
102. Permakluman ini diumumkan oleh ‘Ali bin Abi Thalib di musim haji pada tahun ke 9 Hijrah.
QS. At-Taubah (9) : 4
kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatupun (dari isi perjanjian) mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya.103 Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.
103. Orang-orang musyrik yang setia dengan perjanjiannya, maka perjanjian dengan mereka tetap berlaku dan mesti dihormati menurut semestinya dan menurut jangkanya.
QS. At-Taubah (9) : 5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin104 itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
104. Orang-orang musyrik disini maksudnya tentulah juga melanggar perjanjian dan telah dimaklumkan kepada mereka pembatalan perjanjian itu disebabkan kekhianatan mereka, karena perjanjian dengan kaum musyirik yang masih setia kepada perjanjiannya, tetap berlaku dan wajib dihormati. Jadi bukanlah dimaksud dengan ayat ini kaum musyrik di seluruh Arab atau diseluruh dunia.
QS. At-Taubah (9) : 6
Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia105 supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.
105. Peperangan yang ditujukan kepada kaum musyrik itu bukanlah disebabkan karena mereka tidak beragama Islam atau karena berlainan agama, melainkan karena mereka senantiasa berkhianat, dan selalu berdaya upaya dengan mempergunakan tipu daya dan alat senjata, untuk menghancurkan agama Islam dan kaum Muslimin. Sebab itu, orang musyrik yang tiada ikut serta memerangi kaum Muslimin, dan meminta supaya mendapat perlindungan, kepadanya wajib diberikan perlindungan dan jaminan keamanannya.
QS. At-Taubah (9) : 7
Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin, kecuali dengan orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharam? maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.
QS. At-Taubah (9) : 17
Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah,106 sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.
106. Meramaikan (‘imarah) masjid artinya mengunjunginya, beribadah di dalamnya atau memperindah, menjaga dan memeliharanya. Orang-orang musyrik yang mempersekutukan Allah, tiadalah mereka berhak meramaikan mesjid-mesjid Allah, terutama Mesjid Suci di Mekkah, karena mesjid itu adalah lambang Kesucian dan Keesaan Allah SWT, tempat menyembah Allah semata-mata.
QS. At-Taubah (9) : 28
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis,107 maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
107. Kekotoran ini disebabkan karena mereka mempersekutukan Allah, mendirikan patung-patung berhala dalam Mesjid Suci, bertelanjang dan menari-nari di keliling Ka’bah, bersiul dan bertepuk tangan, menentang pengajaran agama Allah dan hendak membunuh nabi Muhammad SAW.
QS. At-Taubah (9) : 36
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya108 sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
108. Perkataan seluruhnya bukan berarti, bahwa seluruh kaum musyrik di dunia ini diperangi semuanya, melainkan seluruh kaum musyrik yang memerangi seluruh Kaum Muslimin.
QS. At-Taubah (9) : 113
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahannam.
109. Terangnya bagi kita bahwa mereka itu isi neraka ialah karena nyata mereka mengadakan perlawanan kepada agama Allah dan Rasul-Nya.
QS. Al-Hajj (22) : 17
Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin,110 orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
110. Shabiin nama golongan yang katanya mengikut syari’at Nabi-nabi zaman dahulu, dan ada juga yan mengatakan, bahwa Shabiin itu ialah kaum penyembah binatang dan dewa-dewa. Majusi dalam kepercayaannya memandang api sebagai pokok kehidupan, dan karena itu, mereka memuja api sebagai simbol Tuhan. Inilah agama Persia lama dan kitabnya Zend-Avesta.
QS. Faathir (35) : 40
Katakanlah: "Terangkanlah kepada-Ku tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku (bahagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam (penciptaan) langit atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya? Sebenarnya orang-orang yang zalim itu sebahagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka".
QS. Al-Fath (48) : 6
dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali.
Diantara orang Yahudi ada yang beriman dan beramal sholeh
QS. Al-Baqarah (2) : 62
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin,110 siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
QS. Al-Maidah (5) : 69
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Anggapan orang Yahudi yang salah
QS. Al-Baqarah (2) : 111
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".
QS. Al-Baqarah (2) : 113
Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.
Orang Yahudi menginginkan orang lain masuk agamanya
QS. Al-Baqarah (2) : 120
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Ada diantara orang Yahudi yang mempercayai kebenaran Islam
QS. Al-Qashash (28) : 53
Dan apabila dibacakan (Al Qur'an itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Qur'an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan Kami, sesungguhnya Kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan (nya).
QS. Al-‘Ankabuut (29) : 47
Dan demikian (pulalah) Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an), maka orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al Kitab111 (Taurat) mereka beriman kepadanya (Al Qur'an ); dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang beriman kepadanya. Dan tidak adalah yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang kafir.
111. Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mempunyai ilmu dan kejujuran, mempercayai kebenaran Al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW, karena cukup terang disebutkan dalam kitab mereka Taurat dan Injil.
Pengusiran orang Yahudi
QS. Al-Hasyr (59) : 2
Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama.112 Kamu tiada menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah113; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman.114 Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.
112. Kaum Yahudi Bani Nadhir itu telah mengadakan perjanjian damai dengan Nabi, tetapi kemudian mereka mengadakan pula perjanjian bantu-membantu dengan Abu Sufyan di Mekkah dan dengan orang-orang munafiq di Medinah. Karena itu kepada mereka diambil tindakan keras, dan mereka mencoba bertahan 21 malam lamanya, dan akhirnya menyerah. Diputuskan bahwa mereka diusir ke Syria dan hanya diizinkan membawa sebagian kecil dari kekayaannya. Inilah pengusiran yang pertama dalam sejarah Islam terhadap orang-orang Yahudi. Pengusiran yang kedua terjadi di zaman Khalifah Umar, mereka diusir dari Khaibar, disebabkan kekhianatan mereka juga.
113. Benteng mereka cukup kuat, karena itu mereka mencoba bertahan habis-habisan. Tetapi kekuatan yang diberikan Allah kepada kaum Muslimin lebih besar, dan kaum Yahudi terpaksa menyerah kalah dan menerima pengusiran.
114. Rumah-rumahnya mereka jadikan pertahanan, karena itu binasa sebagai akibat pertempuran dan serangan kaum Muslimin. Sebelum mereka berangkat ke Syria, banyak rumah-rumah yang mereka rusakkan, karena dengkinya akan ditempati oleh kaum Muslimin sepeninggal mereka.
QS. Al-Hasyr (59) : 3
Dan jikalau tidaklah karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka benar-benar Allah mengazab mereka di dunia.115 Dan bagi mereka di akhirat azab neraka.
115. Kalau kiranya tiada diusir, tentulah mereka akan berkhianat lagi dengan pengkhianatan yang lebih besar dan lebih berbahaya. Tentulah mereka akan menerima hukuman yang lebih berat, sebagai hukuman yang dijatuhkan kepada kaum Yahudi Bani Quraizah karena kekhianatannya.
QS. Al-Hasyr (59) : 4
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah, maka sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.
Orang Yahudi, bagai himar memikul kitab-kitab
QS. Al-Jumu’ah (62) : 5
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.116 Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
116. Celaan terhadap orang-orang yang punya Kitab Suci, tetapi tidak mengerti isinya dan tiada mematuhi aturan-aturan yang terkandung di dalamnya. Kaum Muslimin, janganlah begitu keadaannya !
Pendeta-pendeta Yahudi banyak yang memakan harta haram
QS. At-Taubah (9) : 34
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah,80 maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
Hukum Orang yang berzina
QS. An-Nisaa’ (4) : 15
Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan yang lain kepadanya.117
117. Seorang isteri yang melakukan pelanggaran kesopanan (perzinaan) yang dapat disaksikan oleh empat orang saksi, artinya dilakukan dengan terang-terangan dengan tiada malu-malu lagi, maka (dihukum) dengan dibatasi kemerdekaannya, melarangnya keluar rumah, untuk menutup kesempatan melakukan kejahatan. Hukuman ini dijalankan sampai akhir umurnya, kecuali jika Allah telah memberinya jalan. Ayat ini turun sebelum turun ayat An-Nuur (24) : 2 dan sebelum hukuman rajam.
QS. An-Nisaa’ (4) : 16
Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya,118 kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
118. Kepada kedua orang yang melakukan perbuatan keji yang melanggar kesopanan itu, baik laki-laki dengan perempuan, atau laki-laki sesama laki-laki atau perempuan sesama perempuan, akan diberikan hukuman, supaya keduanya berhenti mengerjakannya dan pelanggaran terhadap kesopanan itu jangan berkembang. Hukuman ini terserah kepada Hakim, (dan paling tinggi hukuman dera seratus x jika pekerjaan keji itu telah menjadi kebiasaan baginya). Ayat ini juga turun sebelum turun ayat dera dan hukuman rajam.
QS. An-Nuur (24) : 2
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina,119 maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.120
119. Zina artinya persetubuhan antara laki-laki dan perempuan di luar perkawinan. Allah menganjurkan kawin, dan dengan perkawinan itu dapat dibentuk rumah tangga yang sah, terjaga kesucian dan terpelihara keturunan. Perzinaan dipandang perbuatan keji dan jalan yang salah. Perempuan dan laki-laki yang melakukan perzinaan itu di dera 100x. Dan buat hamba sahaya seperdua dari itu.
120. Hukuman dea dilakukan dengan terbuka, disaksikan oleh orang banyak
Jangan dekati zina, karena itu perbuatan keji
QS. Al-Israa’ (17) : 32
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.121
121. Perzinaan itu suatu pelanggaran kesopanan, merusakkan keturunan, menyebarkan penyakit kotor, menimbulkan persengketaan, dan sebagainya.
Zina tidak pantas untuk suami-isteri orang beriman
QS. An-Nuur (24) : 3
Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mu'min.122
122. Hal ini menjaga supaya orang-orang yang suci jangan ketularan penyakit yang merusakkan lahir batin.
Peringatan kepada isteri-isteri Nabi
QS. Al-Ahzaab (33) : 30
Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata,123 niscaya akan dilipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.
123. Perbuatan-perbuatan yang melanggar kesopanan, jika dikerjakan isteri-isteri Nabi, mereka akan mendapat hukuman dua kali lipat.
Hukuman menuduh berzina
QS. An-Nuur (24) : 4
Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya.124 Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.
124. Seseorang yang menuduh orang lain melakukan perzinaan, dan dia tiada sanggup mengemukakan empat orang saksi tentang hal itu, maka orang yang menuduh itu dihukum dera 80x. Tambahannya, dicabut haknya untuk menjadi saksi sampai kelakuaannya berubah.
QS. An-Nuur (24) : 5
kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. An-Nuur (24) : 6
Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar.
QS. An-Nuur (24) : 7
Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la`nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta.125
125. Seseorang yang menuduh isterinya serong dengan laki-laki lain, tetapi dia tidak sanggup mengemukakan empat orang saksi, berkenaan dengan tuduhannya itu, maka untuk kesaksiaannya itu hendaklah dia bersumpah empat kali, mengatakan bahwa dia orang benar dengan tuduhannya, dan pada kali yang kelima diucapkannya, bahwa kutukan Allah akan ditimpakan kepadanya, kalau dia dusta (bohong) dengan tuduhannya itu.
QS. An-Nuur (24) : 8
Isterinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta,
QS. An-Nuur (24) : 9
dan (sumpah) yang kelima: bahwa la`nat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar.126
126. Isteri yang dituduh suaminya dapat terlepas (bebas) dari hukuman dera, jika dia bersumpah pula 4x, mengatakan bahwa suaminya itu dusta, dan pada kali yang kelima diucapkannya, bahwa kemurkaan Allah akan ditimpakan kepadanya, jika tuduhan suaminya itu memang benar.
QS. An-Nuur (24) : 10
Dan andaikata tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya atas dirimu dan (andaikata) Allah bukan Penerima Taubat lagi Maha Bijaksana, (niscaya kamu akan mengalami kesulitan-kesulitan).
Jilbab
QS. Al-Ahzaab (33) : 59
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.127 Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.
127. Perempuan yang beriman dengan pakaiannya yang menutupi aurat itu terpandang sebagai wanita yang sopan dan disegani. Karena itu, orang tidak berani mengganggunya.
QS. An-Nuur (24) : 60
Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti128 (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
128. Qawa’id artinya menurut bahasa ialah perempuan-perempuan yang tiada pernah lagi haid kedatangan bulan dan tiada dapat mengandung.
QS. Al-A’raaf (7) : 26
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.129 Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.
129. Pakaian itu pada kehidupan tingkat pertama hanyalah sekedar untuk menutupi kemaluan saja. Dan bertambah tinggi kecerdasan dan peradaban manusia, dibuatlah pakaian untuk menghiasi dirinya, sehingga kelihatan lebih bagus dan tampan. Ada lagi semacam pakaian untuk orang yang lebih tinggi kebudayaannya, yaitu paling bagus, namanya pakaian taqwa, yang dapat melindungi diri dari kejahatan dan pelanggaran kesopanan. Pakaian taqwa itu ialah pakaian kebatinan, bukan pakaian anggota yang lahir. Apabila manusia itu memakai pakaian perhiasan badan dan perhiasan budi, bertambah tinggilah tingkatan peradabannya.
QS. An-Nuur (24) : 31
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.130 Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya,131 dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita)132 atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.133 Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
130. Bahagian badannya janganlah terbuka, kecuali dari bagian yang sangat perlu dalam pekerjaan sehari-hari, seperti muka dan tapak tangan.
131. Tutup kepalanya sampai ke leher dan dadanya.
132. Umpamanya pelayan-pelayan laki-laki yang sudah tua dan tiada lagi mempunyai keinginan kepada perempuan.
133. Misalnya melangkah dengan cara yang menyebabkan betisnya terbuka.
Diposting oleh FX di 09.37 0 komentar
The Holy Al-Qur'an (English version)
- Surah 1 - Al Fatiha THE OPENING
- Surah 2 - Al Baqarah THE HEIFER
- Surah 3 - Ali 'Imran - THE FAMILY OF 'IMRAN
- Surah 4 - Al-Nisa' THE WOMEN
- Surah 5 - Al Ma'idah THE REPAST
- Surah 6 - Al An'am THE CATTLE
- Surah 7 - Al A'raf THE HEIGHTS
- Surah 8 - Al Anfal THE SPOILS OF WAR
- Surah 9 - Al Tawbah THE REPENTANCE
- Surah 10 - Yunus JONAH
- Surah 11 - Hud THE PROPHET HUD
- Surah 12 - Yusuf JOSEPH
- Surah 13 - Al Ra'd THE THUNDER
- Surah 14 - Ibrahim ABRAHAM
- Surah 15 - Al Hijr THE ROCKY TRACT
- Surah 16 - Al Nahl BEES
- Surah 17 - Al Isra' THE NIGHT JOURNEY
- Surah 18 - Al Kahf THE CAVE
- Surah 19 - Maryam MARY
- Surah 20 - TA HA
- Surah 21 - Al Anbiya THE PROPHETS
- Surah 22 - Al Hajj THE PILGRIMAGE
- Surah 23 - Al Mu'minun THE BELIEVERS
- Surah 24 - Al Nur THE LIGHT
- Surah 25 - Al Furqan THE CRITERION
- Surah 26 - Al Shu'ara' THE POETS
- Surah 27 - Al Naml THE ANTS
- Surah 28 - Al Qasas THE NARRATIONS
- Surah 29 - Al 'Ankabut THE SPIDER
- Surah 30 - Al Rum THE ROMANS
- Surah 31 - Luqman LUQMAN
- Surah 32 - Al Sajdah THE PROSTRATION
- Surah 33 - Al Ahzab THE CONFEDERATES
- Surah 34 - Saba' SHEBA
- Surah 35 - Fatir THE ORIGINATOR OF CREATION
- Surah 36 - Ya Sin YA SIN
- Surah 37 - Al Saffat THOSE RANGED IN RANKS
- Surah 38 - Sad SAD
- Surah 39 - Al Zumar CROWDS
- Surah 40 - Ghafir FORGIVER
- Surah 41 - Fussilat EXPOUNDED
- Surah 42 - Al Shura CONSULTATION
- Surah 43 - Al Zukhruf THE GOLD ADORNMENTS
- Surah 44 - Al Dukhan THE SMOKE
- Surah 45 - Al Jathiyah THE KNEELING DOWN
- Surah 46 - Al Ahqaf WINDING SAND-TRACTS
- Surah 47 - Muhammad MUHAMMAD
- Surah 48 - Al Fath THE VICTORY
- Surah 49 - Al Hujurat THE CHAMBERS
- Surah 50 - Qaf QAF
- Surah 51 - Al Dhariyat THE WINDS THAT SCATTER
- Surah 52 - Al Tur THE MOUNT
- Surah 53 - Al Najm THE STAR
- Surah 54 - Al Qamar THE MOON
- Surah 55 - Al Rahman THE MOST GRACIOUS
- Surah 56 - Al Waq'iah THE INEVITABLE
- Surah 57 - Al Hadid IRON
- Surah 58 - Al Mujadilah THE WOMAN WHO PLEADS
- Surah 59 - Al Hashr THE MUSTERING
- Surah 60 - Al Mumtahinah THAT WHICH EXAMINES
- Surah 61 - Al Saff THE BATTLE ARRAY
- Surah 62 - Al Jumu'ah FRIDAY
- Surah 63 - Al Munafiqun THE HYPOCRITES
- Surah 64 - Al Taghabun THE MUTUAL LOSS AND GAIN
- Surah 65 - Al Talaq DIVORCE
- Surah 66 - Al Tahrim PROHIBITION
- Surah 67 - Al Mulk THE DOMINION
- Surah 68 - Al Qalam THE PEN
- Surah 69 - Al Haqqah THE SURE REALITY
- Surah 70 - Al Ma'arij THE WAYS OF ASCENT
- Surah 71 - Nuh NOAH
- Surah 72 - Al Jinn THE SPIRITS
- Surah 73 - Al Muzzammil THE ENFOLDED ONE
- Surah 74 - Al Muddaththir THE ONE WRAPPED UP
- Surah 75 - Al Qiyamah THE RESURRECTION
- Surah 76 - Al Insan MAN
- Surah 77 - Al Mursalat THOSE SENT FORTH
- Surah 78 - Al Naba' THE GREAT NEWS
- Surah 79 - Al Nazi'at THOSE WHO TEAR OUT
- Surah 80 - 'Abasa HE FROWNED
- Surah 81 - Al Takwir THE FOLDING UP
- Surah 82 - Al Infitar THE CLEAVING ASUNDER
- Surah 83 - Al Mutaffifin THE DEALERS IN FRAUD
- Surah 84 - Al Inshiqaq THE RENDING ASUNDER
- Surah 85 - Al Buruj THE CONSTELLATIONS
- Surah 86 - Al Tariq THE NIGHT STAR
- Surah 87 - Al A'la THE MOST HIGH
- Surah 88 - Al Ghashiyah THE OVERWHELMING EVENT
- Surah 89 - Al Fajr THE DAWN
- Surah 90 - Al Balad THE CITY
- Surah 91 - Al Shams THE SUN
- Surah 92 - Al Layl THE NIGHT
- Surah 93 - Al Duha THE GLORIOUS MORNING LIGHT
- Surah 94 - Al Sharh THE EXPANSION OF THE BREAST
- Surah 95 - Al Tin THE FIG
- Surah 96 - Al Alaq THE CLINGING CLOT
- Surah 97 - Al Qadr THE NIGHT OF POWER
- Surah 98 - Al Bayyinah THE CLEAR EVIDENCE
- Surah 99 - Al Zalzalah THE EARTHQUAKE
- Surah 100 - Al 'Adiyat THOSE THAT RUN
- Surah 101 - Al Qari'ah THE GREAT CALAMITY
- Surah 102 - Al Takathur THE PILING UP
- Surah 103 - Al 'Asr TIME THROUGH THE AGES
- Surah 104 - Al Humazah THE SCANDALMONGER
- Surah 105 - Al Fil THE ELEPHANT
- Surah 106 - Quraysh THE TRIBE OF QURAYSH
- Surah 107 - Al Ma'un THE NEIGHBOURLY ASSISTANCE
- Surah 108 - Al Kawthar THE ABUNDANCE
- Surah 109 - Al Kafirun THOSE WHO REJECT FAITH
- Surah 110 - Al Nasr THE HELP
- Surah 111 - Al Masad THE PLAITED ROPE
- Surah 112 - Al Ikhlas THE PURITY OF FAITH
- Surah 113 - Al Falaq THE DAYBREAK
- Surah 114 - Al Nas MANKIND
http://www.jannah.org/qurantrans/
Cardiovascular
- Acute Coronary Syndromes
- Angina Pectoris
- Anomalous Left Coronary Artery From the Pulmonary Artery
- Aortic Coarctation
- Aortic Dissection
- Aortic Regurgitation
- Aortic Stenosis
- Aortic Stenosis, Subaortic
- Aortic Stenosis, Supravalvar
- Aortitis
- Ashman Phenomenon
- Atherosclerosis
- Atrial Fibrillation
- Atrial Flutter
- Atrial Myxoma
- Atrial Septal Defect
- Atrial Tachycardia
- Atrioventricular Block
- Atrioventricular Dissociation
- Atrioventricular Nodal Reentry Tachycardia (AVNRT)
- Benign Cardiac Tumors
- Brugada Syndrome
- Complications of Myocardial Infarction
- Coronary Artery Atherosclerosis
- Coronary Artery Vasospasm
- Digitalis Toxicity
- Dissection, Aortic
- Ebstein Anomaly
- Eisenmenger Syndrome
- First-Degree Atrioventricular Block
- HACEK Group Infections (Infective Endocarditis)
- Heart Failure - Decompensatio Cordis
- Holiday Heart Syndrome
- Hypertensive Heart Disease
- Junctional Rhythm
- Loeffler Endocarditis
- Long QT Syndrome
- Lutembacher Syndrome
- Mitral Regurgitation
- Mitral Stenosis
- Mitral Valve Prolapse
- Myocardial Infarction
- Myocardial Rupture
- Paroxysmal Supraventricular Tachycardia
- Patent Ductus Arteriosus
- Patent Foramen Ovale
- Pericardial Effusion
- Pericarditis Acute
- Pericarditis, Constrictive
- Pericarditis, Constrictive-Effusive
- Pulmonic Regurgitation
- Pulmonic Stenosis
- Right Ventricular Infarction
- Saphenous Vein Graft Aneurysms
- Second-Degree Atrioventricular Block
- Sinus of Valsalva Aneurysm
- Sudden Cardiac Death
- Syncope
- Tetralogy of Fallot
- Third-Degree Atrioventricular Block
- Torsade de Pointes
- Tricuspid Regurgitation
- Tricuspid Stenosis
- Unstable Angina
- Ventricular Fibrillation
- Ventricular Septal Defect
- Ventricular Tachycardia
- Wolff-Parkinson-White Syndrome